Berita Nasional

Melalui Media Sosial Pribadinya, Hamka Hamzah Menjawab

Hamka Hamzah, pemain senior yang telah berkelana di lebih dari 12 klub dalam negeri, bahkan perah juga mencicipi iklim sepak bola negeri tetangga, tentu tahu banyak apa saja yang terjadi di dunianya. Melalui akun Instagram pribadinya Hamka Hamzah menjawab segala isu tak sedap yang akhir-akhir berhembus.

“Saya awali tentang berita-berita yang ramai, tentang juara settingan yaitu Persija. Saya selaku pemain (mengatakan) itu sangat tidak benar. Tidak benar kalau ada settingan salah satu klub sejak awal musim sudah diberi jatah juara. Itu sangat tidak masuk akal bagi saya. Kenapa? Hampir setiap kontestan Go-Jek Liga 1 2018 manargetkan juara. Dan itu nyata adanya.”

 

Baca Juga: Hamka Hamzah yang Serupa Sergio Ramos

 

Dari kalimat pembuka Hamka dalam siaran langsung Instagramnya, pemain berusia 34 tahun ini jelas gerah dengan isu-isu liar di akhir kompetisi. Hamka nampak tidak habis pikir dengan pernyataan bahwa liga tahun ini telah ditentukan juaranya sejak awal bergulir.

Hamka sedikit bercerita tentang dinamika kompetisi. Sebagai contoh klubnya terdahulu, Sriwijaya FC juga menargetkan juara dengan membeli materi pemain-pemain yang dapat mengangkat prestasi tim di awal musim. Namun karena satu dan dua hal, pemain-pemain ini harus meninggalkan skuat Sriwijaya FC. Akibatnya klub kebanggaan Bumi Sriwijaya yang awalnya berada pada jalur perebutan gelar juara, kini terseok-seok di zona degradasi.

Bagi pemain bertahan tangguh milik Arema FC ini, jika ada prediksi Persija Jakarta akan menjadi juara musim ini, kemungkinan benar adanya. Karena baginya memang tidak sulit memprediksi siapa yang akan keluar sebagai juara di kompetisi yang hanya menyisakan tiga pertandingan saja. Namun bila dikatakan gelar juara telah diatur sedemikian rupa, bahkan sejak awal kompetisi untuk menjadi jatah klub yang juga pernah ia bela dari 2005 – 2008, baginya tidaklah mungkin.

 

Hamka Hamzah Menjawab Soal Isu Juara Settingan dan Persiapan Klub Sejak Awal Musim.

“Kalau dibilang settingan dari awal (liga bergulir) itu tidak masuk akal. Itu sangat menyedihkan bagi kami, pemain-pemain yang ada di 18 klub kontestan ini.”

Pemain yang garang dengan rambut mohawk di lini pertahanan ini bahkan mengaku sedih dengan kondisi saat ini. Baginya, justru pemain yang menjadi korban dari isu-isu yang terus berkembang. Wajar memang, kini tribun bising dengan teriakan “mafia” seolah sepak bola, yang dia dan rekan seprofesinya mainkan, begitu murah terbeli.

“Jujur, kami sebagai pemain merasa sangat sedih. Buat apa kami main bola kalau juaranya sudah ketahuan dari awal? Terus buat apa klub mengeluarkan uang di awal musim tidak sedikit? Yang saya tau mungkin tiap tahun minimal klub mengeluarkan 20 milyar untuk membeli pemain. Kalau mereka mengetahui liga ini sudah ketahuan juaranya dari awal, buat apa mereka berkompetisi, buat apa mereka membeli pemain-pemain yang menurut mereka mahal dan ternyata tidak bisa juga juara kerena sudah disetting (klub yang menjadi juara.)”

Buat Hamka, juara liga musim ini belum diketahui hingga pekan terahkir kompetisi. Kedua kandidat masih sama-sama memeiliki peluang. Kedua klub yang sama-sama pernah dibelanya harus berjuang keras karena pertandingan terakhir tidaklah mudah. Sebelumnya, Hamka memprediksi PSM Makassar dapat menjadi juara bila mengalahkan Persija di kandangnya. Tapi dengan hasil seri kala itu, membuat kedua klub tersebut kini memiliki peluang yang sama.

“Sampai saat ini pun kita belum tahu, (karena) masih menyisakan 1 pertandingan. Persija tidak gampang mengalahkan Mitra Kukar yang mau berjuang (keluar) dari zona degradasi. Begitu pula dengan PSM, PSMS Medan kan tidak mau degradasi juga, jadi mereka akan mau fight di pertandingan terakhir.”

 

Hamka Hamzah Menjawab Soal Kinerja Wasit Dan Komentar Warga Maya

Secara pribadi Hamka mengakui tidak menutup mata akan kinerja wasit yang terkadang menguntungkan salah satu tim. Menurutnya itulah yang harus diperbaiki untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

“Saya juga tidak menutup mata bahwa menang selalu ada tim yang diuntungkan oleh pengadil. Kita bisa lihat semua, itu siaran langsung. Itu kenapa saya bilang, bila ingin sepak bola kita maju, hal-hal detail itu yang harus diperbaiki oleh PSSI dan badan liga kita.”

Hamka Hamzah tidak menyudutkan siapapun di keterangannya melalui siaran langsung instagram tersebut. Hamka hanya berharap para pecinta sepak bola jangan terlalu mudah percaya pada isu-isu liar yang berkembang. Hamka juga mendorong pembuktian bila isu-isu itu benar adanya. Semua untuk kebaikan sepak bola Indonesia.

“Jadi untuk pecinta sepak bola jangan cepat terlalu percaya, jika ingin memberikan statement-statement harus bukti kuat, bukan berandai-andai. Kalau memang ada, buktikan,” tutupnya mengakhiri siaran langsung di akun Instagramnya, @hamka23hamzah, pada Selasa (4/12) malam WIB.