Berita Dunia

Upaya Sardar Azmoun Melewati Ali Daei dan Vahid Hashemian

Dari generasi ke generasi, Iran tersohor memiliki penyerang jempolan. Di era sebelumnya ada nama Ali Daei yang begitu melegenda, dilanjut dengan era Vahid Hashemian yang juga tersohor sebagai juru gedor yang hebat. Kini, trah penyerang hebat asal Iran tersebut berlanjut. Nama Sardar Azmoun disebut-sebut sebagai pewaris dari Daei dan Hashemian dan ia pun punya hasrat besar untuk melewati pencapaian para pendahulunya tersebut.

Ali Daei adalah sosok yang membuat nama Iran muncul dalam peta percaturan sepak bola bukan saja di level Asia, tetapi juga secara global. Daei dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik dari Asia selain nama-nama seperti Sami Al-Jaber, Cha Bum-kun, dan Kazuyoshi Miura. Hingga saat ini, ia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah timnas Iran dengan 109 gol dari 149 pertandingan. Sementara Hashemian, selain dikenal sebagai pencetak gol ulung, kisah menariknya yang hijrah dari futsal ke sepak bola membuat Hashemian menjadi begitu tersohor.

Meskipun berprestasi mengantarkan Iran ke tahap yang lebih baik dengan gol-gol yang dicetaknya, karier Daei dan Hashemian nyatanya memiliki noda. Mereka tidak pernah mencetak gol di putaran final Piala Dunia. Daei yang bermain di Piala Dunia 1998, dan Hashemian yang tampi bersama Iran di Piala Dunia 2006, tidak berhasil menyarangkan satu gol pun. Besar harapan dari publik Iran, dan tentu dari Azmoun sendiri, untuk bisa melewati pencapaian para seniornya tersebut yaitu mencetak gol di babak utama Piala Dunia.

Selain soal mencetak gol di putaran final Piala Dunia, Azmoun juga tentu ingin melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh para pendahulunya, yaitu membawa tim Melli untuk bisa lolos dari fase grup. Karena baik Daei dan Hashemian, keduanya gagal membawa negara Asia Tengah tersebut melaju dari babak grup pada dua edisi ketika Iran tampil di Piala Dunia, yaitu pada tahun 1998 dan 2006.

Azmoun punya segalanya untuk melewati pencapaian para pendahulunya tersebut. Situasi sepak bola Iran jauh lebih baik ketimbang pada masa Daei dan Hashemian. Iran kini ditangani pelatih berkualitas dengan pengalaman tinggi seperti Carlos Queiroz. Dan para penggawa Iran pun berada dalam tahapan yang lebih baik ketimbang generasi-generasi sebelumnya karena cukup banyak dari mereka yang berkarier di Eropa.

Secara tim, situasi Azmoun lebih baik ketimbang Daei dan Hashemian. Apabila Daei dan Hashemian pada masanya seakan berjuang sendirian untuk mengangkat tim dan mencetak gol. Peran Azmoun saat ini dipermudah para pemain lain dengan kualitas yang setara dan bisa menopang permainan Azmoun.

Saat ini, skuat Iran dipenuhi talenta berkualitas, mulai dari bintang muda Iran seperti, Alireza Jahanbaksh, Saman Ghoddos, hingga Mehdi Taremi. Pun dengan kapten tim, Ashkan Dejagah, yang sudah kenyang pengalaman bermain di Eropa. Para pemain ini dipastikan akan bisa memaksimalkan kemampuan Azmoun.

Skuat muda Iran adalah salah satu tim yang menarik di Piala Dunia edisi kali ini. Mereka tergabung di Grup B bersama Spanyol, Portugal, dan Maroko. Sanggupkah Azmoun melewati pencapaian para seniornya? Ataukah ia akan bernasib sama seperti Daei dan Hashemian yang mencetak banyak gol untuk Iran tetapi tidak pernah sekalipun mencetak gol di Piala Dunia?