Sebagai juara Piala Dunia 2010 dan pemilik salah satu liga sepak bola paling kompetitif di dunia, Spanyol tentu saja menjadi unggulan untuk menjadi juara kompetisi edisi tahun 2018 ini. Untuk itu, mereka terlebih dahulu harus lepas dari bayang-bayang kesuksesan era Vicente del Bosque.
Nama del Bosque akan terus harum dalam sejarah La Furia Roja sebagai pelatih yang mempersembahkan dua Piala Eropa dan Piala Dunia 2010. Penggantinya, Julen Lopetegui, sampai saat ini memang belum menghadapi rintangan apa pun dalam meloloskan Spanyol ke Piala Dunia 2018. Namun, beban berat dihadapi Lopetegui dalam mengikuti jejak pendahulunya itu.
Talenta yang berlimpah menjadi salah satu tantangan sang pelatih dalam meracik timnya. Alhasil, Lopetegui harus meninggalkan beberapa nama tenar seperti Alvaro Morata dan Cesc Fabregas. Tak hanya itu, ia juga harus pintar-pintar menjaga keharmonisan ruang ganti yang berisikan sebagian besar pemain Barcelona, Real Madrid dan Atletico Madrid. bukan rahasia lagi bahwa ketiga kubu ini merupakan rival berat selama bermusim-musim kompetisi.
Prakiraan formasi
Lopetegui mengandalkan salah satu penjaga gawang terbaik dunia, David de Gea, yang akan bahu-membahu dengan duet Sergio Ramos dan Gerard Pique di posisi palang pintu. Sang pelatih juga harus jeli dalam memilih para bek sayap untuk melengkapi lini belakang. Saat ini, Dani Carvajal dan Cesar Azpilicueta adalah pilihan terbaik.
Di lini tengah, pilihan yang melimpah adalah tantangan tersendiri bagi Lopetegui. Ia kemungkinan besar akan mempertahankan Andres Iniesta sebagai pengatur srangan, bersanding dengan Sergio Busquets dan Thiago Alcantara atau Jorge ‘Koke’ Resurreccion di lini tengah. Para pemain tengah lain bisa didorong ke depan untuk menjadi penyerang sayap mendampingi seorang ujung tombak.
Pemain kunci: David de Gea
Berbeda dengan calon lawan mereka di Grup B yaitu Portugal, Spanyol nyaris tak menonjolkan figur satu pemain saja. Kekuatan mereka memang merata di semua lini, sehingga pilihan untuk pemain kunci kami jatuhkan kepada sang penjaga gawang, David de Gea. Dianggap sebagai salah satu kiper terbaik dunia saat ini, de Gea masih harus membuktikan diri bahwa ia memang pantas untuk menjadi penerus Iker Casillas. Jika ia tampil prima dalam menggagalkan peluang-peluang lawan, skuat Spanyol bisa dibilang tanpa cela.
Kekuatan
Talenta yang merata di semua lini adalah kekuatan utama La Furia Roja. Ditambah dengan teknik bermain dari kaki ke kaki yang sudah dikembangkan sejak masa almarhum Luis Aragones selama satu dekade terakhir, Spanyol adalah salah satu calon terkuat untuk menjadi kampiun.
Kelemahan
Sedikit tanda tanya menggantung seputar lini depan Spanyol. Selama ini Lopetegui cenderung memasang para gelandang seperti Isco Alarcon atau Marco Asensio sebagai penyerang sayap. Namun, siapa yang akan menjadi ujung tombak mereka? Diego Costa dan Rodrigo Moreno masih inkonsisten, sedangkan Iago Aspas dianggap masih kurang siap untuk panggung sebesar Piala Dunia.
Peluang
Bukan hanya untuk lolos ke babak 16 besar, peluang Spanyol untuk melaju ke semifinal sangatlah besar. Kecuali mereka secara mengejutkan tampil di bawah performa seperti ketika gagal lolos dari fase grup di Piala Dunia 2014 lalu.