Stadion PTIK di Jakarta menjadi arena yang mesti disambangi Persebaya Surabaya guna menjalani laga ke-14 di Go-Jek Liga 1 musim 2018. Empunya stadion, Bhayangkara FC, menjadi pihak yang kudu mereka hadapi sore tadi (11/7).
Seolah menjadi ciri khas Bajul Ijo, di laga ini Angel Alfredo Vera kembali mengubah komposisi starting eleven-nya. Fandry Imbiri dan Osvaldo Haay diturunkan sejak awal oleh sang pelatih usai absen di partai melawan Bali United pekan lalu.
Kendati demikian, cara tersebut gagal memberi Persebaya angka penuh setelah bermain imbang 3-3. Alhasil, posisi mereka tertahan di peringkat kesembilan.
Berikut rating penggawa Persebaya:
Miswar Saputra (5)
Tetap diandalkan sebagai kiper utama oleh Vera, Miswar tampil cukup baik dalam menjaga gawangnya. Akan tetapi, koordinasi buruknya dengan lini belakang menyebabkan jala Bajul Ijo mesti koyak dua kali di babak pertama. Pada babak kedua, Miswar bermain lebih apik walau lagi-lagi, gagal membendung usaha Alsan Sanda sehingga jaring gawangnya bergetar untuk kali ketiga.
Foto: Emosijiwaku
Fandry Imbiri (4)
Tak seperti biasa, Fandry dicoba Vera untuk mengisi pos bek kanan pada laga melawan Bhayangkara FC. Nahasnya, presensinya di area tersebut kurang membantu lini pertahanan Persebaya untuk membendung arus serangan tim tuan rumah. Agresivitas dan kecepatan para pemain depan The Guardian membuat Fandry kelabakan.
Otavio Dutra (4)
Menjadi pengawal setia Herman Dzumafo, Dutra menjalankan tugasnya dengan cukup baik sebab penyerang naturalisasi itu gagal bertaji di babak pertama. Namun selain itu, Dutra benar-benar payah buat membentengi lini pertahanan Persebaya dari serbuan lawan. Berkali-kali ia kecolongan oleh pergerakan rekan setim Dzumafo yang begitu laju dan eksepsional.
Foto: Bolasport
Andri Muliadi (4,5)
Performa ciamik di partai melawan Bali United, justru tak terlihat dari Andri ketika berjumpa Bhayangkara FC. Pada sejumlah situasi bertahan, ia begitu gelagapan buat menghalau ataupun mengantisipasi serangan The Guardian. Di babak kedua, penampilannya jauh meningkat sebelum ditarik keluar sebab mengalami cedera di bagian kepala.
Foto: Merdeka.com
Abu Rizal Maulana (4)
Hilangnya Ruben Sanadi dari line up, bikin Abu Rizal diplot sebagai bek kiri dalam pertandingan ini. Apes buat figur bernomor punggung 22 tersebut, area yang ditempatinya malah jadi titik lemah yang begitu mudah dicecar Paulo Sergio dan kawan-kawan. Tiga gol Bhayangkara FC, berawal dari sisi kiri pertahanan Bajul Ijo.
Foto: Bolasport
Muhammad Hidayat (5)
Dimainkan lagi sebagai penggawa inti, Hidayat sempat lenyap nyaris di sepanjang babak pertama karena aksi-aksinya tidak signifikan buat membantu Persebaya menginisiasi serangan. Namun seiring waktu, performanya agak membaik walau masih kepayahan membendung alur serangan Bhayangkara FC.
Sidik Saimima (5)
Berperan sebagai gelandang bertahan, kewajiban utama Saimima tentulah menjadi tembok di area tengah. Kendati demikian, presensinya tampak fana di babak pertama karena jantung pertahanan Bajul Ijo begitu mudah diekspos pemain Bhayangkara FC. Di babak kedua, problem serupa kembali muncul walau performa Saimima tampak lebih baik.
Foto: Bola.com
Robertino Pugliara (5,5)
Sebagai kunci permainan dari lini tengah, Pugliara menyediakan kreativitas bagi Persebaya. Akan tetapi, tekanan deras Bhayangkara di babak pertama, membuat Pugliara tak berkutik. Terlebih dukungan dari rekan setimnya juga amat minim. Di babak kedua, utamanya setelah Oktafianus Fernando dan Misbakhus Solikin masuk, beban yang Pugliara panggul jadi lebih ringan.
Irfan Jaya (6)
Eksplosivitas Irfan dalam menyisir sisi sayap menjadi senjata utama Persebaya untuk mengobrak-abrik jantung pertahanan The Guardian. Berperan krusial atas gol yang dibukukan oleh Osvaldo di menit-menit akhir babak pertama guna memperkecil skor. Kembali mencatatkan namanya di papan skor usai melesakkan gol kedua Bajul Ijo di laga ini.
Rishadi Fauzi (3,5)
Laga melawan Bhayangkara FC mungkin jadi salah satu momen yang ingin segera dilupakan Rishadi. Servis yang kurang memadai dari rekan-rekannya membuatnya terisolasi di sektor depan. Alhasil, keberadaannya di lapangan juga terlihat percuma. Makin sial, ia juga membukukan gol bunuh diri setelah tendangan bebas Paulo Sergio di awal babak pertama mengenai kakinya dan mengecoh Miswar di bawah mistar.
Osvaldo Haay (5,5)
Diinstruksikan Vera untuk mengobok-obok lini pertahanan kubu tuan rumah dari sayap kiri, Osvaldo begitu kepayahan dalam menunaikan tugasnya. Aksi-aksinya cenderung nirmakna dan sekadar menghabiskan tenaga saja. Satu-satunya nilai plus dari penggawa muda asal Papua ini hanyalah gol sundulannya memanfaatkan umpan Irfan Jaya.
Foto: Emosijiwaku
David da Silva (5,5)
Layaknya Rishadi, servis yang didapatkan oleh da Silva dari sektor tengah Bajul Ijo terhitung minim. Tak heran jika dirinya kerap turun ke bawah untuk menjemput bola memanfaatkan kecepatan dan tekniknya. Usai redup selama hampir 20 menit, sosok berkepala plontos ini sukses menyudahi paceklik golnya setelah mencetak gol penyeimbang pada menit ke-91.
Image Credit: Persebaya Surabaya
Oktafianus Fernando (5)
Masuk menggantikan Osvaldo Haay, Oktafianus menghadirkan dimensi permainan yang sedikit berbeda karena ia tidak ragu untuk bermain lebih ke dalam guna menjemput bola. Lewat manuver-manuvernya itu pula, penggawa sektor belakang Bhayangkara FC sedikit kebingungan untuk melakukan penjagaan.
Foto: Jawapos
Misbakhus Solikin (5)
Diturunkan pada menit ke-75, Misbakhus langsung menjadi pengendali permainan Persebaya dari sektor tengah. Bertumpu pada akurasi umpannya, Bajul Ijo coba untuk lebih menekan. Benar saja, keberadaannya membuat permainan tim makin terarah hingga akhirnya berhasil mencuri satu poin.