Sebuah berita mengejutkan datang dari tim nasional Kroasia pada saat mereka tengah menjalani kampanye di Piala Dunia 2018. Usai menang 2-0 dari Nigeria dalam laga perdananya di babak penyisihan Grup D, sebuah friksi timbul akibat ulah Nikola Kalinic.
Dilansir oleh sejumlah media, sosok yang saat ini memperkuat AC Milan itu menolak untuk turun ke lapangan dengan dalih ada gangguan di punggungnya. Kendati demikian, rekan setim dan juga pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, percaya kalau sang pemain enggan turun di laga kontra Super Eagles itu dengan status pemain pengganti.
Gara-gara hal tersebut, Dalic akhirnya memilih untuk memulangkan Kalinic secara paksa dari skuat Vatreni di Piala Dunia 2018. Tak peduli bahwa keputusan itu bikin Kroasia cuma bisa mengandalkan Andrej Kramaric dan Mario Mandzukic, sebagai juru gedor tersisa di lini serang.
Terkait pemulangan Kalinic, salah satu penggawa Kroasia, Milan Badelj, sempat buka suara. Gelandang berpengalaman itu menyebut jika kompatriotnya tersebut punya ego yang kelewat besar. Padahal, saat bermain untuk negara, ego seperti itu wajib ditepikan dan para pemain wajib menghormati semua keputusan yang dibuat pelatih.
“Di level internasional, kamu harus meletakkan egomu di sisi lain sebab kita tidak banyak menghabiskan waktu bersama-sama untuk memperkuat timnas. Hal itu sendiri jadi satu-satunya cara guna membuat atmosfer di ruang ganti tetap terjaga”, papar Badelj seperti dilansir footballitalia.
Setelah dipulangkan dari Rusia, rekan setim dan staf kepelatihan Kroasia menunggu pernyataan maaf dari Kalinic. Akan tetapi, seperti dilaporkan oleh Bljesak, lelaki kelahiran Solin tersebut justru enggan melakukannya sehingga memicu kontroversi lanjutan.
Alhasil, relasi di antara Kalinic dan pemain-pemain Kroasia lainnya pun memanas. Dua figur berpengalaman di tubuh timnas, Vedran Corluka dan Luka Modric, dikabarkan sangat kesal dengan sikap yang ditunjukkan Kalinic.
Sejumlah pihak pun meyakini apabila perbuatan Kalinic ini bakal menyulitkan kariernya bersama Kroasia di masa yang akan datang. Padahal, usianya baru menginjak 30 tahun, masih cukup ideal untuk membela Vatreni setidaknya sampai Piala Eropa 2020 mendatang.
Waktunya pensiun dini?