Ada dua negara debutan di Piala Dunia 2018 nanti. Yang pertama adalah Islandia, negara kecil berpenghuni 300 ribu orang di Eropa. Negara indah yang satu ini berhasil lolos ke Piala Dunia pertama mereka setelah sekian lama, menjadikan Islandia sebagai negara terkecil yang pernah bermain di Piala Dunia.
Meskipun begitu, kelolosan Gylfi Sigurdsson dan kolega tak sepenuhnya mengejutkan, terlebih mereka terbukti mampu berbicara di Piala Eropa 2016 lalu dan banyaknya pemain Islandia yang bermain di klub berkualitas di Eropa. Lain soal dengan negara debutan lainnya, Panama.
Kelolosan Panama ke Piala Dunia 2018 tampak seperti kejadian yang terjadi seribu tahun sekali. Ya, alasan menyebut mengapa kelolosan Los Canaleros ke Piala Dunia sebagai satu kejutan luar biasa memang masuk akal. Mereka tak memilik satu pemain pun yang bermain di liga besar Eropa. Jangankan Eropa, yang bermain di Brasil atau pun Argentina yang terletak di Benua Amerika juga tidak ada. Pemain di skuat mereka saat ini pun dihuni lebih dari 10 pesepak bola yang sudah berusia di atas 30 tahun.
Namun, bukan berarti keajaiban tak mampu datang kedua kali. Setelah mampu finis di atas Amerika Serikat di babak kualifikasi zona CONCACAF, sekelompok veteran ini tentunya kembali mengharapkan keajaiban di Rusia nanti.
Skuat inti
Pelatih kepala Panama, Hernan Dario Gomez, telah menunjuk 23 nama yang akan mengisi skuat mereka di Rusia nanti. Ada 10 pemain (Jaime Penedo, Jose Calderon, Roman Torres, Adolfo Machado, Felipe Baloy, Gabriel Gomez, Armando Cooper, Alberto Quintero, Blas Perez, dan Luis Tejada) yang telah berusia lebih dari 30 tahun yang terdaftar di skuat Panama untuk Piala Dunia, menjadikan mereka sebagai tim dengan rataan umur tertua di Piala Dunia nanti.
Estos son los 23 convocados por Hernán Darío Gómez para para representar a 🇵🇦 por primera vez en @fifaworldcup_es. #TodosSomosPanamá #PanamáPaRusia pic.twitter.com/X1ounUotBH
— FEPAFUT (@fepafut) May 30, 2018
Namun, skuat mereka juga dihuni oleh pemain muda yang baru mengoleksi satu cap. Adalah Jose Luis Rodrigues, pemain yang membela klub junior KAA Gent, klub asal Belgia. Rodrigues berusia 19 tahun dan baru mencatatkan debutnya dalam laga uji coba melawan Irlandia Utara baru-baru ini.
Jujur saja, apakah kalian familiar dengan salah satu nama di atas?
Kekuatan
Sulit menerka kekuatan timnas Panama, terlebih ketika berkaca pada negara lain yang berpartisipasi di Piala Dunia. Satu yang pasti adalah, mengingat banyaknya pemain mereka yang tua, adalah kayanya pengalaman yang dimiliki. Hampir semua pemain andalan mereka, seperti Blas Perez, sang playmaker Gabriel Gomez, dan kapten Felipe Baloy, adalah pemain tua dengan jumlah caps lebih dari 100.
Pelatih Hernan Gomez berpengalaman di Piala Dunia. Pria berkebangsaan Kolombia ini pernah membawa negara kelahirannya ke Piala Dunia 1998 dan lolos bersama Ekuador ke Piala Dunia 2002. Jika tak banyak yang bisa dibanggakan dari skuat asuhan Gomez, yang jelas pengalaman adalah salah satunya.
Kelemahan
Secara langsung, kelemahan Panama terkait dengan kelebihannya. Dengan kaki-kaki yang sudah tua, La Marea Roja tentu akan sulit bersaing dengan negara lain, terlebih Belgia dan Inggris di fase grup nanti. Tak ada pemain yang memiliki kecepatan, terlebih yang eksplosif, tentu akan sangat menyulitkan.
Mereka juga bukan tim yang benar-benar kuat secara defensif, atau tajam ketika menyerang. Di fase grup terakhir kualifikasi zona CONCACAF lalu, Panama hanya mencetak sembilan gol dan kebobolan sepuluh gol, membuat mereka lolos dengan selisih gol negatif.
Hasil uji coba yang mereka lakoni pun begitu mengkhawatirkan. Dari enam laga uji coba yang mereja jalani pasca-kualifikasi, hanya dua kali mereka meraih kemenangan yakni melawan Grenada dan Trinidad Tobago. Mereka dihempaskan Swiss dengan skor 6-0, dan kalah melawan Iran serta Denmark dengan selisih satu gol. Hal ini menunjukkan bahwa ketika berhadapan dengan peserta Piala Dunia lainnya, mereka sangat kesulitan.
Pemain kunci: Gabriel Gomez
Ada tiga andalan Panama yang patut diwaspadai lawan di Piala Dunia mendatang. Mereka adalah duo penyerang, Blas Perez dan Gabriel Torres, yang kemungkinan akan dirotasi, dan gelandang Gabriel Gomez. Gomez besar kemungkinan akan menjadi pemain kunci karena ia adalah metronom dari skuat Panama saat ini. Pengoleksi caps terbanyak Panama dengan total 143 caps ini adalah gelandang bertahan yang mampu mengatur tempo permainan, memberikan operan kunci yang presisi, dan kemampuan defensif yang cukup baik.
Prakiraan formasi
Pelatih Gomez kerap kali bereksperimen terhadap formasinya, mulai dari 5-4-1, 4-4-2, 4-2-3-1, hingga 4-1-4-1 di laga uji coba. Meskipun begitu, kemungkinan besar ia akan menggunakan skema 4-1-4-1, yang ia gunakan di laga uji coba terakhir melawan Irlandia Utara. Posisi kiper akan dihuni oleh Jaime Penedo, dirotasi dengan Jose Calderon. Lini pertahanan akan digalang oleh sang kapten Felipe Baloy dan penggawa Seattle Sounders, Roman Torres.
Gabriel Gomez akan mengomandoi lini tengah, dibantu oleh Armando Cooper dan Alberto Quintero. Di posisi juru gedor, Blas Perez dan Gabriel Torres akan berebut tempat utama, meski nama kedua mungkin akan menjadi pilihan utama berkat kecepatan dan kebugarannya.
Peluang di Piala Dunia
Nyaris mustahil rasanya Panama mampu lolos dari grup G, terlebih ketika mereka harus bertanding melawan dua tim kuat, Belgia dan Inggris. Mereka sepertinya masih mampu mencuri poin ketika melawan Tunisia, namun, melawan dua tim Eropa tersebut, peluang mereka sangat kecil. Hanya keajaiban yang mampu membawa Panama lolos dari fase grup. Namun, bagi Panama, bisa bermain di Piala Dunia saja sudah menjadi satu keajaiban tersendiri.