Dua momen besar itu terjadi bersamaan. Idulfitri yang menjadi salah satu hari besar bagi umat Islam, jatuh bersamaan dengan dimulainya Piala Dunia. Uniknya, tahun ini ada empat negara kontestan di Rusia yang merayakan Idulfitri berbarengan dengan laga pertama di Piala Dunia, yaitu Arab Saudi, Maroko, Iran, dan Mesir.
Timnas Arab Saudi, yang semua pemainnya beragama Islam, akan melakoni partai pembuka di Piala Dunia 2018, berbarengan dengan datangnya malam Idulfitri. Melawan Rusia, akan menjadi laga perdana Arab Saudi di Piala Dunia sejak 2006, yang juga bertepatan dengan berakhirnya bulan Ramadan.
Sebuah kejadian langka, karena baik Idulfitri maupun Piala Dunia sama-sama bisa dikategorikan sebagai momen kemenangan. Idulfitri adalah hari ketika umat Islam merayakan hari kemenangan setelah sebulan berpuasa, sedangan Piala Dunia bagi timnas Arab Saudi dan pendukungnya, adalah momen yang sudah dinantikan sejak tahun 2010, setelah The Green Falcons memenangi babak kualifikasi.
Target tiga poin tentunya sudah diusung armada Juan Antonio Pizzi, untuk memberi hadiah Lebaran bagi para rakyat Arab Saudi, maupun para pendukung Osama Hawsawi dan kawan-kawan, di manapun mereka berada. Untuk mewujudkan keinginan itu, timnas Arab Saudi sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum sepak mula.
Adel Ezzat, ketua federasi sepak bola Arab Saudi, sebelum bulan Ramadan sudah memberikan izin bagi para pemain untuk tidak berpuasa ketika bersiap menghadapi Piala Dunia. Namun jika ada pemain yang tetap menjalankan ibadah puasa, itu tidak masalah karena keputusan ini bukan kewajiban tapi hanya pilihan.
Dilanjutkan Mesir, Maroko, dan Iran
Setelah Arab Saudi menyelesaikan pertandingan lawan Rusia di hari Kamis (14/6), esoknya di hari Jumat giliran Mesir, Maroko, dan Iran yang berlaga. Artinya, jika Arab Saudi bermain tepat di akhir bulan Ramadan, maka Mesir, Maroko, dan Iran bermain tepat di tanggal 1 Syawal alias hari pertama Idulfitri.
Menariknya lagi, kiprah ketiga tim nasional dari negara Islam tersebut mirip dengan Arab Saudi. Laga pertama di Piala Dunia 2018 sudah seperti laga kemenangan, karena pada akhirnya mereka dapat berpartisipasi lagi di ajang empat tahunan ini setelah sekian lama.
Mesir lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1990. Maroko kembali lolos ke Piala Dunia sejak terakhir kali tampil pada 1998. Kemudian Iran, untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, lolos ke Piala Dunia dalam dua edisi beruntun. Bahkan Maroko dan Iran akan saling berjumpa di pertandingan pertama Grup B, satu jam setelah Mesir selesai meladeni perlawanan Uruguay di laga kedua Grup A.
Piala Dunia dan Idulfitri, sebelumnya lekat dengan momen berpuasa di bulan Ramadan. Piala Dunia adalah teman sahur atau berbuka puasa di beberapa negara dengan seluruh atau mayoritas penduduk Islam, yang setia berjalan beriringan sampai jatuhnya Hari Raya Idulfitri. Pun Idulfitri juga tak jarang dirayakan bersamaan dengan masih berlangsungnya perhelatan Piala Dunia.
Akan tetapi di tahun 2018 ini dua momen besar itu datang bersamaan. Sebuah momen langka, yang sepatutnya diikuti dengan hasil membanggakan bagi para negara kontestan Piala Dunia yang kental dengan aroma Islam, yakni Arab Saudi, Mesir, Maroko, dan Iran.
Selamat bertugas, wahai para penggawa The Green Falcons, The Pharaohs, The Lions of The Atlas, dan Team Melli. Berikanlah hasil terbaik, agar hari kemenangan diikuti dengan rasa kebanggaan di turnamen empat tahunan ini.