Suara Pembaca

Para Meriam Tua di Serie A

Ada keunikan pada daftar nama Capocannoniere Serie A khususnya setelah pergantian milenium. Beberapa nama yang sudah melebihi usia 30 tahun terselip pernah meraih gelar top skor di kompetisi tersebut. Usia di atas 30 tahun boleh dikatakan sebuah rentang usia yang tidak muda untuk pemain yang berposisi pencetak gol. Apalagi dilakukan di level atas sebuah liga profesional.

Capocannoniere sendiri merupakan gelar yang diberikan kepada pencetak gol terbanyak liga Italia Serie A. Daftar ini banyak dihuni pemain besar dari Giuseppe Meazza, Silvio Piola, Gunnar Nordahl, Michel Platini, Diego Armando Maradona, hingga Marco Van Basten dan sederet nama lain yang melegenda.

Baca juga: Gunnar Nordahl, Sang Pemadam Kebakaran yang Jago di Atas Lapangan

Serie A yang lebih berkarakter permainan secara teknis ketimbang fisik boleh jadi yang memungkinkan hal itu terjadi. Beberapa termasuk nama yang populer di kalangan pencinta Serie A telah berusia 30, ketika meraih Capocannoniere.

Siapa saja mereka? Simak nama-namanya di daftar berikut!

Edin Džeko

Edin Džeko telah melanglang buana ke beberapa liga di Eropa. Dari tanah kelahiran di Bosnia Herzegovina, ia bermain di Liga Republik Ceko. Lalu Džeko meraih sukses bersama Vfl Wolfsburg di Jerman dan kemudian Manchester City di Inggris. Sebelum akhirnya ia bergabung ke AS Roma pada musim 2015/2016.

Semusim berikutnya pada musim 2016/2017, Džeko memimpin daftar Capocannoniere Serie A. Pemain Bosnia Herzegovina kelahiran tahun 1986 itu melakukannya dengan mengoleksi 29 gol ke gawang lawan. Ia menjadi pemain terbaru yang masuk kategori Capocannoniere yang berusia 30 tahun. Kini Džeko masih bermain untuk AS Roma.

Luca Toni

Luca Toni menjadi Capocannoniere Serie A pada musim 2014/2015. Pemain Italia ini menjadi Capocannoniere bersama Mauro Icardi dari Internazionale Milano. Menarik karena gelar itu merupakan kali kedua Toni menjadi yang tersubur di Serie A Namun kali ini ia melakukannya bersama Hellas Verona pada usia sekitar 38 tahun. Usia yang cukup tua untuk bahkan menjadi pesepakbola pada level teratas.

Antonio Di Natale

Bersama Udinese, Di Natale pernah dua kali menjadi Capocannoniere Serie A. Hebatnya semua dilakukan secara berurutan setelah melewati usia 30 tahun. Di Natale yang lahir pada tahun 1977 pertama menjadi Capocannoniere Serie A musim 2009/2010. Ia berusia 33 tahun ketika itu.

Setahun berselang Di Natale kembali mempertahankan Capocannoniere Serie A pada usia sekitar 34 tahun. Jumlah gol ketika ia menjadi dua kali Capocannoniere Serie A pun mengagumkan karena menyentuh angka 29 dan 28 gol. Di Natale kemudian pensiun di Udinese. Ia hingga kini masih menjadi pemain terakhir yang bisa secara berurutan menjadi Capocannoniere Serie A.

Alessandro Del Piero

Pemain Juventus terakhir yang menjadi Capocannoniere Serie A adalah Alessandro Del Piero. Ia melakukannya pada usia 34 tahun di musim 2007/2008. Gelar itu menjadi gelar satu-satunya bagi Del Piero sebagai Capocannoniere Serie A.

Dua tahun berselang ia pergi dari Juventus. Del Piero pergi dari Juventus dengan memegang rekor sebagai penampil terbanyak. Ia juga masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Juventus.

Francesco Totti

Pemain terbesar AS Roma, Francesco Totti, menjadi Capocannoniere Serie A memasuki usia 31 tahun. Ia yang lahir tahun 1976 meraih Capocannoniere Serie A pada musim 2006/2007 dengan koleksi 26 gol. Jumlah gol itu menjadi yang terbanyak yang pernah diraih Totti selama semusim di Serie A. Usai pensiun, Totti memegang rekor pencetak gol terbanyak untuk AS Roma dan pencetak gol terbanyak kedua di Serie A.

Dario Hübner

Tahun-tahun awal milenium menjadi saksi Dario Hübner sebagai Capocannoniere Serie A musim 2001/2002, bersama David Trezeguet dari Juventus. Pemain Italia berdarah Jerman yang lahir tahun 1967 ini melakukannya bersama klub Piacenza. Ia menjadi Capocannoniere Serie A tertua yang pernah ada dengan usia ketika itu sekitar 35 tahun. Rekor itu kemudian dipecahkan Luca Toni.