Piala Dunia 2018

Piala Dunia 2018, Korea Selatan vs Meksiko: Reuni yang Tetap Berakhir Manis untuk Meksiko

Sudah 20 tahun lamanya Korea Selatan tak berjumpa dengan Meksiko di ajang Piala Dunia, tepatnya saat Prancis menjadi tuan rumah di tahun 1998. Saat itu, Meksiko masih diperkuat kiper eksentrik Jorge Campos, si gempal genius Cuauhtémoc Blanco, dan Luis Hernandez, penyerang yang terkenal dengan rambut pirangnya. Sementara Taeguk Warriors saat itu dilatih oleh legenda terbaik mereka sebelum era Park Ji-sung, yakni Cha Bum-kun.

Pada laga yang berlangsung di kota Lyon tersebut, Hernandez menjadi bintang dengan menciptakan brace, lewat skor akhir 3-1 untuk kemenangan El Tricolor. Sejak itu, praktis mereka tak lagi saling bertemu, sampai akhirnya takdir mempersatukan mereka kembali di Rostov Arena, Rusia pada Piala Dunia 2018.

Korea Selatan, yang kali ini diperkuat oleh bintang-bintang seperti Son Heung-min, Hwang Hee-chan, hingga Lee Jae-sung, sedang tertekan akibat kekalahan yang mereka terima dari Swedia di laga pertama. Bahkan saat hendak melakukan undian koin sebelum laga dimulai, senyum kapten Ki Sung-yueng kepada para ofisial pertandingan dan juga kapten Meksiko, Andres Guardado terlihat kurang santai.

Sementara Meksiko, yang bermain dengan kostum away mereka yang berwarna putih cemerlang, terlihat jauh lebih santai. Kemenangan spektakuler atas juara bertahan Jerman di laga pertama tampaknya benar-benar menambah kepercayaan diri mereka. Apalagi malam sebelum pertandingan digelar, hotel mereka kedatangan banyak suporter yang ingin menunjukkan dukungan mereka. Semakin bertambah motivasi mereka.

Juan Carlos Osorio selaku pelatih tak banyak mengubah susunan starting line-up Meksiko. Seperti melawan Jerman, ia memasang 4-3-3 dengan trio Hirving Lozano, Javier Hernandez, dan Carlos Vela di depan. Sementara Shin Tae-yong sedikit mengubah susunan formasi, dari 4-3-3 di laga pertama menjadi 4-4-2, dengan Son dan Lee ditempatkan sebagai ujung tombak.

Laga babak pertama hampir berjalan satu arah. Meksiko yang banyak mengandalkan sisi sayap untuk menembus pertahanan Korea Selatan benar-benar menguasai jalannya laga, dan menyisakan sedikit kesempatan bagi Korea Selatan untuk menyerang lewat serangan balik.

Meski begitu, raksasa CONCACAF ini begitu kesulitan melepaskan tembakan, karena Korea Selatan tampak sudah memprediksikan arah serangan El Tricolor, sehingga mudah saja bagi mereka untuk menghalaunya. Bahkan Korea Selatan-lah yang pertama kali mendapatkan peluang emas, saat sundulan Ki di menit 22 harus dimentahkan dengan cantik oleh kiper Meksiko, Guillermo Ochoa.

Namun akhirnya Meksiko jualah yang unggul lebih dulu. Umpan silang Hernandez di menit 24 yang membentur tangan Jang Hyun-soo membuat wasit Milorad Mazic tanpa ragu menunjuk titik putih. Vela yang ditunjuk sebagai eksekutor dengan tenang berhasil memperdayai kiper tampan Korea Selatan, Cho Hyun-woo, yang rasanya cocok menjadi salah satu personel Super Junior. Keunggulan satu gol ini bertahan hingga turun minum.

Babak kedua berjalan hampir serupa seperti saat Meksiko menghadapi Jerman. Korea Selatan, sebagai tim yang tertinggal, langsung mengambil inisiatif serangan, sementara Meksiko menunggu dengan manis di lini belakang, menantikan momen yang tepat untuk melakukan serangan balik.

Kondisi ini membuat gawang Ochoa semakin banyak mendapatkan ancaman. Setidaknya ada tiga peluang emas yang dimiliki oleh Korea Selatan, belum termasuk blunder Rafael Marquez yang hampir saja berakibat fatal, namun semuanya masih gagal menemui jala gawang Ochoa.

Sebaliknya, serangan balik yang diperagakan Meksiko justru jauh lebih efektif. Seolah mengulang apa yang terjadi di laga melawan Jerman, Meksiko berhasil mencuri gol lewat aksi Hernandez di menit 66. Skemanya pun hampir mirip dengan gol Lozano, yakni melalui sisi kanan dan Hernandez harus melakukan satu kali gerak tipu sebelum akhirnya melepaskan tembakan yang menghujam gawang Cho.

Keunggulan dua gol ini semakin menambah berat beban Korea Selatan. Meskipun Son bisa menciptakan gol spektakuler di masa injury time, namun nyatanya gol pemain Tottenham Hotspur ini bukanlah sebuah harapan, melainkan secuil hiburan saja. Pertemuan pertama setelah 20 tahun nyatanya tetap menahbiskan Meksiko sebagai sang pemenang.

El Tricolor kini resmi melaju ke babak 16 besar, hal yang rutin mereka lakukan sejak 1994. Sedangkan Taeguk Warriors harus rela menjadi pecundang berikutnya yang harus siap-siap pulang cepat di Piala Dunia kali ini.