Piala Dunia 2018

Profil Portugal di Piala Dunia 2018: Tantangan Sebenarnya bagi Sang Jawara Eropa

Tim nasional Portugal berangkat ke Rusia dengan menyandang status sebagai juara Piala Eropa. Dengan status tersebut, ekspektasi tentunya cukup tinggi untuk melihat Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan melaju cukup jauh, bahkan untuk menjadi juara. Meski demikian, belum banyak kalangan yang berani memasukkan mereka ke daftar kandidat kuat juara Piala Dunia 2018.

Masih banyak yang berpendapat bahwa keberhasilan Portugal di Piala Eropa 2018 lebih cenderung karena dinaungi keberuntungan. Apalagi jika melihat perjalanan buruk mereka di Piala Dunia 2014. Ketika itu, Ronaldo dan kawan-kawan gagal lolos dari fase grup.

Kekhawatiran tetap membayangi di Piala Dunia 2018 ini. Meski memiliki jajaran pemain berkualitas di lini depan, skuat Portugal sebenarnya memiliki kelemahan. Beberapa pemain kunci mereka sudah berusia di atas 30 tahun, termasuk Ronaldo sendiri. Dalam usia seperti itu, kebugaran dan konsentrasi untuk berlaga di ajang sekelas Piala Dunia adalah tantangan tersendiri.

Skuat Portugal di Piala Dunia 2018 ini memang bukan ‘generasi emas’ yang mencapai semifinal Piala Dunia 2006. Namun, dengan Ronaldo sebagai motor tim, Selecao das Aquinas tak boleh dipandang sebelah mata.

Prakiraan formasi

Skuat yang dibawa pelatih Fernando Santos ke Piala Dunai 2018 ini tak jauh berbeda dengan para penggawa yang memenangi Piala Eropa 2016. Rui Patricio masih menjadi andalan di bawah mistar gawang. Begitu pula bek sangar Kepler Laveran de Lima alias Pepe. Satu posisi di palang pintu berganti menyusul pensiunnya Ricardo Carvalho. Bruno Alves atau Jose Fonte akan menjadi penamping Pepe.

Sedangkan di posisi bek sayap, Portugal memanfaatkan tenaga muda dalam diri Cedric Soares dan Raphael Guerreiro. Banyak alis yang terangkat ketika Santos cukup percaya diri dengan tak memanggil bek muda Barcelona, Nelson Semedo. Namun, amunisi ini dianggap sudah cukup.

Menarik juga melihat lini tengah yang dipenuhi nama-nama berkualitas. Joao Moutinho diyakini akan kembali menjadi pengatur srangan seperti di Piala Eropa 2014 lalu. Joao Mario dan Bernardo Silva serta para penyerang sayap dari Gelson Martins hingga Goncalo Guedes, akan mendukung Ronaldo dalam memburu gol. Banjir kualitas di setiap lini adalah tantangan bagi Santos untuk memilih komposisi terbaik timnya. Duel melawan Spanyol di penyisihan grup dijamin akan berlangsung menarik.

 

ketergantungan terhadap Ronaldo

Pemain kunci: Cristiano Ronaldo

Ada sebuah anggapan bahwa “Cristiano Ronaldo adalah orang yang membuat seluruh dunia memperhatikan Portugal.” Setelah Eusebio dan Luis Figo, apa yang dicapai Ronaldo memang luar biasa. Berbagai torehan manisnya di level klub bersama Manchester United dan Real Madrid berhasil diteruskannya ke Piala Eropa 2016. Sebagai kapten, ia memimpin Selecao das Aquinas ke tangga juara. Sekarang di usianya yang menginjak 33 tahun, adalah kesempatan terakhir bagi Ronaldo untuk menjadi juara dunia.

Kekuatan

Selain Ronaldo, Portugal benar-benar memiliki banyak opsi di lini menyerang. Dari para veteran seperti Ricardo Quaresma, hingga bintang muda Andre Silva dan Goncalo Guedes, semuanya berkualitas. Pahlawan di final Piala Eropa 2016, Eder, memang tidak lagi dipanggil. Namun, dengan adanya nama-nama di atas, Portugal memang terlihat mengerikan dan layak diunggulkan.

Kelemahan

Kelemahan Portugal yang sebenarnya adalah usia tua. Jika para penggawa veteran mereka diyakini masih akan ganas di lini depan, tak demikian halnya di lini belakang. Para andalan mereka, yaitu Pepe, Bruno Alves dan Jose Fonte sudah berusia di atas 34 tahun. Trio itu dilapisi para penggawa lebih muda, seperti bek sayap Cedric Soares dan Raphael Guerreiro. Mungkin hingga fase grup, barisan belakang ini masih bisa bersaing. Ujian sebenarnya baru akan datang di fase gugur.

Peluang

Hanya Spanyol yang benar-benar bisa menjadi ancaman untuk merebut tiga poin. Lolos ke 16 besar menjadi target realistis bagi Ronaldo dan kawan-kawan. Namun jika lengah, Iran dan Maroko bisa jadi batu sandungan.