Turun Minum Serba-Serbi

Momen-Momen yang Membuat Joe Hart Terlempar dari Posisi Kiper Utama Timnas Inggris

Inggris sudah mengumumkan skuat mereka yang akan berlaga di Piala Dunia 2018 nanti. Dua nama besar yang paling menarik perhatian dan tidak dipanggil oleh Gareth Southgate ke Rusia adalah Jack Wilshere dan Joe Hart. Khusus Joe Hart, yang tampil mengawal gawang Inggris di hampir semua pertandingan kualifikasi hingga akhirnya lolos ke Rusia, tercoretnya ia dari daftar adalah sebuah noda di kariernya.

Sama seperti kariernya di level klub yang diawali dengan cara yang mengesankan, sejak melakukan debut sepuluh tahun lalu, karier Joe Hart di timnas Inggris juga cemerlang, namun kini justru mengarah kepada situasi yang sulit. Manajer timnas Inggris, Gareth Southgate, memang berujar ia masih membuka kesempatan bagi Hart, tetapi harus diakui bahwa karier timnas Inggris kiper berusia 31 tahun tersebut kini berada di ujung tanduk.

Berikut momen-momen yang kemudian mengakibatkan Joe Hart terlempar dari posisi kiper utama timnas Inggris:

Kebobolan dua gol konyol di Piala Eropa 2016

Indikasi penurunan penampilan Hart sebenarnya sudah terlihat sejak ia tampil pongah di babak adu penalti Piala Eropa 2012 melawan Italia. Tetapi kesalahan tidak termaafkan sebenarnya terjadi empat tahun kemudian. Di Piala Eropa 2016, Hart melakukan dua kesalahan fatal. Pada fase grup ia gagal menghalau tendangan bebas Gareth Bale. Sementara di babak perempat-final, kesalahannya membuat Kolbeinn Sigþórsson mampu mencetak gol kemenangan untuk Islandia.

Gagal bersaing di Manchester City era Pep Guardiola

Ketika Pep Guardiola mendarat di Manchester City, hal tersebut seharusnya membuat Hart bisa menjadi kiper yang lebih baik. Sayangnya Hart kemudian tidak bisa menyesuaikan dengan keinginan Guardiola. Hingga sang manajer terpaksa mengangkut Claudio Bravo dari Barcelona. Alih-alih bersaing untuk mempertahankan tempatnya, Hart justru memilih “kabur” dengan melakukan masa pinjaman ke Torino.

Masa pinjaman di Torino

Keputusan Hart mendarat di Torino sebenarnya patut juga diapresiasi. Karena seperti yang diketahui, jarang sekali ada pemain Inggris yang bertualang di kompetisi negara lain. Tetapi kepindahan ke Torino justru nyatanya menjadi titik balik kemunduran karier Hart. Ia terlalu mudah kemasukan di Italia. Ketika Hart mengawal gawang Torino pada musim tersebut, Il Toro kemasukan 66 gol dan 38 pertandingan.

Kehilangan tempat di West Ham United

Hart kemudian mencoba kembali peruntungannya dengan bergabung ke West Ham, lagi-lagi dengan status pinjaman. Alih-alih memperbaiki situasi, Hart justru membuat tim ibu kota Inggris tersebut berada di zona degradasi pada awal kompetisi. Bahkan kelemahan Hart sangat terekspos ketika mengawal gawang West Ham yaitu tendangan rendah ke arah kiri kakinya. Selain kemasukan sepuluh gol di tiga pertandingan awal Liga Primer Inggris, kesalahan tidak termaafkan Hart di West Ham adalah “membiarkan” Wayne Rooney mencetak gol melalui tembakan dari jarak 59 yard atau sekitar 53 meter.