Southeast Asia

4 Klub Asia Tenggara yang Tampil Impresif di 2018

Setelah melihat para pemain dan pelatih Asia Tenggara yang tampil impresif di 2018, kini giliran para penulis Football Tribe di Asia Tenggara membedah empat klub Asia Tenggara yang tampil impresif di 2018.

Berikut ini daftarnya:

Baca juga: Para Pemain Asia Tenggara yang Tampil Impresif di 2018

Persebaya Surabaya (Indonesia)

Bajul Ijo kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah menjuarai Liga 2 musim lalu. Alfredo Vera yang menjadi nakhoda tim sempat kesulitan di laga-laga awal, meski sudah memboyong sejumlah pemain muda potensial asal Papua. Eks pelatih Persipura Jayapura itu pun dipecat oleh manajemen dan kemudian digantikan Djadjang Nurdjaman.

Di bawah komando Djanur, klub yang pernah menjuarai 8 kali kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia dan berlaga 2 kali di Liga Champions Asia ini menjelma menjadi pembunuh raksasa di putaran kedua. Belum lagi sosok David da Silva yang menjadi andalan dengan mencetak 20 gol semusim, hanya terpaut satu gol dari top skor Liga 1 2018, Aleksandar Rakic.

Foto: football-sbobet.com

Johor Darul Ta’zim (Malaysia)

JDT menjadi klub Malaysia pertama yang menorehkan rekor juara liga lima kali berturut-turut Dimulai dari musim 2014 hingga musim ini, kekuatan Southern Tigers seakan tak terbendung. Bahkan di musim 2015 bersama eks pelatih Persib, Mario Gomez, Hariss Harun dan kawan-kawan mampu menjuara Piala AFC.

Musim ini JDT mengumpulkan enam poin lebih banyak dari peringkat kedua, Perak FA. Di bawah asuhan pelatih Luciano Figueroa mereka juga tak main-main menyongsong musim depan, apalagi mereka langsung lolos ke babak grup Liga Champions Asia. Salah satunya dengan memboyong saudara Saul Niguez, Aaron Niguez dari Real Oviedo.

Foto: CSN Malaysia

Nakhon Ratchasima FC (Thailand)

Meski memiliki basis pendukung suporter yang banyak sejak promosi di Thai League 1 pada 2014, The Swat Cat tidak pernah jauh dari zona degradasi atau papan tengah ke bawah. Bahkan dua musim terakhir mereka menduduki peringkat 11 (di 2016) dan 12 (di 2017), walau banyak yang memprediksi mereka akan terdegradasi apalagi usai memperpanjang kontrak pelatih asal Serbia, Milos Joskic.

Namun di luar dugaan Chalermpong Kerdkaew dan kawan-kawan mampu duduk di posisi ketujuh di klasemen akhir. Bahkan kandang mereka yang diresmikan pada hari ulang tahun ke-80 Raja Thailand Bhumibol Adulyadej menjadi salah satu tempat yang sulit ditaklukan lawan-lawannya.

Foto: Nakhon Ratchasima Facebook

Hoang Anh Gia Lai (Vietnam)

HAGL adalah salah satu tim yang sempat disegani di Vietnam. Memiliki gaya permainan indah dan banyak pendukung adalah salah satu resep manjur mereka tetap bertahan di kasta tertinggi hingga kini. Namun itu berubah beberapa musim lalu saat mereka selalu nyaris degradasi ke kasta kedua.

Untungnya musim ini HAGL mampu duduk di posisi kesepuluh klasemen dengan total 31 poin dari 26 laga. HAGL juga tetap berjuang meski ada tujuh pemain yang rutin absen karena membela timnas Vietnam di laga internasional seperti kualifikasi Piala Asia dan lainnya.

Foto: PVF Vietnam