Piala Dunia 2018

Profil Rusia di Piala Dunia 2018: Optimisme Tinggi Beruang Merah di Habitatnya Sendiri

Pada bulan Desember 2010 yang lalu, Rusia resmi ditunjuk oleh federasi sepak bola dunia (FIFA) untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Dalam proses voting, Negeri Beruang Merah mengalahkan kandidat lain seperti Belanda-Belgia, Inggris, dan Portugal-Spanyol.

Sedari saat itu pula, asosiasi sepak bola Rusia (RFS) bekerja ekstra keras demi membenahi seluruh aspek yang diperlukan agar penyelenggaraan Piala Dunia 2018 berjalan sempurna.

Pembenahan itu terkait dengan sarana dan prasarana yang bakal digunakan selama turnamen berikut kesiapan tim nasional Rusia supaya tampil eksepsional di depan publik sendiri.

Mengacu pada performa Sbornaya dalam empat turnamen mayor pamungkas, harus diakui bahwa mereka tak lebih dari kesebelasan pelengkap. Baik di Piala Eropa 2012 dan 2016, Piala Dunia 2014 plus Piala Konfederasi 2017, aksi Igor Akinfeev beserta kolega cenderung pas-pasan.

Di seluruh turnamen di atas, Rusia selalu rontok pada babak penyisihan grup. Terasa makin mengenaskan sebab dari 12 pertandingan yang dijalani pada empat kejuaraan itu, mereka hanya sanggup memetik 2 kemenangan (masing-masing 1 kali di Piala Eropa 2012 dan Piala Konfederasi 2017). Alhasil, sejumlah kalangan pun ragu jika Sbornaya bisa mempertontonkan performa apik selama Piala Dunia 2018 mendatang.

Walau begitu, Stanislav Cherchesov, selaku pelatih Rusia tetap menggantungkan optimisme tinggi bahwa mereka dapat menunjukkan kualitas terbaiknya agar tak sekadar numpang lewat kala beraksi di kampung halaman sendiri.

Bayangan skuat

Hingga tulisan ini dibuat, Cherchesov belum mengumumkan 23 pemain utama yang akan ia berdayakan selama Piala Dunia 2018. Namun pada 11 Mei kemarin, pelatih berusia 54 tahun itu sudah memiliki skuat sementara yang dihuni 28 orang.

Kalau boleh jujur, nyaris tak ada sosok yang kelewat menonjol di dalam skuat sementara Rusia. Andai para penggila sepak bola merasa tidak asing, barangkali hanya kepada sosok semisal Akinfeev, Alan Dzagoev, Artem Dzyuba, Aleksandr Golovin, Roman Neustädter, dan Yuri Zhirkov.

Pada sisa waktu yang ada, Cherchesov pasti akan memperhitungkan secara cermat 23 nama akhir terbaik guna diandalkan pada kampanye mereka di Piala Dunia 2018.

Kekuatan

Tanpa kehadiran sosok megabintang di dalam skuat, Cherchesov justru beroleh kemudahan buat membangun sisi kolektif Sbornaya. Rusia asuhannya bakal menonjolkan kolektivitas sebagai satu unit nan kokoh dalam bertahan plus efektif dan efisien saat menyerang, guna meredam sekaligus menghabisi tim lawan.

Di samping itu, semangat dan motivasi mereka pasti selalu tinggi karena mendapat dukungan masif dari publik setianya. Jangan heran apabila penampilan Rusia nantinya malah mengundang decak kagum dan melebihi ekspektasi.

Kelemahan

Jebloknya penampilan Sbornaya di empat turnamen yang diikuti sebelum Piala Dunia 2018 menjadi bukti sahih jika kualitas teknik mereka masih tertinggal dari pesaing. Kalau tak ada pembenahan masif di sisi ini, mengalahkan Akinfeev dan kolega bukanlah perkara sulit, utamanya bagi Mesir dan Uruguay (rival di Grup A), tim yang di atas kertas jauh lebih kuat. Dalam enam partai uji tanding pasca-Piala Konfederasi 2017, Rusia cuma berhasil menang dari Korea Selatan sedangkan sisanya mereka lalui dengan hasil seri dan kalah. Sebuah catatan yang jauh dari kata meyakinkan.

 

Igor Akinfeev

Pemain kunci

Meski postur tubuhnya cuma 186 sentimeter, Igor Akinfeev adalah figur penjaga gawang dengan kualitas terbaik di negerinya. Refleks, tangkapan, dan penempatan posisinya amat prima sehingga bola-bola yang mengancam gawang Rusia, kendati sulit sekalipun, masih dapat diantisipasinya secara brilian. Hal ini jugalah yang bikin para pemain belakang merasa aman dan nyaman.

Ditambah segudang pengalaman yang ia miliki (sudah bermain sebanyak 104 partai bareng Sbornaya sejak tahun 2004), mengoyak jala Akinfeev tentu bukan perkara gampang. Andai sanggup memperlihatkan performa top dan konsisten, tentu dibantu dengan kekokohan sektor belakang, pemain CSKA Moskow ini pasti mampu mengantar Rusia melaju jauh di Piala Dunia 2018.

Prakiraan formasi

Selama beberapa pertandingan terakhir, Cherchesov masih berupaya mencari skema terbaik untuk tim besutannya. Namun mengacu kepada sejumlah laga uji tanding terakhir, formasi 3-5-2 atau 5-3-2 sepertinya bakal menjadi andalan eks pelatih Spartak Moskow dan Terek Grozny itu.

Pos di bawah mistar pasti diisi oleh Akinfeev yang juga berstatus sebagai kapten. Di barisan belakang, trio Vladimir Granat, Fedor Kudryashov, dan Neudstädter sepertinya bakal dijadikan opsi utama.

Bergeser ke tengah, peran wingback (kanan dan kiri) akan dilaksanakan oleh Aleksandr Samedov dan Zhirkov. Lewat tusukan dua sosok inilah serangan Rusia bertumpu. Sementara area tengah kemungkinan besar dihuni oleh Dzagoev, Aleksandr Erokhin, dan Anton Miranchuk atau sensasi belia, Aleksandr Golovin.

Terakhir, dua tempat di area depan bakal diisi oleh Dzyuba dan Fedor Smolov, sepasang figur yang mempunyai pengalaman dan koleksi gol paling tinggi ketimbang rekan setim lainnya.

Peluang di Piala Dunia 2018

Partai pembuka babak penyisihan grup kontra Arab Saudi bakal sangat krusial bagi perjalanan Rusia. Kalau menang, optimisme untuk tampil mumpuni di laga-laga selanjutnya akan terus menggelora dan jadi motivasi ekstra.

Andai keok, langkah mereka pasti terasa semakin berat serta berpeluang besar menyusul Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia yang gugur di babak penyisihan grup. Pasalnya, lawan berikut Rusia yaitu Mesir dan Uruguay, bukanlah kubu yang mudah ditaklukkan sebab memiliki kualitas lebih baik.

Mengingat level Rusia ada di baris ketiga, di bawah negara-negara favorit juara serta para kuda hitam, sanggup lolos hingga babak perdelapan-final adalah sebuah pencapaian heroik bagi Sbornaya.