Sampai tulisan ini ditulis, Manchester United di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer tak terkalahkan dalam 11 pertandingan beruntun. The Red Devils mampu memenangkan 10 pertandingan dan hanya 1 kali menuai hasil seri, dengan rincian 23 gol dan 6 kobobolan.
Pergantian pelatih dari Jose Mourinho ke Solskjaer memang berdampak besar terhadap skuat Manchester United sekarang ini, Solskjaer seakan membawa ‘angin segar’ di tubuh Manchester United. Di bawah asuhan Solskjaer, para pemain seakan bermain lepas dan menunjukkan performa terbaiknya, yang selama ini sulit didapatkan ketika dikomandoi oleh Jose Mourinho.
Para pemain seperti Paul Pogba, Anthony Martial, Marcus Rashford, bahkan Chris Smalling dan Phil Jones mampu menunjukkan performa terbaiknya saat ini. Bahkan Pogba yang sering dikritik karena harga yang mahal namun tak sesuai kualitas, justru menunjukkan permainan terbaiknya saat ini dengan menjadi kunci permainan United. Ia mencetak 8 gol dan 6 asis dari 11 laga.
Di bawah asuhan Mourinho, para pemain seakan enggan untuk bermain karena strategi yang bebal dan otoriter. Namun strategi yang diterapkan Solskjaer mampu membuat para pemain The Red Devils mengeluarkan penampilan terbaiknya.
Dalam racikan Mourinho, strategi yang diterapkan adalah direct bola atas, sedikit menguasai bola, dan sedikit berlari. Bahkan dari tiga musim terakhir Manchester United jadi tim paling bawah dalam urusan lari, dari semua tim Liga Primer Inggris.
Namun di bawah arahan pelatih berkebangsaan Norwegia saat ini, yang telah membawa Molde dua kali juara Liga Norwegia. Manchester United mengubah strategi dengan menerapkan pressing dari mulai pertahanan lawan. Para pemain seperti Jesse Lingard, Rashford, dan Martial memulai garis pertahanan sejak lini depan, ditambah tiga gelandang ‘pekerja’ seperti Herrera, Matic, dan Pogba yang terus menjaga jarak antarlini tak terlalu jauh.
Strategi tersebut membuat para pemain lawan sulit untuk mengembangkan permainan, terbukti dari beberapa gol Manchester United berasal dari kesalahan pemain belakang lawan. Belum lagi kedua bek sayap Manchester United yang displin saat transisi, seakan menyempurnakan strategi Ole ini. Namun strategi Solskjaer ini bukan tanpa celah, sering kali Manchester United kelelahan di babak kedua yang menjadikan mereka agak sulit mencetak gol.