Sebuah kabar nan mengejutkan datang dari kawasan utara Britania Raya beberapa waktu lalu usai salah satu klub beken dari Skotlandia, Rangers FC, mengumumkan kepada publik bahwa mereka sepakat untuk menjadikan bekas gelandang kenamaan tim nasional Inggris, Steven Gerrard, sebagai pelatih baru mulai musim 2018/2019.
Walau menangani tim Liverpool U-18 adalah satu-satunya pengalaman kepelatihan Gerrard sebagai juru taktik, The Gers tidak ragu untuk memberinya kontrak berdurasi empat musim. Uniknya, pendukung setia Rangers juga senang dengan keputusan pihak klub yang memilih Gerrard sebagai pelatih baru. Mereka yakin jika lelaki kelahiran Whiston dapat mengubah peruntungan The Gers yang belum kunjung berubah setelah mengalami kebangkrutan pada tahun 2013 lalu.
Meski begitu, ada juga sejumlah kalangan yang tidak sepenuhnya percaya dengan kemampuan Gerrard sebagai pelatih. Apalagi pengalamannya sangat-sangat minim. Lebih jauh, kedatangan sosok yang memenangi cukup banyak gelar, kecuali Liga Primer Inggris, semasa bermain untuk Liverpool itu juga membuatnya bertemu kembali dengan mantan pelatih The Reds di musim 2012-2013 hingga 2014/2015, Brendan Rodgers, yang sekarang menakhodai Celtic FC, musuh bebuyutan Rangers di Skotlandia.
Bersama The Hoops, Rodgers berhasil mengukir cukup banyak prestasi. Pada musim 2016/2017 lalu yang merupakan debutnya, pria Irlandia Utara tersebut sukses mengantar Celtic meraih tiga titel domestik sekaligus yakni Liga Primer Skotlandia, Piala FA Skotlandia, dan Piala Liga.
Sementara di musim 2017/2018, tim asuhannya kembali sukses mencaplok gelar Liga Primer Skotlandia dan Piala Liga kendati harus kehilangan titel Piala FA Skotlandia. Menyimak hal tersebut, bukan sebuah pekerjaan mudah untuk mendongkel kedigdayaan Rodgers-Celtic, termasuk buat Gerrard-Rangers.
Gerrard sendiri telah berulangkali mengungkapkan jika dirinya menaruh respek teramat besar kepada Rodgers walau relasi di antara keduanya mengalami pasang dan surut ketika bekerja sama di Stadion Anfield.
Publik tentu masih ingat dengan keputusan kontroversial Rodgers yang membangkucadangkan Gerrard saat The Reds berjumpa Manchester United (Liga Primer Inggris) dan Real Madrid (Liga Champions) pada musim 2014/2015 silam.
“Aku tidak suka dengan keputusannya”, papar Gerrard kepada BT Sports kala itu.
Kendati punya respek cukup besar terhadap Rodgers, Gerrard pun tak ragu untuk mengungkapkan keinginannya bareng Rangers per musim depan. Salah satunya apalagi kalau bukan mengalahkan sang mantan bos dalam partai derbi Old Firm.
Menurut Gerrard, cuma itulah satu-satunya jalan buat memperlebar kans The Gers mendongkel kejayaan The Hoops di tanah Skotlandia yang sudah berumur tujuh musim berturut-turut. Selama beberapa tahun pamungkas, derbi Old Firm tak ubahnya laga biasa untuk Celtic berkat dominasi tak tahu adat mereka atas Rangers. Namun per musim depan, terlepas dari kemampuan manajerial Gerrard yang masih hijau dan belum teruji, salah satu derbi paling tua di Eropa tersebut bisa kembali memanas berkat persaingannya dengan Rodgers.