Turun Minum Serba-Serbi

Rapor Pemain Baru Juventus: Bukan Sekadar sebagai Pelengkap

Musim ini nyaris saja menjadi musim terburuk yang dialami Bianconeri dalam tujuh tahun terakhir. Kekalahan menyakitkan dari Real Madrid di laga pertama perempat-final Liga Champions Eropa serta kegagalan menaklukkan Napoli pada pekan ke-34 dalam persaingan memperebutkan Scudetto, seketika membuat Juventini ketar-ketir.

Tapi Juventus membuktikan kalau semboyan Fino Alle Fine bukan omong kosong nirmakna belaka. Semboyan untuk berjuang sampai titik keringat penghabisan ini telah menjadi bagian dalam diri pemain-pemain seperti Giorgio Chiellini, Mario Mandzukic, dan Gianluigi Buffon, yang pada fase-fase krusial, bermain apik menjelang akhir musim. Selain itu pemain-pemain baru yang direkrut di awal musim juga pelan-pelan mulai menyatu dengan pemain yang lebih dulu berada dalam tim.

Performa sempurna yang mereka tunjukkan pada leg kedua kontra Los Blancos hanya dirisak oleh penalti kontroversial di menit akhir pertandingan. Sementara itu gol Gonzalo Higuain menjelang laga berakhir kontra Internazionale Milano membuat pesaing terdekat mereka, Napoli, yang bermain beberapa jam setelahnya, harus memikul  beban lalu kemudian kalah 3-0 dari Fiorentina.

Juventus memang harus memulai musim ini dengan kehilangan pemain kunci dalam diri seorang Dani Alves dan Leonardo Bonucci di awal musim. Dani Alves menjadi elemen vital di sisi kanan Juventus. Dengan segudang pengalamannya bersama Barcelona, ia menjadi pemain kunci Juve saat menaklukkan mantan klubnya dan AS Monaco di perempat-final dan semifinal Liga Champions musim sebelumnya.

Sementara itu, semangat juang dan sikap ekspresif Leonardo Bonucci merupakan representasi wajah Juventus di masa depan. Bersama Giorgio Chiellini dan Andrea Barzagli, mereka adalah batu karang di lini pertahanan Juve.

Namun, sepak terjang Giuseppe Marotta dalam urusan transfer pemain memberikan rasa aman dan harapan. Pemain-pemain yang didatangkan Marotta di awal musim ini terbukti tidak sekadar menjadi pelapis dan pelengkap, namun memberi alternatif bagi variasi taktik Massimiliano Allegri. Beberapa bahkan menjadi elemen vital dalam perjalanan Juventus musim ini.

Ada sejumlah pemain yang didatangkan Juventus termasuk beberapa pemain muda. Tapi di sini penulis akan fokus menilai pada performa sejumlah nama besar yang mendarat di Turin pada musim panas lalu:

Benedik Howedes

Benedik Howedes memiliki kualifikasi yang dibutuhkan Allegri. Ia lihai saat mengisi fullback kanan, namun juga fasih bermain di belakang sebagai bek tengah. Sayang sekali ia lebih banyak berada di ruang perawatan sehingga tak banyak memiliki kesempatan untuk membuktikan diri.

Mattia De Sciglio

Matia De Sciglio mencetak satu gol saat Juventus mengalahkan Crotone pada pekan 14. Itu merupakan gol pertama yang ia cetak sepanjang kariernya bermain di Serie A. Serupa dengan Howedes, kedatangan Mattia De Sciglio bertujuan untuk menambal kepergian Alves dan memudarnya kepercayaan Max Allegri pada sosok Stephen Lichsteiner. Walaupun tidak intens bermain seperti Howedes, pemain kesayangan Allegri ini pun banyak berada di meja perawatan akibat cedera pergelangan kaki yang dideritanya.

Rodrigo Bentancur

Rodrigo Bentancur menjadi pilihan kesekian di lini tengah setelah Miralem Pjanic, Blaise Matuidi, Sami Khedira, dan Claudio Marchisio. Tapi 804 menit kesempatan bermain yang diberikan oleh Allegri menjadi modal berharga bagi pemain Uruguay ini untuk mengarungi musim depan.

Federico Bernaderschi

4 gol dan 6 asis yang dicatatkan Federico Bernaderschi menandakan kalau musim pertama eks pemain Fiorentina ini tak buruk. Federico Bernadeschi menjadi alternatif ketika sektor serangan Juve buntu. Ia bisa bermain di sayap dan menginisaisi serangan dari tengah lapangan. Bersama De Sciglio, Daniele Rugani, dan Rodrigo Bentancur, Bernadeschi merupakan bagian proyek jangka panjang Juventus.

Wojciech Szczesny

Gianluigi Buffon harus menepi pada periode akhir tahun 2017 sampai awal tahun 2018 akibat cedera.  Pada momen itu,  Wojciech Szczesny menunjukkan kapasitasnya sebagai kiper jempolan.  Tidak buruk, ia mencatatkan clean sheets sebanyak 10 kali dari 16 penampilannya di Serie A dan berkontribusi membawa Juventus menjuarai Coppa Italia juga tanpa kebobolan satu gol pun.

Blaise Matuidi

Saya pikir Matuidi menjadi salah satu pembelian terbaik Juventus musim ini. Ia dapat menjadi tandem yang baik di pos pivot menemani Miralem Pjanic dan mengisi sayap kanan ketika Mario Mandzukic yang biasa mengisi pos ini absen. Sisi eksplosif dan daya jelajahnya yang tinggi begitu merepotkan Real Madrid saat kedua tim bertemu pada laga leg kedua perempat final Liga Champions.

Douglas Costa

Saya pikir semua setuju jika menunjuk Douglas Costa sebagai transfer paling sukses oleh kubu Juventus musim ini. WhoScored memberi rating 7,32 untuk pemain berusia 27 ini, tertinggi ketiga di bawah Paulo Dybala dan Alex Sandro. Kemampuan dribelnya bahkan mencapai 3,3 atau tertinggi di antara pemain Juventus lainnya. Peran Douglas Costa tampak krusial menjelang akhir musim. Tiga asisnya ketika kontra Sampdoria dan statusnya sebagai key player saat Juventus mengalahkan Inter Milan di San Siro, turut melapangkan jalan Il Bianconeri ke podium Scudetto. Sepanjang musim 2017/2018, The Flash mencatatakan 13 gol 3 asis, pencapaian yang luar biasa di musim pertamanya.