Cerita

‘Berkah’ Cedera Nelson Alom, Saatnya Memberi Panggung kepada Misbakhus Solikin

Layaknya kota Surabaya yang dihantam kabar duka akibat terorisme dalam satu pekan terakhir, tim sepak bola yang jadi kebanggaaan kota tersebut, Persebaya, juga dihantam sebuah kabar buruk. Gelandang bertahan andalan Angel Alfredo Vera yang baru direkrut pada awal musim ini, Nelson Alom, terpaksa menepi akibat cedera hamstring. Menurut rilis laman resmi klub, penggawa berumur 27 tahun tersebut bakal absen selama satu bulan.

Mengingat esensi sang pemain yang begitu tinggi untuk Bajul Ijo, ketiadaan Alom tentu meninggalkan lubang besar di sektor tengah. Mau tak mau, pelatih berkebangsaan Argentina tersebut kudu mencari komposisi ideal baru agar laju Persebaya tidak oleng, utamanya selama bertanding di bulan Ramadan.

Terlebih, jadwal Persebaya cukup berat dalam periode itu lantaran harus berjumpa Madura United (kandang), Persipura Jayapura (tandang), Persija Jakarta (K) dan PSM Makassar (T).

Dari sekian gelandang dengan kondisi fit yang tersisa, ada dua figur yang karakter bermainnya serupa dengan Alom yaitu Adam Maulana dan Izaac Wanggai. Nama pertama adalah jebolan tim internal Bajul Ijo yang usianya masih sangat muda. Sementara sosok kedua adalah pemain berpengalaman yang sudah kenyang asam garam sengitnya persepak bolaan nasional.

Dalam skema permainan yang dikembangkan oleh Vera selama ini, selalu ada satu orang gelandang bertahan di area tengah yang ia instruksikan buat memutus alur serangan lawan dalam fase bertahan sekaligus mendistribusikan bola dari sektor belakang ketika ada dalam periode menyerang. Tak heran jika sosok Alom begitu sulit digeser.

Berkaca dari situasi tersebut, wajar apabila suporter fanatik Persebaya, Bonek, ingin sang pelatih memaksimalkan kemampuan dan tenaga dari Adam ataupun Izaac. Akan tetapi, jika Vera belum betul-betul yakin untuk menurunkan salah satu dari kedua nama alternatif di atas, ia masih punya sejumlah figur lain yang dapat diandalkan. Salah satu yang paling utama tentulah Misbakhus Solikin.

Benar kalau cara bermain penggawa bernomor punggung 6 ini tidak 100 persen sama dengan Alom atau bahkan Adam dan Izaac. Meski begitu, Vera patut mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk memainkan Misbakhus sebagai pengganti Alom.

Namun hal itu tidak berarti Misbakhus tidak dapat difungsikan sebagai gelandang bertahan. Lewat kemampuan apiknya, terutama buat mengontrol tempo dan mendistribusikan bola, ia dapat menjadi pengganti sepadan bagi Alom. Terlebih, keberanian Misbakhus untuk melakukan tekel dan beradu badan (walau bangun tubuhnya tergolong kecil), juga tidak terlalu buruk.

Setidaknya, Vera bisa membuat Misbakhus bertransformasi layaknya Nemanja Matic di Manchester United. Gelandang jangkung asal Serbia itu sangat tangguh dalam menjaga kedalaman, tapi juga piawai buat mengatur ritme permainan sekaligus menginisiasi serangan.

Hingga Liga 1 musim 2018 berlangsung selama delapan pekan, lini tengah Persebaya jadi area yang paling sering diutak-atik. Praktis, selain Alom dan Robertino Pugliara, Vera kerap merotasi Fandi Eko Utomo, Misbakhus sampai Rendi Irwan.

Tanpa maksud mensyukuri cederanya Alom, tapi di momen seperti inilah Vera patut mempertimbangkan sosok Misbakhus dengan lebih seksama lagi buat menggantikan peran dan tugas Alom.