Di Piala Dunia 2018, Meksiko tampil gemilang. Tidak ada yang mengira sebelumnya bahwa juara bertahan Jerman yang begitu kuat itu berhasil mereka gulingkan di pertandingan pembukan mereka. Nama Hirving Lozano berkumandang luas setelah pemain PSV Eindhoven itu mampu menaklukan kiper siborg, Manuel Neuer, dan memberikan tiga poin berharga untuk timnya.
Pekerjaan mereka selanjutnya di pertandingan kedua bisa dibilang lebih mudah. Melawan Korea Selatan, El Tricolor mampu mencetak sebuah gol di babak pertama dan satu gol tambahan lagi di babak kedua sebelum akhirnya Son Heung-min mampu menciptakan gol indah ke gawang kiper luar biasa Meksiko, Guillermo Ochoa. Mereka pun mendapat tiga poin lagi.
Menghadapi Swedia di pertandingan terakhir mereka di babak penyisihan grup, performa El Tricolor menurun jauh. Mereka berhasil dikoyak tiga gol tanpa balas dan harus bergantung kepada kekalahan Jerman di pertandingan lainnya. Meski tidak terlalu meyakinkan, mereka tetap lolos ke babak 16 besar.
Ini bukan pertama kalinya mereka bisa lolos dari babak penyisihan grup. Di enam Piala Dunia terakhir, Meksiko selalu mampu mengunci sebuah tempat di babak perdelapan-final. Namun ternyata, fase inilah yang menjadi musuh terbesar dari El Tricolor. Pasalnya, dalam enam kali percobaan lolos yang sudah mereka lakukan, tak ada satu pun yang berhasil, alias selalu mandek di babak 16 besar.
Di Piala Dunia 2018, Meksiko mencoba untuk mematahkan kutukan yang selama ini menghantui mereka. Kali ini Brasil yang menjadi lawannya. Di menit-menit awal, dengan kecepatan, ketepatan umpan, dan taktik menyerang yang diterapkan, Meksiko mampu mengancam gawang yang dijaga oleh Alisson Becker. Sayangnya hal itu tidak bertahan lama.
Kutukan nyatanya tak bisa mereka putus. Di babak kedua, Neymar mengubah keadaan dengan mencetak sebuah gol. Untuk memastikan kemenangan Tim Samba, Roberto Firmino yang masuk sebagai pemain pengganti mencetak gol pertamanya di ajang ini, sekaligus gol kedua Brasil di pertandingan tersebut.
Pertandingan kelima Meksiko sampai sekarang tak kunjung datang. Tahun 2018 ternyata bukan tahun mereka untuk melewati pertandingan keempat, sama seperti pada tahun 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, dan 2014.
