Southeast Asia

Agar Penyerang Lokal Lebih Produktif, Thai League Keluarkan Aturan Baru

Banyaknya striker asing mau tak mau menghambat perkembangan para penyerang lokal di liga-liga Asia Tenggara, termasuk Thailand. Agar penyerang lokal lebih produktif, akhirnya Thai League mengeluarkan aturan baru yang akan diberlakukan mulai musim 2019 nanti.

Terakhir kali penyerang lokal Negeri Gajah Putih merajai daftar pencetak gol terbanyak kompetisi lokal adalah pada 2012 lalu. Sosok penyerang kawakan Teerasil Dangda mencetak 24 gol bersama Muangthong United.

Namun Teerasil harus membagi gelar pencetak gol bersama musim, pasalnya penyerang Brasil yakni Cleiton Silva mencetak gol dengan jumlah yang sama. Enam tahun berselang juru gedor asal Negeri Samba pun tetap merajai Thai League 1, kali ini sosok Diogo Luis Santo yang muncul dengan torehan 34 gol nya.

Nahas memang, musim ini lima besar pencetak gol Thai League 1 berasal dari luar negeri, yang tiga di antaranya berasal dari Brasil. Dua pemain lokal tersubur, Worachit Kanitsribampen (Chonburi FC) dan Sumanya Purisai (Bangkok United) hanya mencetak 12 gol saja atau kurang lebih setengah dari raihan gol Diogo.

Baca juga: Serba-serbi Liga Thailand, Surga Para Pemain Asia Tenggara

Untuk meningkatkan kualitas dan motivasi para penyerang lokal dalam bersaing di barisan top skor pihak federasi sepak bola Thailand memberikan hadiah menarik kepada klub dan pemain dengan beberapa syarat.

Hadiah yang dibagikan untuk sebuah klub totalnya mencapai 3.000.000 baht (atau setara Rp 1,3 miliar) dengan syarat pencetak gol terbanyak di sebuah klub haruslah penyerang dari Thailand, yang minimal mencetak delapan gol dalam lima pertandingan. Pihak operator juga melihat jumlah gol klub tersebut di akhir musim dari keseluruhan banyaknya pemain lokal yang mencetak gol.

Kemudian di akhir musim pemain lokal yang mampu keluar sebagai top skor klub dan liga akan diberi hadiah sebesar 300.000 baht (atau setara Rp 130 juta). Hadiah tersebut dapat dibagi jika ada dua atau lebih klub dan pemain yang mencetak jumlah gol yang sama.

Jadi apakah hadiah ini mampu menambah semangat para penyerang lokal asal Thailand? Pantaskah hal semacam ini diberlakukan di Indonesia, Tribes?

Baca juga: Thailand dan Filipina Tanpa Kiper Andalan di Piala Asia 2019