Piala Dunia 2018

Takashi Inui dan Mimpi yang Dibawanya bersama Negeri Sakura

Sebagai salah satu wakil Asia (dan juga wakil tersisa) di Piala Dunia 2018, Jepang tentu tidak diharapkan mampu berbuat banyak di fase 16 besar ini. Di sepanjang sejarah Piala Dunia, baru Korea Selatan saja yang pernah mencatatkan rekor terjauh yaitu berhasil mencapai di babak semifinal dan menjadi juara keempat Piala Dunia 2002. Lalu, apakah Samurai Blues mampu mengulang kejayaan wakil Asia itu? Kita hanya bisa berharap dan harapan itu bisa kita tujukan kepada salah satu pemainnya, Takashi Inui.

Seperti kebanyakan pemain Jepang lainnya, Inui memulai karier profesional di tanah kelahirannya. Cerezo Osaka menjadi klub terakhir yang dibelanya sebelum memutuskan untuk hijrah ke luar negeri. Jerman menjadi pelabuhan barunya dan VfL Bochum adalah klub pertamanya di negeri asing. Setelah berhasil tampil impresif di divisi kedua Jerman, Eintracht Frankfurt meminangnya dan membawa Inui ke Bundesliga.

Jerman bukan negara satu-satunya di mana dia menjalani kariernya sebagai pesepak bola. Spanyol menjadi pelabuhan selanjutnya dan dia memilih SD Eibar sebagai klub barunya pada tahun 2015. Kebersamaannya dengan Eibar berjalan manis. Dia sukses menyingkirkan pesaingnya di sana. Sepuluh gol dia cetak untuk Eibar selama tiga musim dan dua gol di antaranya boleh dibanggakan. Pada musim 2016/2017, musim yang bisa dibilang paling berkesan untuknya, dia mencetak dua gol indah ke gawang tim raksasa, Barcelona.

Jika dia bisa dibilang berhasil di Eropa, beda lagi dengan nasibnya di tim nasional Jepang. Dia sudah memulai debutnya di tim senior pada tahun 2009 namun sejauh ini dia baru menjalani 30 pertandingan bersama Samurai Blues. Singkat kata, dia bisa bermain di Piala Dunia 2018 karena usaha jerih payahnya di Spanyol.

Inui bahkan baru dipanggil ke timnas di tiga pertandingan terakhir babak kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia. Itupun dia hanya menjadi starter di satu pertandingan, yaitu ketika Jepang menang dengan skor 2-0 atas Australia. Sisanya, dia hanya duduk manis di bangku cadangan dan menonton teman-temannya berlaga.

Beda di babak kualifikasi, beda di ajang sesungguhnya. Dalam tiga pertandingan Samurai Blues di babak penyisihan grup, Inui dimasukkan oleh Akira Nishino sebagai starter dalam dua pertandingan. Dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan olehnya, terutama di pertandingan melawan Senegal. Inui sukses mencetak gol cantik ke gawang Singa Teranga dan juga mengirimkan sebuah asis kepada Keisuke Honda.

Inui dicadangkan di pertandingan terakhir Grup H melawan Polandia. Di laga di mana mereka hampir tak lolos itu, pemain baru Real Betis ini bari dimasukkan pada menit ke-65, menggantikan Takashi Usami. Dia tidak membawa pengaruh besar terhadap pemainan timnya karena Jepang memilih menaruhkan nasibnya kepada Kolombia. Pertaruhan yang penuh resiko itu pada akhirnya dimenangkan oleh Samurai Blues dan Inui pun harus bertemu dengan tantangan baru yang bernama Belgia.

Dalam sebuah video wawancara denga FIFA, Inui mengakui bahwa Belgia sangat kuat dalam menyerang namun menurutnya ada sebuah lubang di lini pertahanan mereka. sebagai gelandang sayap kiri, Inui kemungkinan besar akan berhadapan dengan Thomas Meunier. Tidak akan mudah memang, tapi dia tetap berharap bisa melewati penjagaan ketat pemain Paris Saint-Germain itu.

Dalam video itu juga dia mengungkapkan tentang tujuan dan harapan seluruh penggawa Samurai Blues. Tujuan utama timnas Jepang adalah lolos fase grup dan mereka sudah berhasil menggapai tujuan tersebut. Selanjutnya karena belum pernah sekalipun mencapai babak delapan besar, Inui dan rekan-rekannya ingin berusaha keras agar bisa mencetak sejarah baru.

Sebuah goal yang realistis dari dirinya dan para pemain Jepang lainnya. Hal tersebut patut dihormati karena sama seperti seri Kapten Tsubasa di mana karakter protagonisnya sampai saat ini belum pernah diceritakan menjuarai Piala Dunia, kita pun tidak akan tahu nasib dari Samurai Blues versi realita. Apapun hasil yang didapatkan oleh Inui dan kawan-kawan nanti malam, mereka harus berbangga diri dan berlapang dada.