Kolom

Wawancara Eksklusif Marc Bartra: Pembicaraan Hangat tentang Real Betis, Derby Sevilla, dan MLS

Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya di minggu lalu, kami mendapatkan kesempatan spesial untuk bertemu dengan salah satu mantan pemain Barcelona, Marc Bartra. Dan Football Tribe pun akan mempersembahkan hasil wawancara eksklusif dengan pemain yang saat ini bermain untuk Real Betis.

Salah satu topik terhangat yang ditanyakan kepada Bartra tentunya perihal keputusannya untuk kembali ke Spanyol. Bartra mengawali kariernya dengan baik di Bundesliga bersama Borussia Dortmund, namun setelah insiden pengeboman bis timnya beberapa waktu yang lalu, performanya kian menurun. Banyak orang yang mengira hal inilah yang membuatnya kembali ke Spanyol, tapi Bartra punya pandangan lain.

Dia berpendapat bahwa dirinya memang bermain baik ketika masih dilatih oleh Thomas Tuchel dan juga Peter Bosz. Namun, Bartra merasa ada perubahan yang terjadi ketika Dortmund mengganti pelatihnya menjadi Peter Stöger. Sang pelatih memainkannya di posisi yang berbeda dan Stöger buka-bukaan kepada Bartra soal peluangnya bermain. Hal itulah yang membuat dia memutuskan untuk mencari klub baru.

Dia menginginkan menit bermain yang lebih banyak untuk mendapat kesempatan yang lebih besar agar dapat bermain di Piala Dunia nanti. Bartra pun merasa bahwa dia bisa mendapatkannya di Real Betis. Namun bukan berarti dia tidak menikmati waktunya ketika bermain di Jerman.

Bartra pun menceritakan kehidupan barunya di Sevilla. Dia merasa sangat senang dengan kehidupan barunya di sana. Meski membutuhkan waktu, dia mampu beradaptasi dengan kehidupan di Sevilla, baik di kesehariannya maupun di Betis.

Hampir sama seperti di Dormund ketika dilatih oleh Stöger, Bartra juga mengalami perubahan dalam permainannya. Namun kali ini, hanya sistem formasi saja yang baru untuk Bartra. Dia lebih sering bermain dengan sistem empat pemain bertahan, namun di Betis, dia bermain dengan sistem tiga pemain bertahan.

Bartra tidak keberatan dengan perbedaan sistem tersebut. Baginya, yang terpenting adalah bagaimana cara menahan bola dan menerapkan filosofi tim di atas lapangan. Bartra pun memuji pelatihnya saat ini, Quique Setien. Menurutnya, Quique adalah pelatih yang bagus dan sangat detail ketika memberikan arahan kepada para pemainnya di saat latihan.

Pertandingan terbaiknya ketika berseragam Los Verdiblancos adalah ketika berhadapan dengan Real Madrid. Timnya mampu bermain baik di babak pertama dan sukses unggul 2-1 dari lawannya tersebut. Sayangnya, Madrid berhasil membalikkan keadaan dan pada akhirnya memenangkan pertandingan. Meski kalah, pertandingan tersebut menjadi pengalaman yang bagus bagi Bartra dan rekan-rekannya.

Berbicara soal pertandingan, kami pun tidak lupa untuk menanyakan soal pertandingan derby melawan Sevilla yang akan dia jalani besok. Bartra menjanjikan pertandingan akan berjalan seru karena kedua tim adalah beberapa tim terbaik di La Lagi musim ini. Meski Los Nervionenses sedang mengalami musim yang sulit dan baru berganti pelatih, Bartra tidak mau meremehkan mereka karena Sevilla punya pemain berkualitas.

Bartra punya pengalaman menjalani laga derby saat masih bermain untuk Blaugrana dan derby kali ini tak akan jauh berbeda dengan apa yang dialami saat melawan Espnayol. Baginya, derby di manapun sama pentingnya bagi klub yang bersangkutan dan juga para penggemarnya. Pertandingan nanti diprediksi Bartra akan berjalan dengan ketat karena kedua tim sedang mengincar satu tempat di Liga Europa.

Terakhir, kami menanyakan tentang kemungkinan dirinya bermain di Major League Soccer (MLS). Bartra pun mengakui bahwa dia menyukai MLS dan punya banyak teman di sana. Dia juga berpendapat bahwa liga tersebut semakin berkembang dari tahun ke tahun.

“Saya masih berusia 27 tahun, jadi mungkin tidak saat ini. Namun, tidak ada yang tahu. Mungkin suatu hari nanti saya akan ke sana,” tutup Bartra.