Bagi mayoritas pihak, Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat pasti dianggap sebagai momen emas untuk tim nasional Brasil yang sukses menggondol trofi dunia keempatnya sepanjang sejarah. Walau begitu, kejuaraan yang sama juga terasa spesial untuk penggawa timnas Rusia, Oleg Salenko.
Dijepit nama-nama lebih mentereng semisal Roberto Baggio (Italia), Gabriel Batistuta dan Diego Maradona (Argentina), Bebeto dan Romario (Brasil), serta Jürgen Klinsmann (Jerman), pria kelahiran Leningrad (sekarang Saint-Petersburg) itu berhasil menahbiskan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak turnamen via suntingan 6 gol!
Gol-gol itu sendiri dibukukan oleh Salenko hanya dalam dua partai, yakni versus Swedia dan Kamerun pada babak penyisihan grup. Melawan timnas yang disebut pertama, Salenko menceploskan satu gol sementara sisanya ia lesakkan ke gawang tim yang dicatut belakangan.
Teruntuk lima gol sekaligus yang Salenko berondongkan ke jala Kamerun, sampai hari ini pun masih tercatat sebagai satu-satunya momen di mana seorang pemain dapat melakukan hal tersebut pada ajang Piala Dunia.
Bagi Rusia, pencapaian apik yang diukir Salenko saat itu bikin dirinya sah jadi nama pertama asal Negeri Beruang Merah yang sukses jadi pencetak gol terbanyak di sebuah penyelenggaraan Piala Dunia.
Sialnya, heroisme figur yang pernah memperkuat Valencia dan Rangers FC itu tak membantu Sbornaya melenggang dari fase penyisihan grup. Secara mengenaskan, Rusia mesti mengepak kopernya lebih awal di Piala Dunia 1994.
Selepas Salenko menuliskan cerita indah di Amerika Serikat, tak banyak pesepak bola Rusia yang meroket namanya kala beraksi pada ajang Piala Dunia. Bahkan nama-nama semisal Andrey Arshavin, Aleksandr Kerzhakov, Roman Pavlyuchenko dan Pavel Pogrebnyak gagal mengikuti jejak sang pendahulu.
Namun di Piala Dunia 2018 yang dihelat di negeri sendiri, ada satu nama pesepak bola Rusia yang melejit gara-gara catatan golnya cukup eksepsional seperti Salenko. Dialah Denis Cheryshev, sosok berusia 27 tahun yang kini membela panji Villarreal.
Bagi penggemar sepak bola, khususnya Liga Spanyol, nama Cherysev jelas tidak asing. Pasalnya, ia menempa kemampuannya bareng tim junior Real Madrid sedari masih belia. Namun ketimbang prestasi, ia lebih dikenal lantaran insiden memalukan saat tampil bersama tim senior Los Merengues medio 2015 silam.
Diturunkan sebagai pemain pengganti dalam laga Piala Raja kontra Cadiz, Cheryshev malah tersangkut masalah eligibilitas. Hal ini disebabkan karena ia sudah mengoleksi tiga kartu kuning di musim sebelumnya, sehingga tak boleh main pada laga tersebut.
Peristiwa memalukan itu memaksa federasi sepak bola Negeri Matador (RFEF), membatalkan hasil pertandingan (Madrid saat itu memenangi laga via skor 3-1) sekaligus mengeluarkan tim yang berdiri tahun 1902 tersebut dari kompetisi.
Terasa makin nahas buat Cheryshev, setelah kejadian itu, kariernya bareng Los Merengues tak pernah merekah. Ia lebih sering dipinjamkan ke klub-klub lain macam Sevilla, Villarreal dan Valencia hingga akhirnya dipermanenkan nama kedua musim panas 2016 lalu.
Meski Cheryshev bukanlah pilihan utama di El Submarino Amarillo sepanjang dua musim pamungkas, Stanislav Cherchesov yang membesut Rusia tetap memercayainya sehingga masuk dalam skuat final Sbornaya di Piala Dunia 2018.
Layaknya di Villarreal, Cherysev juga menghuni bangku cadangan sebab Cherchesov lebih mengandalkan nama Alan Dzagoev buat jadi motor serangan dari sektor tengah.
Akan tetapi, cedera yang dialami Dzagoev di laga pembukaan kontra Arab Saudi (14/6), bak sebuah blessing in disguise bagi Cherysev. Masuk menggantikan Dzagoev, ia sukses tampil gemilang dengan mengemas brace kala membantai The Green Falcons dengan skor 5-0.
Performa hebat itu sendiri berhasil diteruskan figur kelahiran Nizhny Novgorod ini pada laga kedua melawan Mesir (20/6). Merumput sedari sepak mula, Cherysev bikin gol pada menit 59 guna membantu Rusia menggasak The Pharaohs dengan kedudukan akhir 3-1.
Sepasang kemenangan yang didapat Rusia itu bikin kaki mereka sudah menjejak fase 16 besar. Sebuah pencapaian hebat mengingat aksi-aksi mereka selama ini terbilang semenjana. Penduduk Rusia sendiri bahkan tidak yakin kalau tim nasionalnya dapat tampil apik di Piala Dunia 2018.
Lebih jauh, dengan koleksi 3 gol yang sudah ia kepak, Cheryshev kini duduk sebagai salah satu pencetak gol terbanyak, cuma tertinggal satu bola dari Cristiano Ronaldo (Portugal) yang sudah membukukan 4 gol. Torehan Cheryshev sejauh ini pun hanya terpaut tiga buah dari milik Salenko dahulu.
Mengejar prestasi sebagai kampiun dunia tentu kelewat muluk bagi Rusia, tapi membantu Cheryshev untuk memburu rekor cemerlang Salenko bukanlah kemustahilan. Siapa tahu, di pengujung turnamen nanti, Cheryshev benar-benar mampu menahbiskan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak, melampaui nama-nama yang memiliki pamor lebih mengilap, persis seperti yang Salenko perbuat 24 tahun silam.