Cerita

Ayo Bangkit, Persebaya!

Selama bulan Ramadan lalu, Persebaya Surabaya memperlihatkan aksi kelewat semenjana dalam lanjutan kompetisi Go-Jek Liga 1 2018. Pada tiga partai yang mereka jalani, masing-masing kontra Madura United (25/5), Persipura Jayapura (29/5), dan PSM Makassar (9/6), Irfan Jaya beserta kolega tak sekalipun mencicipi manisnya kemenangan.

Catatan minor yang diukir Bajul Ijo saat itu berimbas terhadap posisi mereka di papan klasemen sementara. Usai bertengger di 10 besar, Persebaya kini terdampar di peringkat 16 dengan bekal 14 poin saja dari 11 pertandingan.

Melihat performa buruk yang disuguhkan oleh tim kebanggaannya, Bonek sebagai pendukung fanatik tak bisa diam begitu saja. Berbagai kritik pedas mereka alamatkan kepada Irfan dan kawan-kawan, Angel Alfredo Vera dan staf kepelatihannya serta Azrul Ananda sebagai presiden klub berikut jajaran manajemen.

Kritikan itu sendiri menyentuh area teknis seperti performa dan kondisi fisik pemain yang tampak merosot selama bulan Ramadan, taktik pilihan Vera yang menjemukan dan tampak mudah diantisipasi lawan, sampai hal non-teknis macam fokus manajemen yang begitu gencar membuka store baru tapi terkesan abai membenahi skuat demi penampilan yang lebih apik di atas rumput hijau.

Layaknya pendukung setia sebuah kesebelasan di belahan Bumi manapun, Bonek menuntut kepada seluruh elemen yang ada di tubuh tim agar segera berbenah.

Usai menjalani libur kompetisi dalam rangka Hari Raya Idulfitri selama kurang lebih dua pekan, Persebaya harus memacu mesinnya lebih awal ketimbang para rival buat melanjutkan kampanye di Liga 1.

Hal ini terjadi sebab operator liga yaitu PT. Liga Indonesia Baru (LIB), telah merilis jadwal sepasang partai tunda Bajul Ijo, masing-masing kontra Persija Jakarta dan Persib Bandung. Untuk nama pertama, akan dihadapi Persebaya pada 26 Juni besok, sementara laga versus Persib dihelat 26 Juli.

Sudah jelasnya waktu penyelenggaraan dari dua pertandingan itu bikin jadwal laga Irfan dan kolega selama satu bulan ke depan begitu padat. Bagaimana tidak, dalam kurun 30 hari, Persebaya kudu merumput sebanyak enam kali di Liga 1 serta satu kali pada ajang Piala Indonesia (usai jadwal dari kompetisi ini diumumkan oleh PSSI beberapa waktu lalu). Jika dirata-ratakan, mereka akan bertanding setiap empat hari sekali.

https://www.instagram.com/p/BkMjsQrhmA-/?taken-by=emosijiwakucom

Menengok situasi tersebut, Persebaya mesti mempersiapkan segalanya, baik teknis maupun non-teknis, secara matang. Tanpa sebuah persiapan paripurna, Irfan dan kolega tentu rawan tersandung sehingga posisi mereka akan semakin terjerembab dan ambisi finis di papan atas Liga 1 musim 2018 menguap begitu saja.

Walau dihadapkan pada jadwal yang sesak dan berpotensi menyulitkan, Persebaya wajib membayar tuntas performa buruk yang mereka suguhkan selama Ramadan kemarin sekaligus menjawab tuntutan masif dari Bonek. Hal itu pun jadi satu-satunya cara guna mengatrol posisi di papan klasemen sekaligus mengerek kondisi mental skuat yang kolaps akibat serangkaian hasil-hasil negatif.

Kendati demikian, Bajul Ijo sendiri tak bisa mengandalkan partai-partai kandang di Stadion Gelora Bung Tomo saja sebagai ladang mengeruk angka penuh.

Mulai saat ini, mereka juga wajib mengincar poin penuh kala melawat ke markas lawan meski partai versus Persija (26/6), Bhayangkara FC (11/7), dan PSIS Semarang (22/7), pasti takkan berjalan mudah lantaran ketiga tim tersebut amat tangguh. Catatan manis di rumah lawan sudah pasti mengerek mentalitas tim sehingga makin percaya diri setiap kali beraksi di partai tandang.

Andai masih kesulitan untuk beroleh hasil memuaskan di laga away, harapan bangkit yang dicanangkan tentu sukar direalisasikan mengingat raihan angka di partai tandang sungguh krusial. Apalagi Liga 1 musim ini sudah berlangsung hampir setengah jalan.

Di sisi lain, masalah fisik yang terus mendera para penggawa Persebaya juga harus dicari penangkalnya, utamanya oleh staf kepelatihan. Bagaimana mungkin Irfan dan kolega bisa mengeluarkan performa terbaik jika setiap pekan, ada saja nama andalan yang menepi dari lapangan gara-gara cedera.

Kalau memang perlu mendatangkan amunisi anyar guna menyiasati keadaan tersebut, manajemen dapat memanfaatkan periode bursa transfer Liga 1 paruh kedua musim ini yang bakal dimulai awal Juli sampai awal Agustus mendatang.

Terakhir, Vera pun wajib memikirkan dan mempertimbangkan berbagai taktik alternatif manakala rencana utamanya di atas lapangan mandek plus sanggup diredam lawan. Jangan sampai makian Bonek bahwa Bajul Ijo lihai dalam urusan menguasai bola tapi tak tahu cara mencetak gol terus berdengung. Lagipula, kemenangan di sebuah pertandingan hanya bisa dipetik melalui gol yang didulang serta bukan penguasaan bola tinggi semata, kan?

Bagi sebagian pihak, amburadulnya performa Bajul Ijo mungkin tak terbayangkan sama sekali. Pasalnya, persiapan dan penguatan skuat yang mereka lakukan jelang musim bergulir tergolong cukup brilian. Namun atmosfer dan kualitas Liga 1 yang berbeda dengan Liga 2, akhirnya membuka sebuah tabir jika kekuatan mereka masih jauh dari kata ideal dan butuh pembenahan sistematis agar lebih kompetitif.

Selagi masih ada waktu, seluruh elemen di tubuh Persebaya harus memaksimalkannya. Akan sangat mengenaskan bila hasrat untuk bangkit demi hasil-hasil yang lebih baik baru muncul pada detik-detik akhir, ketika semuanya sudah terlambat.

Ayo bangkit, Rek!