Cerita

Pak Seung-jin, Pencetak Gol Perdana dari Asia di Piala Dunia

Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, tercatat dalam sejarah sebagai tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia. Saat itu, Hindia Belanda bertanding di Piala Dunia 1938 yang digelar di Prancis. Tetapi soal pencetak gol perdana Benua Asia di Piala Dunia, sejarah tersebut adalah milik Korea Utara. Adalah Pak Seung-jin yang tercatat sebagai pencetak gol pertama Asia di Piala Dunia.

Pak Seung-jin, sebagian literatur lain menuliskan namanya sebagai Pak Seung-zin, tidak memiliki banyak data terkait kariernya, selain fakta bahwa ia bermain untuk klub lokal Korea Utara, Morabong, dan memperkuat timnas negaranya selama periode 1966 hingga 1974. Juga tentang tempat dan tanggal lahirnya yang disebut-sebut masih misterius, bahkan hingga saat ini. Banyak data yang menyebutkan bahwa Seung-jin lahir di Wonsan, Korea Utara, pada 11 Januari 1941.

Pak Seung-jin bertanding untuk timnas Korea Utara yang bertanding di Piala Dunia 1966. Kelolosan negara tersebut penuh dengan kontroversi kala itu karena di babak kualifikasi, banyak tim yang akhirnya mundur akibat permasalahan masing-masing. Hingga akhirnya, saat itu hanya tersisa Korea Utara, Kamboja, dan Australia.

Kamboja yang berada satu blok politis dengan Korea Utara disebut-sebut memuluskan langkah tim negara lawan tanding mereka tersebut. Australia yang belum sehebat sekarang, juga bukan lawan Seung-jin dan kawan-kawan. Korea Utara akhirnya lolos dan berhak tampil di babak utama Piala Dunia 1966 yang digelar di Inggris.

Kesempatan pada edisi kali ini juga merupakan debut Korea Utara di ajang Piala Dunia. Mereka tampil memukau dan berhasil melaju hingga babak perempat-final sebelum akhirnya perlawanan mereka dikandaskan Portugal yang saat itu diperkuat oleh sang legenda, Eusebio. Tetapi sejujurnya, sepanjang turnamen Korea Utara tampil mengesankan, terutama Seung-jin yang bermain di posisi gelandang tengah. Ia disebut-sebut memiliki kemampuan teknik yang luar biasa dan sulit ditaklukkan.

Gol yang dicetak Seung-jin ketika Korea Utara menahan imbang Cile, masih tercatat sebagai gol perdana yang dicetak oleh tim Asia di Piala Dunia karena pada lima Piala Dunia edisi sebelumnya, terhitung sejak Hindia Belanda tampil di turnamen tersebut, tim-tim asal Asia tidak pernah sekalipun mencetak gol. Lesakan Seung-jin adalah kalinya pertama tim asal Asia bisa menceploskan bola ke gawang lawan.

Seung-jin juga mencetak satu gol lagi ketika Korea Utara tampil habis-habisan meski kemudian mesti takluk dari Eusebio dan Portugal pada babak perempat-final. Laga tersebut memang lebih sering dikenang karena kedigdayaan Eusebio yang berhasil mencetak empat gol. Tetapi perlawanan Seung-jin dan kawan-kawan untuk menyulitkan Portugal saat itu juga luar biasa.

Cerita menarik lain dari Seung-jin adalah soal apa yang terjadi setelah ia tampil dan mencetak dua gol di Piala Dunia 1966. Diceritakan bahwa meskipun berhasil membawa harum negara mereka, Seung-jin dan beberapa pemain skuat Korea Utara Piala Dunia 1966 kemudian mesti mendekam dalam penahanan. Penyebabnya adalah karena mereka ketahuan berpesta setelah berhasil menahan imbang Italia di fase grup. Tindakan mereka tersebut dianggap sebagai “pertanda dari borjuisme” yang memang sangat berkebalikan dengan Korea Utara yang menganut paham komunis hingga kini.

Seung-jin berada di tahanan selama kurang lebih 20 tahun, hingga akhirnya kemudian ia dibebaskan. Seung-jin kemudian wafat pada tahun 2011 lalu. Cerita heroik Seung-jin sudah diabadikan baik dalam bentuk buku maupun film. Salah satu yang tersohor adalah yang diangkat ke layar lebar, yaitu film dokumenter berjudul The Games of Their Lives yang rilis pada tahun 2002.