Southeast Asia

Calon Kuda Hitam Asia Tenggara 2019

Menjelang bergulirnya sebagian liga-liga di Asia Tenggara, kali ini para penulis Football Tribe dari seluruh Asia Tenggara akan mengulas peta persaingan di liga-liga Asia Tenggara. Dimulai dengan prediksi klub-klub yang akan overperform di 2019, alias klub-klub Asia Tenggara yang akan tampil mengejutkan di 2019.

Kira-kira siapa saja mereka?

Baca juga: 4Klub Asia Tenggara yang Tampil Impresif di 2018

Madura United FC (Liga 1 Indonesia)

Laskar Sapeh Kerrab menjadi salah satu tim paling sibuk di bursa transfer 2019 sejauh ini. Mencoba menjadi “Los Galacticos-nya Indonesia” tim yang kini diarsiteki pelatih berpaspor Serbia–Hong Kong, Dejan Antonic, mendatangkan sejumlah pemain berlabel timnas yang menjadi alumnus di Piala AFF 2018 lalu.

Setelah memiliki Fachrudin Aryanto dan Alfath Fathier mereka mendatangkan kiper M. Ridho dari Borneo FC, winger Andik Vermansyah dari Kedah FA, gelandang bertahan Zulfiandi, dan striker Beto Goncalves dari Sriwijaya FC. Ditambah dua penggawa asing berkelas yang mempercantik tim yang berada di posisi kedelapan musim lalu.

Ada nama Jaimerson Xavier yang menjadi bek tersubur kedua di Liga 1 2018 dengan koleksi tujuh gol serta peraih sepatu emas Aleksandar Rakic di dalam skuat Laskar Sapeh Kerrab kini. Jika mereka bisa membuat para rekrutan bekerja sama dengan Greg Nwokolo dan kawan-kawan, bukan tak mungkin mereka jadi kandidat juara di tahun ini.

Foto: maduraunitedfc.com

PKNS FC (Liga Super Malaysia)

Di tangan pelatih legendaris Rajagopal Krishnasamy, PKNS yang berada di peringkat ketiga pada Liga Super Malaysia 2018 mendatangkan sejumlah pemain mulai dari kiper Mohd. Farhan Abu Bakar dan gelandang Akram Mahinan dari Kedah FA, bek berdarah Inggris Ryan Swirad dari Melaka United, hingga striker asal Argentina Gabriel Guerra.

Guerra yang musim lalu membela panji JDT melesakkan 20 gol dalam 41 pertandingan di semua kompetisi semakin menyempurnakan skuat Semut Merah. Kembalinya Guerra ke tim yang pernah dibelanya di 2015/2016 diharap mampu menggantikan sosok striker Brasil keturunan Italia, Rafael Ramazotti, yang menjadi top skor klub.

Dengan kedalaman skuat yang dihuni banyak pemain berpengalaman seperti gelandang Mahali Jasuli atau striker asal Laos, Chan Vathanaka, rasanya tak sulit bagi PKNS untuk merengkuh gelar Liga Super pertama mereka.

Foto: PKNS FC

Nakhon Ratchasima FC (Thai League 1)

Nakhon Ratchasima sebenarnya musim lalu sudah diprediksi akan tampil mengejutkan, kendati meraih peringkat ke-7 di musim 2018, kali ini Chalermpong Kerdkaew dan kolega akan diprediksi melaju lebih jauh lagi.

Pelatih Miloš Joksić sendiri tak akan belanja jor-joran musim ini. Ia lebih mementingkan kualitas ketimbang kuantitas dengan merekrut beberapa pemain di posisi kunci, salah satunya di sektor penyerangan. Dua striker Pantai Gading, Bernard Henry dan Amadou Ouattara, serta seorang juru gedor lokal, Chitchanok Xaysensourinthone, pun didatangkan.

Pasalnya catatan lini depan Swatcats di musim 2018 cukup buruk, mereka hanya mencetak 36 gol di musim 2018 dan menjadi tim dengan jumlah gol paling sedikit kedua setelah juru kunci Airforce Central FC.

Foto: @swatcatsofficial

Viettel FC (V.League 1)

Satu-satunya klub yang berada di daftar ini dengan latar belakang unik karena menjadi tim promosi dari kasta kedua di musim lalu. Juara Vietnam First Division 2018 ini langsung bergerak cepat di bursa transfer demi menghadapi V.League 2019.

Anak asuh Nguyen Hai Bien ini sudah mendatangkan dua penggawa timnas Vietnam, gelandang Vu Minh Tuan dan bek Que Ngoc Hai. Klub milik perusahan telekomunikasi ini bahkan masih akan berburu para penggawa Golden Stars.

Rumornya penjaga gawang Bu Tien Dung dan winger Nguyen Trong Hoang akan bergegas menuju klub yang bermarkas di Hanoi ini. Semoga saja Viettel FC bisa memberikan kejutan bagi lawan-lawannya di musim ini.

Foto: Tran Tien