Cerita

Theerathon Bunmathan, dari Kenangan Buruk di SEA Games 2011 hingga Setim bersama Andres Iniesta

Maestro sepak bola asal Spanyol, Andres Iniesta, telah dipastikan bergabung dengan klub Jepang Vissel Kobe. Maka, pencetak gol di final Piala Dunia 2010 tersebut akan satu tim dengan bek kiri asal Thailand, Theerathon Bunmathan. Jalan kapten tim Gajah Putih ini sampai bermain di Jepang cukup berliku, karena ia pernah memiliki kenangan buruk ketika menghadapi Indonesia di SEA Games 2011.

Sebagai seorang bek, nama Theerathon memang cenderung berada di bawah bayang-bayang dua rekan senegaranya yang juga bermain di J1 League Jepang, yaitu Teerasil Dangda (Sanfrecce Hiroshima) dan Chanathip Songkrasin (Consadole Sapporo). Ketika kedua pemain tersebut menjadi buah bibir berkat gol-gol mereka, tak banyak cerita yang dibuat Theerathon di Vissel Kobe.

Meski demikian, pemain berusia 27 tahun itu sukses meyakinkan pelatih Vissel, Takayuki Yoshida, untuk memercayainya menjadi pemain inti. Dari 15 pertandingan yang telah dilalui klub kota Kobe tersebut di J1 League, Theerathon tampil sebanyak 11 kali. Dari 11 penampilan tersebut, sembilan di antaranya ia tampil sebagai starter dan dua lainnya sebagai pengganti.

Theerathon bergabung dengan Vissel di awal tahun 2018, mengikuti jejak Teerasil dan Chanathip yang lebih dulu bergabung dengan klub mereka masing-masing. Theerathon sendiri bergabung dengan status pinjaman dari Muangthong United.

Di klub Thailand itu, ia telah memenangi satu gelar juara Liga Thailand (Thai League 1). Kesuksesan meraih gelar domestik seolah tak bisa lepas dari dirinya. sebelumnya, memperkuat Buriram United selama enam tahun. Di saingan Muangthong tersebut, ia memenangi empat gelar juara Thai league 1. Sebelum semua raihan gelar dan karier internasional menterengnya itu, Theerathon pernah memiliki sebuah kenangan buruk. Ia menjadi biang kekalahan tim nasional U-23 Thailand atas Indonesia di ajang SEA Games 2011. Gara-gara dirinya diganjar kartu merah ketika laga baru berjalan 12 menit, Thailand harus bermain sepuluh pemain. Akhirnya, mereka harus mengakui keunggulan Indonesia dengan skor 1-3, sehingga gagal lolos ke semifinal.

Namun, terbukti bahwa Theerathon berhasil bangkit dari kenangan buruk tersebut. Ia kembali dipercaya memperkuat Thailand di SEA Games 2013. Kali ini, medali emas sukses direbutnya. Setelah dipromosikan ke tim utama, Theerathon sukses membalas dendam kepada Indonesia. Ia menjadi salah satu bintang ketika Thailand mengalahkan tim Garuda di final Piala AFF 2016.

Tujuh tahun setelah kebodohan yang dilakukannya di SEA Games Jakarta itu, Theerathon kini bermain di salah satu liga terbaik di Asia. Bukan hanya itu, ia juga berbagi ruang ganti dengan dua pemenang Piala Dunia, yaitu Andres Iniesta dan Lukas Podolski (Jerman). Perjalanan hidup seseorang memang tak bisa ditebak!