Go-Jek Liga 1 2018 telah menyentuh paruh musim, yang ditandai dengan dimulainya pekan 17 pada hari ini (20/7) sampai Senin (23/7). Setiap klub telah mendapat pencapaiannya masing-masing, yang dipengaruhi manuver mereka di bursa transfer awal musim ini.
Ada rekrutan baru yang bagus, dan ada yang buruk. Sebuah fenomena wajar di bursa transfer Liga Indonesia, yang sistem perekrutannya belum sistematis seperti liga-liga top Eropa.
Lalu siapa saja pemain yang termasuk rekrutan terbaik di putaran pertama Go-Jek Liga 1 2018? Berikut ini adalah 10 pemain tersebut, yang kami himpun berdasarkan konsistensi selama paruh musim ini.
Ardi Idrus (Persib Bandung)
Hampir tak ada yang menyangka seorang Ardi Idrus termasuk rekrutan terbaik Persib Bandung musim ini, bersama Bojan Malisic dan Jonathan Bauman. Didapat lewat proses seleksi, Ardi kini telah paten sebagai bek kiri Maung Bandung, menggantikan Tony Sucipto. Kelebihannya terletak pada determinasi dan stamina tinggi.
Herman Dzumafo (Bhayangkara FC)
Meroketnya Herman Dzumafo juga tak kalah mengejutkan. Dari berstatus pemain Liga 2 di PSPS Riau musim lalu, kini menjadi juru gedor Bhayangkara FC sang juara bertahan. Dzumafo bahkan membuat Nikola Komazec tersingkir ke bangku cadangan dan akhirnya dicoret, padahal awalnya didatangkan untuk menjadi pelapis Komazec.
Rivaldi Bawuo (Arema FC)
Satu nama lagi dari Liga 2. Rivaldi Bawuo yang menjadi top skor di kasta tersebut pada musim lalu, langsung tokcer di musim perdananya bersama Arema FC. Sampai pekan 16 ia memang baru mengemas 4 gol, tapi Rivaldi membentuk koneksi yang sangat baik dengan Dedik Setiawan, dan berjasa besar membawa Singo Edan lolos zona degradasi.
Arif Satria (Persela Lamongan)
Kejutan lain yang tak kalah dahsyatnya, Persela Lamongan sukses mengorbitkan Arif Satria, bek tengah yang diboyong dari klub Liga 3 2017, PSP Padang. Arif langsung menjadi andalan Aji Santoso di lini belakang, untuk berduet dengan Wallace da Costa sang kapten. Sebuah lonjakan karier yang luar biasa dari pemain 22 tahun ini.
Foto: Goal.com
Fernando Rodriguez (Mitra Kukar)
Mitra Kukar tak pernah kehabisan penyerang asing tajam. Mulai dari Patrick Cruz, Marlon da Silva, Marclei Santos, dan kini Fernando Rodriguez. Didatangkan dari juara Liga Filipina 2017, Ceres-Negros, Fernando langsung subur di musim pertamanya. 12 gol telah dicetaknya, bersanding dengan Ezechiel N’Douassel di pucuk tabel top skor.
Nurhidayat Haji Haris (Bhayangkara FC)
Bhayangkara FC tidak hanya diuntungkan dengan kehadiran Herman Dzumafo di lini depan, tapi juga kokohnya Nurhidayat di lini belakang. Untuk Nurhidayat pribadi, keputusannya tidak melanjutkan karier di PSM Makassar terbukti tepat, karena ia sanggup menyegel posisi inti di Bhayangkara FC dan menjadi kapten Timnas U-19.
Foto: Instagram Nurhidayat
Diego Assis (Persela Lamongan)
Spesialisasi Persela Lamongan adalah memoles gelandang asing pendatang baru menjadi pemain jempolan, dan musim ini produknya adalah Diego Assis. Sesuai namanya, Diego Assis jago membuat asis. Lima asis telah diukirnya sejauh ini, disertai dengan 4 gol, membentuk trisula maut bersama Loris Arnaud dan Shohei Matsunaga.
Riko Simanjuntak (Persija Jakarta)
Marko Simic memang sangat produktif, dan Jaimerson Xavier sangat tangguh di lini belakang, tapi yang konsisten menampilkan performa terbaik adalah Riko Simanjuntak. Sampai pekan 16, Riko sudah mengemas 2 gol dan 6 asis, selain itu dia juga tak pernah terlibat pertikaian di lapangan, seperti Simic dan Jaimerson.
Aleksandar Rakic (PS Tira)
Sebuah anomali dari pendatang baru. Aleksandar Rakic penyerang baru PS Tira, justru lebih produktif saat tandang ketimbang bermain di kandang. Di laga away Rakic dapat mencetak 7 gol, dan hanya 3 gol yang dibukukan di pertandingan home, dari total 10 gol yang dikoleksonya sampai pekan 16.
Makan Konate (Sriwijaya FC)
Kabar baik sekaligus kabar buruk bagi Sriwijaya FC dan Makan Konate. Playmaker yang menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 bersama Persib Bandung itu adalah pengoleksi asis terbanyak di Go-Jek Liga 1 2018 dengan 9 asis, tapi karena faktor finansial ia terpaksa hengkang dan akhirnya berlabuh di Arema FC.