Piala Dunia 2018

Kiper Tunisia Pura-Pura Cedera Ketika Azan Maghrib agar Rekan-rekannya Dapat Berbuka Puasa

Bagi pesepak bola profesional yang beragama Islam, bulan Ramadan menjadi bulan yang menyenangkan sekaligus berat untuk dilewati. Harus tetap latihan, bahkan bertanding, ketika tengah berpuasa tentunya bukan sesuatu yang mudah. Meskipun begitu, sebagai seorang profesional, hal itu tetap harus dilakukan, meski harus sedikit melakukan penyesuaian dan akal-akalan.

Satu akal-akalan yang cerdik dilakukan oleh timnas Tunisia dan kiper mereka, Mouez Hassen. Dalam pertandingan uji coba melawan Portugal, Tunisia yang tergabung di Grup G Piala Dunia 2018 ini harus bertanding melewati jam maghrib. Dihuni oleh pemain-pemain beragama Islam, skuat Tunisia mampu berbuka puasa tepat waktu berkat kecerdikan Hassen.

Di menit 58, tepat ketika azan Maghrib berkumandang, Hassen tiba-tiba terkapar di bawah mistar gawangnya, meski tak ada kejadian apapun yang menimpa dirinya. Usut punya usut, hal ini ia lakukan agar rekan-rekan (dan dirinya sendiri) bisa berbuka puasa di pinggir lapangan!

Trik yang dilakukan oleh kiper yang bermain bagi Chateauroux, klub Prancis ini, ternyata berbuah manis bagi timnya. Sebelum berbuka puasa, Tunisia tertinggal 2-1 atas Portugal. Namun, setelah mereka mendapat kesempatan untuk meneguk air dan memakan kurma, The Eagles of Carthage berhasil menyamakan kedudukan! Pada akhirnya, mereka berhasil menahan jawara Piala Eropa 2016 tersebut dengan skor 2-2.

Trik yang sama dilakukan oleh Hassen di laga uji coba mereka selepas melawan Portugal. Berhadapan dengan Turki, kiper berusia 23 tahun ini kembali berpura-pura cedera ketika azan Maghrib, di menit 49. Teman-temannya pun dapat membatalkan puasanya dan akhirannya bisa ditebak, Tunisia kembali berhasil menahan imbang Turki dengan skor yang identik dengan laga uji coba sebelumnya, 2-2.

Untungnya, trik semacam ini tak perlu mereka lakukan di Piala Dunia mendatang. Pertandingan pertama yang mereka jalani di fase grup, melawan Inggris, dilangsungkan di tanggal 18 Juni, ketika bulan Ramadan sudah berakhir. Namun, rasanya apa yang dilakukan Hassen mungkin menginspirasi pesepak bola Muslim lainnya untuk melakukan hal serupa ketika tengah berpuasa.