Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Iran vs Portugal: Hasil Seri yang Perih bagi Iran

Pertandingan antara Iran melawan Portugal menjadi pertemuan kedua mereka di Piala Dunia. Sebelumnya keduanya bertemu di babak fase grup Piala Dunia 2006, saat itu Portugal berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0, kala itu gol dicetak oleh Deco dan Cristiano Ronaldo lewat titik putih.

Cristiano Ronaldo yang saat itu baru berumur 21 tahun saat ini menjadi satu-satunya pemain Portugal yang tersisa dari skuat Piala Dunia 2006 sampai Piala Dunia 2018 saat ini, Sementara di kubu Iran, hanya Masoud Shojaei yang tersisa dari skuat Piala Dunia 2006 sampai Piala Dunia 2018 saat ini. Tetapi, pada pertandingan ini, Masoud Shojaei duduk di bangku cadangan. Iran memiliki rekor buruk apabila bertemu tim Eropa di Piala Dunia.

Selama mengarungi Piala Dunia sebanyak 5 kali pada edisi 1978, 1998, 2006, 2014, dan 2018, Iran telah bertemu tim Eropa sebanyak 7 kali dan Iran belum pernah sekalipun meraih kemenangan dengan catatan 6 kali kalah dan 1 laga berakhir seri. Hasil seri terakhir Iran ketika bertemu tim Eropa terjadi pada Piala Dunia 1978 yang dihelat di Argentina, ketika Iran berbagi angka 1-1 dengan Skotlandia.

Sementara itu, Portugal memiliki kenangan pahit apabila bertemu tim Asia. Portugal pernah ditaklukkan tim tuan rumah saat itu, Korea Selatan, dengan skor 1-0 pada Piala Dunia 2002. Catatan Portugal hanya tiga kali bertemu dengan tim dari daratan Asia selama kiprahnya di Piala Dunia sebanyak 7 kali pada edisi 1966, 1986, 2002, 2006, 2010, 2014, dan 2018 dengan catatan 2 kali menang dan 1 kali kalah.

Bagi Iran, ini merupakan partai hidup-mati bagi mereka. Iran wajib mengamankan kemenangan demi melanjutkan kiprahnya ke babak 16 besar. Sementara, bagi Portugal, mereka hanya membutuhkan hasil seri untuk memastikan lolos ke babak 16 besar.

Di kubu Iran, tetap dengan skema yang sama, yakni 4-1-4-1. Carlos Queiroz mengubah sedikit starting XI-nya kali ini. Alireza Jahanbakhsh yang diragukan tampil kali ini dimainkan menggantikan Karim Ansarifard. Di ujung tombak, Queiroz tetap mengandalkan Sardar Azmoun untuk menyambut serangan cepat yang akan dilakukan pemain Iran

Perjudian dilakukan oleh pelatih Portugal, Fernando Santos. Tetap dengan skema yang sama seperti di dua laga awal Portugal, yakni 4-4-2. Carlos Queiroz mengistirahatkan Bernardo Silva, Goncalo Guedes, serta Joao Moutinho. Kali ini, Carlos Queiroz  menduetkan Cristiano Ronaldo dengan Andre Silva di starting XI. Di dua laga sebelumnya, Santos lebih memilih menduetkan Ronaldo dengan Goncalo Guedes. Selain Andre Silva, Santos juga perdana memainkan winger gaeknya, Ricardo Quaresma, sebagai starter.

Sepak mula di Mordovia Arena, Saransk, berjalan dan laga dipimpin oleh wasit asal Paraguay, Enrique Caceres Villafane. Portugal langsung memegang kendali permainan. Pada menit awal, Portugal mendapatkan kesempatan mencetak gol terlebih dahulu setelah bola kiriman Joao Mario dari sisi kiri yang disambut Cristiano Ronaldo masih mampu diantisipasi baik oleh kiper Iran, Alireza Beiranvand.

Iran tak hanya ‘duduk dan diam’ saja. Iran mendapatkan peluang untuk melesatkan gol setelah Vahid Amiri gagal mengeksekusi baik bola kiriman dari Alireza Jahanbakhsh berkat serangan cepat Iran. Selepas itu, Portugal mendominasi jalannya pertandingan. Fokus Portugal menyerang melalui sisi sayap yang diisi oleh Joao Mario dan Ricardo Quaresma. Sementara sesuai yang diprediksi, Iran lebih menunggu dan mengandalkan counter cepat.

Portugal akhirnya mampu membuka keunggulan jelang akhir babak pertama. Serangan bertubi-tubi dari sisi sayap Portugal mendapatkan hasil setelah kerja sama one-two Ricardo Quaresma dengan Adrien Silva mampu dimaksimalkan Quaresma dengan menempatkan bola di sisi pojok kanan gawang kiper Iran. Wasit meniupkan peluit di babak pertama telah usai, Portugal menutup keunggulan 0-1 di babak pertama atas Iran.

Sepak mula babak kedua berjalan dan Iran harus memenangkan pertandingan ini demi melanjutkan kiprahnya di Piala Dunia 2018. Awal babak kedua berjalan, Portugal tetap mendominasi penguasaan bola atas Iran. Portugal mendapatkan hadiah penalti setelah wasit melihat Video Assistant Referee (VAR) atas insiden Ronaldo dengan pemain Iran di kotak penalti.

Cristiano Ronaldo yang mengeksekusi sendiri penaltinya ternyata gagal, sebab sepakannya berhasil ditepis dan diamankan dengan apik oleh Alireza Beiranvand. Memasuki pertengahan babak kedua, Iran lebih agresif menyerang. Namun, pemain Portugal masih mampu dengan tenang mengantisipasinya. Iran mendapatkan peluang bagus untuk menyamakan kedudukan, namun sepakan pemain pengganti, Saman Ghoodos, masih melebar tipis di sebelah kanan gawang Rui Patricio.

Tensi panas pada menit akhir, wasit menunjuk titik putih untuk Iran setelah meihat VAR atas insiden sundulan Sardar Azmoun yang mengenai tangan Cedric Soares. Karim Ansarifard mampu mengeksekusi dengan baik penaltinya dan membuat kedudukan menjadi sama 1-1. Tak berhenti di moment tersebut, Iran hampir membalikan keadaan apabila sepakan Amiri tidak melenceng tipis di sebelah kanan gawang Rui Patricio.

Wasit asal Paraguay, Enrique Caceres Villafane meniupkan peluit panjang babak kedua telah usai dan hasil akhir imbang 1-1 antara Portugal melawan Iran. Hasil ini membuat Portugal berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Dunia sebagai runnerup di Grup B. Di babak 16 besar, Portugal akan bertemu Uruguay sebagai juara grup di Grup A. Pertemuan keduanya akan dihelat pada tanggal 1 Juli 2018.