Turun Minum Serba-Serbi

Serba-serbi Liga Thailand, Surga Para Pemain Asia Tenggara

Liga Thailand atau Toyota Thai League 2018 resmi bergulir pada 9 Februari 2018. Tak hanya kasta teratas kompetisi negara ini, level bawah pun menjadi surga bagi para pemain asing dari seantero ASEAN. Berikut ini rangkuman singkat dari kami tentang liga terbaik di kawasan Asia Tenggara ini:

Masuk sepuluh besar liga terbaik Asia

Meski sempat diguncang skandal pengaturan skor pada akhir tahun 2017 lalu, Liga Thailand tetap tak tergoyahkan sebagai kompetisi terbaik di Asia Tenggara. Tak ada masalah internal federasi dan pengaturan jadwal seperti di Indonesia. Liga Thailand bahkan menduduki urutan sepuluh untuk liga terbaik di Asia menurut peringkat Federasi Sepak Bola Asia (AFC).

Terens Puhiri dan Sylvano Comvalius siap beraksi

Berkat video gol dengan akselerasi kilatnya tahun lalu, pemain muda Teres Puhiri menjadi salah satu pendatang baru terpanas di Thai Liga 1. Pemain kelahiran Jayapura ini bergabung dengan tim papan tengah, Port FC, dan langsung dianggap salah satu pemain asing paling ditunggu-tunggu. Selain Terens, ada juga pencetak gol terbanyak Liga Indonesia musim lalu, Sylvano Comvalius, yang bergabung dengan Suphanburi.

Diramaikan bintang-bintang Asia Tenggara

Selain dua alumni Liga Indonesia di atas, Liga 1 Thailand dipadati bintang-bintang Asia Tenggara. Diberlakukannya kebijakan kuota pemain ASEAN membuka keran masuknya talenta-talenta dari negara tetangga. Ada penggawa tim nasional Singapura, Zulfahmi Arifin, yang memperkuat Chonburi, lalu andalan Myanmar, Aung Thu, yang memperkuat Police Tero. Tak ketinggalan pemain kelahiran Spanyol yang dinaturalisasi Malaysia, Kiko Insa (Bangkok Glass). Total terdapat dua belas pemain Asia Tenggara di Liga 1 Thailand.

Liga 2 Thailand juga diminati pemain-pemain Asia Tenggara

Kasta kedua Liga Thailand tak kalah istimewanya dari Liga 1. Terdapat delapan pemain asing asal Asia Tenggara yang memperkuat klub-klub Liga 2. Dua di antaranya berasal dari Indonesia, yaitu Ryuji Utomo (PTT Rayong) dan Yanto Basna (Khonkaen). Nama-nama beken lain adalah para penggawa Singapura, Baihakki Khaizan (Udon Thani) dan Hassan Sunny (Army FC).

Kasta ketiga dan keempat pun diwarnai pemain-pemain Asia Tenggara

Warna Asia Tenggara belum tak berhenti sampai Liga 2 saja. Di kasta ketiga pun kita masih menemukan dua nama Myanmar, Khyaw Phyo Wai (Phuket City) dan Win Hlaing Oo (Rayong United). Selain itu, klub-klub di kasta keempat pun menggunakan empat orang pemain asal Laos. Tak disangsikan lagi, Liga Thailand memang surga!

Menunggu geliat dua raksasa Thailand

Dua klub besar, Buriram United dan Muangthong United, tak terlalu aktif dalam bursa transfer ASEAN. Buriram hanya menggunakan jasa penyerang Nigeria yang dinaturalisasi Vietnam, Samson Hoang Vu. Muangthong sendiri sepertinya masih yakin dengan kekuatan lokal mereka yang mengandalkan Tristan Do, Siroch Chattong, dan kawan-kawan, sambil mengintip jasa marquee player seperti Robbie Fowler yang memperkuat mereka beberapa tahun lalu.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.