Berita Eropa

Dilepas Millwall, Bagaimana Kelanjutan Karier Tim Cahill?

Pada bursa transfer musim dingin 2017/2018 yang lalu, kesebelasan divisi Championship Inggris, Millwall, membuat kejutan dengan merekrut kembali bekas pemainnya yang juga andalan tim nasional Australia, Tim Cahill. Sosok berusia 38 tahun tersebut diberi kontrak selama empat bulan saja oleh tim yang bermarkas di Stadion The Den itu. Keputusan Millwall buat mendatangkan Cahill sejatinya memiliki beberapa makna.

Pertama, The Lions ingin memperbaiki performa mereka yang kurang apik di pertengahan musim sehingga kans untuk promosi, utamanya via play-off, tetap bisa dijangkau. Kedua, klub yang Cahill perkuat ingin memberinya kesempatan untuk menjaga kondisi agar bisa tampil di Piala Dunia 2018 bareng Australia.

Walau menit bermain yang ia dapatkan di Millwall selama empat bulan tidak kelewat signifikan, keberadaan Cahill memberi suntikan tenaga dan pengalaman sehingga The Lions dapat tampil lebih baik dan nyaris beroleh tiket ke play-off promosi ke Liga Primer Inggris (finis di peringkat delapan klasemen akhir dan cuma tertinggal 3 poin dari Derby County yang menempati posisi enam, batas akhir ikut play-off).

“Ketika aku bergabung dengan Millwall, mereka hanya berselisih satu poin dari zona degradasi. Aku diturunkan pertama kali oleh Neil Harris kontra Cardiff City (kalah), tapi setelah itu kami tak terkalahkan di 17 pertandingan secara beruntun”, ungkap Cahill seperti dirilis laman resmi timnas Australia.

Sampai tulisan ini dibuat, nama Cahill pun masih dicantumkan Bert van Marwijk, pelatih Australia, ke dalam 26 pemain sementara Socceroos yang bakal beraksi di Rusia bulan Juni-Juli nanti. Meski sadar jikalau usianya tak lagi muda, Cahill meletakkan harapan besar supaya dapat mentas di Piala Dunia 2018. Sebab dengan begitu, ia punya kans untuk menyusul Pele, Uwe Seeler dan Miroslav Klose sebagai pemain yang berhasil mencetak gol di empat Piala Dunia berbeda (di Piala Dunia 2006, 2010 dan 2014, Cahill juga mencetak gol).

Namun di atas keinginan buat mengukir catatan pribadi itu, Cahill juga memiliki hasrat besar untuk menolong Socceroos tampil paripurna di Negeri Beruang Merah (Australia tergabung di grup C bersama Denmark, Peru serta Prancis) supaya tidak mengepak koper lebih cepat.

Lebih jauh, publik juga masih bertanya-tanya perihal kelanjutan karier Cahill usai dilepas Millwall. Akankah ia pensiun pasca tampil di Piala Dunia (jika dibawa van Marwijk) atau malah tetap beraksi di atas lapangan hijau, misalnya saja di A-League, sampai usia 40 tahun?