Berita Nasional

Erick Thohir dan Oxford United yang Kian Bernuansa Asia Tenggara

Kamis malam (8/11) klub kasta ketiga asal Inggris, Oxford United, mengumumkan bergabungnya taipan asal Indonesia, Erick Thohir, dalam jajaran dewan direksi klub berlogo kepala banteng tersebut.

Kehadiran eks presiden Internazionale Milano ini disambut dengan hangat oleh pemilik Oxford United asal Thailand, Sumrith “Tiger” Thanakarnjanasuth.

“Saya tahu Erick sejak lama, ia merupakan pebisnis unggul. Ia memiliki saluran-saluran televisi dan platform digital di bidang hiburan, berita dan olahraga. Kami berbagi semangat dan hasrat tentang sepak bola, dan dia akan menjadi bagian penting dalam perkembangan masa depan klub dan juga kota ini,” tuturnya sebagaimana dilansir dari laman resmi klub.

Baca juga: Menimang Kepantasan Erick Thohir Memimpin PSSI

Senada dengan Tiger, pelatih kepala Oxford, Karl Robinson, juga menyatakan bahwa kedatangan Erick ke kubu The U’s akan membawa angin segar, terutama jelang bergulirnya putaran kedua musim 2018/2019 serta bursa transfer musim dingin.

“Erick adalah seorang game-changer. Bersama Tiger ia akan mewujudkan impian klub. Klub ini sedang berproses perlahan-lahan, ini bukan tentang ‘datang dan menghamburkan uang’ tetapi ‘apa yang bisa kita bangun?’ Itu yang dilakukan tim-tim seperti Brentford, Leeds dan Brighton,” terangnya, dikutip dari Daily Mail.

Oxford United saat ini sedang berjuang di papan bawah klasemen Football League One. Cameron Brannagan dan kawan-kawan baru mengoleksi 15 poin dari 17 laga dan terdampar di posisi ke-21 klasemen, terpaut lima angka dari posisi juru kunci Bradford City.

Kentalnya nuansa Asia, khususnya Asia Tenggara, di kubu The U’s tak berhenti di kisah pertemanan Erick dan Tiger. Dua nama yang lebih dulu mengisi direksi klub yang dibeli Tiger pada akhir Februari lalu adalah Horst Geicke dan Zaki Nuseibeh. Geicke adalah investor kelahiran Jerman yang memiliki lini perusahaan di Vietnam dan Hong Kong, sedangkan Nuseibeh merupakan insinyur asal Yordania dan merupakan lulusan Oxford University.