Piala Dunia 2018

Luka Modric Tak Sekadar Joging di Lapangan

Piala Dunia 2018 secara resmi sudah berakhir. Trofi Piala Dunia diberikan kepada Prancis yang berhasil menang tadi malam melawan Kroasia. Di tempat ketiga, ada Belgia yang sehari sebelumnya sukses mengalahkan Inggris sebanyak dua kali. Lalu, beberapa penghargaan individu pun diberikan.

Harry Kane yang mencetak enam gol diberikan penghargaan Golden Boot, Thibaut Courtois mendapat Golden Glove, Kylian Mbappe sebagai Pemain Muda Terbaik, dan penghargaan yang disangsikan oleh beberapa orang, Golden Ball, diberikan kepada Luka Modric.

Ya, pemberian Golden Ball kepada Modric bagi sebagian orang dinilai kurang tepat. Mengapa? Karena jumlah gol dan asis yang diberikan gelandang Real Madrid di Piala Dunia 2018 jauh di bawah pemain-pemain lain yang dinominasi untuk mendapatkan penghargaan ini.

Dalam sebuah cuitan yang ditulis oleh akun Twitter resmi Piala Dunia, ada dua nama selain Modric yang masuk ke dalam nominasi ini. Pertama ada nama Eden Hazard, lalu kedua ada Antoine Griezmann. Hazard sendiri punya catatan tiga gol dan dua asis. Pemain Chelsea ini menjadi salah satu kunci keberhasilan Belgia meraih tempat ketiga di Piala Dunia 2018.

Untuk masalah gol dan asis, Griezmann jauh di atas keduanya. Dia mencetak empat gol selama pergelaran Piala Dunia 2018, salah satunya dicetak di babak final. Pemain Atletico Madrid juga sukses mencatatkan tiga asis. Kalau Modric? Dia hanya mencatatkan dua gol dan satu asis. Menariknya, menurut cuitan akun Piala Dunia, Griezmann yang turut mengantarkan Prancis meraih gelar juara kedua hanya berada di urutan ketiga.

Apa yang bisa ditarik dari sini? Pertama, catatan gol dan asis bukanlah penentu mutlak untuk mendapatkan penghargaan Golden Ball. Kedua, pemain dari tim yang juara belum tentu mendapatkan penghargaan ini. Untuk lebih membuktikannya, kita bisa melihat daftar pemenang Golden Ball dalam beberapa tahun terakhir.

Lionel Messi tidak menjadi juara dan secara statistik gol serta asis, dia masih kalah dengan Thomas Mueller ataupun James Rodriguez yang bahkan tidak masuk nominasi. Uruguay adalah juara ketiga Piala Dunia 2010, namun Diego Forlan terpilih sebagai peraih Golden Ball mengalahkan Wesley Sneijder yang membawa Belanda ke partai final dan punya statistik gol serta asis yang sama. Di 2006 bahkan ada nama Fabio Cannavaro di daftar nominasi, meski pada akhirnya Zinedine Zidane yang meraih penghargaan ini.

Jadi, faktor apa yang menentukan siapa yang berhak meraih penghargaan Golden Ball? Tak ada yang tahu pasti, namun kita bisa sekiranya menerka faktor-faktor apa saja yang membuat seorang pemain terpilih sebagai yang terbaik. Gol dan asis bisa menjadi salah satu faktor pelengkap, namun yang utama adalah peran dari sang pemain sendiri dalam keberhasilan timnya di ajang Piala Dunia.

Modric adalah salah satu pemain yang menjadi kunci Kroasia dalam mencapai babak final. Sebuah progres besar mengingat dia tak mampu membawa negaranya lolos ke fase gugur pada tahun 2006 dan 2014, bahkan dia tak mampu meloloskan Vatreni ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Catatan gol dan asisnya memang lebih sedikit dibanding yang lain, namun sekali lagi perlu diingat bahwa dua hal tersebut bukan menjadi faktor mutlak untuk menentukan pemenangnya. Berdasarkan data yang diberikan oleh Si.com, sebelum laga final, Modric sudah bermain sebanyak 604 menit dan berlari sejauh 63 kilometer.

Perannya di lini tengah juga bisa dilihat dari data sentuhan dan umpan yang berhasil dia lakukan sepanjang Piala Dunia 2018. Sebelum laga final, Modric berada di peringkat ketiga untuk urusan jumlah sentuhan terbanyak dan pemain keempat terbanyak yang melakukan umpan sukses.

Baik urusan serangan maupun bertahan pun dia di atas rata-rata. Bersanding dengan N’Golo Kante, Modric berhasil merebut kembali bola yang hilang sebanyak 48 kali. Dia juga paling banyak memenangkan penguasaan bola di ajang ini dengan angka mencapai 31. Untuk urusan menyerang, mantan gelandang Tottenham Hotspur ini sukses menciptakan 16 peluang.

Salah satu faktor lain yang membuatnya mendapat penghargaan Golden Ball adalah sosoknya sebagai kapten yang dipercaya rekan-rekannya. Ya, dia memang gagal mengeksekusi penalti saat timnya berhadapan dengan Denmark, namun hal itu tidak membuat dirinya menjadi pemimpin yang buruk. Bersama Modric yang mengenakan ban kapten, Kroasia mampu membuat kejutan dengan masuk ke partai final.

Beberapa faktor di atas adalah alasan mengapa banyak orang memilih dia sebagai yang terbaik. Perlu diketahui, untuk menentukan pemenang Golden Ball sebuah pemungutan suara dilakuakn oleh beberapa wakil dari media dan panitia teknikal dari FIFA. Kita tidak mencoret kemungkinan mereka memilih pemain yang diinginkan banyak orang atau melihat popularitas sang pemain.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah Modric layak mendapatkan Golden Ball? Kami dengan yakin mengatakan “ya, dia layak”. Melihat dari perjuangan dan penampilannya di Piala Dunia 2018, sekali lagi kami mengatakan bahwa dia layak menerima Golden Ball.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui. Pastinya, masih ada yang ragu dan tetap mengatakan bahwa Modric tidak layak disebut pemain terbaik di Rusia. Penulis tak menyalahkan hal tersebut dan sah-sah saja karena opini orang berbeda-beda. Namun tidak adil rasanya jika mengatakan Modric tidak layak karena sedikit mencetak gol dan memberikan asis.

Kesimpulannya, Modric tidak hanya sekadar joging di ajang ini. Dia berjuang keras untuk negaranya dan hasilnya sangat memuaskan.