Uncategorized

Raphael Varane yang Menunggu untuk Mempersembahkan Gelar bagi Prancis

Empat kemenangan berturut-turut Uruguay di Piala Dunia 2018 harus berakhir di perempat final. Semangat “La Garra Charrua” saja ternyata tak cukup untuk sukses membawa pulang trofi Piala Dunia di era sepak bola modern ini. Penantian rakyat Uruguay untuk mengulangi kesuksesan di tahun 1950 pun bertambah semakin panjang setelah takluk di tangan Prancis.

Salah satu aktor penting kemenangan Prancis atas La Celeste adalah palang pintu Raphael Varane. Bek dengan tubuh tinggi menjulang ini sukses mencetak gol yang memulai kemenangan penting Les Bleus untuk mengulangi gelar juara yang terakhir kali mereka raih pada tahun 1998 lalu.

Varane sukses memanfaatkan keungguan postur tubuh untuk menanduk umpan dari bola mati kiriman Antoine Griezmann. Lini pertahanan solid Uruguay yang dikomandoi Diego Godin pun hancur berantakan setelahnya. Tak hanya mencetak gol, Varane juga muncul sebagai figur pemimpin di lini belakang Prancis dan menjaga gawang timnya tetap clean sheet.

Padahal hingga akhir musim 2016/2017 lalu, Varane lebih banyak terlupakan di lini belakang klubnya, Real Madrid. Pelatih Zinedine Zidane lebih memilih memasang Pepe untuk berduet dengan Sergio Ramos. Setelah memasuki musim 2017/2018 pun, penonton lebih banyak melihat Varane dirotasi dengan Jesus Vallejo dan Nacho Fernandez.

Namun, bukan berarti Real Madrid tak punya rencana penting bagi Varane. Hampir setiap tahun Los Blancos menolak tawaran dari klub-klub lain yang ingin membeli pemain kelahiran Lille ini. Sejak didatangkan dari Lens pada tahun 2011 lalu, Varane memang dipersiapkan menjadi pengganti Pepe, dan bahkan Sergio Ramos.

Pemain bernama lengkap Raphael Xavier Varane ini memperkenalkan diri kepada dunia dengan cara yang cukup hebat. Ia menjadi bintang di semifinal Copa del Rey 2012/2013 yang kebetulan mempertemukan Real Madrid dengan musuh abadi mereka, Barcelona. Saat itu, ia masih berusia 20 tahun dan sama sekali belum dikenal banyak orang. Hebatnya lagi, ia mengoleksi dua gol dalam dua laga yang akhirnya membawa Real Madrid ke final.

Setelah itu, Varane menjalani karier yang hanya emnjadi impian kebanyakan para pemain berusia pertengahan 20-an. Ia memenangkan empat gelar juara Liga Champions bersama Real Madrid serta dua gelar LaLiga. Namun, kekecewaan masih tersisa di dalam dirinya karena gagal merebut trofi Piala Eropa. Padahal, turnamen yang berlangsung pada tahun 2016 itu berlangsung di kampung halamannya sendiri, Prancis.

Tak heran motivasi Varane untuk memenangi Piala Dunia kini berlipat ganda bersama tim nasional Prancis. Ia menjadi starter tak tergantikan dalam lima laga di jantung pertahanan bersama partnernya yang bermain untuk Barcelona, Samuel Umtiti. Selain torehan satu gol, pria berpostur 191 sentimeter ini memenangkan rata-rata 4,4 duel udara per pertandingan di Piala Dunia 2018.

Bisakah Varane mengawal lini belakang Prancis dalam membendung gempuran pemain-pemain berbahaya Belgia di semifinal Piala Dunia 2018?