Sejarah baru saja tercipta di Major League Soccer (MLS), kasta tertinggi sepak bola Amerika Serikat. Pemain muda bernama Wan Kuzain Wan Kamal baru saja mengukir sejarah sebagai pemain Malaysia pertama yang berkompetisi di Negeri Paman Sam.
Kuzain baru saja menjalani debutnya bersama di skuat senior Sporting Kansas City (Sporting KC) dalam lanjutan kompetisi MLS. Ia masuk sebagai pemain pengganti bagi Roger Espinoza pada menit-menit akhir laga melawan Columbus Crew.
Di laga yang berakhir imbang tanpa gol bagi kedua tim tersebut, Kuzain yang baru berusia 19 tahun menjadi pemain termuda kedelapan dalam sejarah klub tersebut yang beraksi di MLS. Ia juga menjadi pemain homegrown (binaan asli akademi) Sporting KC termuda kedua yang tampil bersama skuat utama klub tersebut.
Kuzain merupakan pemain asli binaan akademi Sporting KC. Ia mulai mencuri perhatian klub tersebut pada tahun 2016. Saat itu, ia menjadi bagian akademi Swope Park sebelum menandatangani kontrak sebagai pemain profesional di United Soccer League (USL).
Ia juga pernah berlatih dengan akademi klub Eredivisie Belanda, Feyenoord. Setelah itu, anak seorang profesor di Southern Illinois University, di Amerika Serikat ini, bergabung dengan St. Louis Gallagher Soccer Club, di mana ia mencetak delapan gol dalam 27 penampilan di kompetisi internal 2015/2016. Dari situlah ia mulai mencuri perhatian media Malaysia dan mulai dijuluki ‘Malaysian Messi’.
Pada bulan April 2018, Kuzain memperoleh kontrak homegrown bersama Sporting KC pada bulan April sebelum melakukan menjalani penampilan pertamanya bersama skuat utama klub kota Kansas tersebut. Kiprah Kuzain selama tiga tahun terakhir selalu menjadi sorotan media-media olahraga di Malaysia karena kedua orang tuanya masih warga negara asli Negeri Jiran.
Kuzain sendiri sampai sekarang masih berpaspor Amerika Serikat karena lahir di Carbondale, Illinois. Namun, peluangnya membela tim nasional Malaysia tetap terbuka selama belum memperoleh panggilan tim nasional Paman Sam.
“Meskipun saya lahir dan dibesarkan di Amerika Serikat, saya juga dibesarkan sebagai seorang Melayu,” katanya ketika diwawancara oleh FourFourTwo pada tahun 2017 lalu. “Orang tua saya menanamkan nilai-nilai dan budaya Melayu dalam diri saya sejak dini. Saya suka nasi lemak, asam laksa dan ayam percik.”
Namun, ketika ditanya lebih memilih membela tim nasional mana nantinya, Kuzain menjawab diplomatis, “Kedua negara sama-sama rumah saya. Jika salah satunya memanggil saya ke tim nasional mreka, saya harus mendiskusikan dulu baik-baik dengan kedua orang tua saya.”