Cerita

Marc Bartra yang Kembali Tersenyum bersama Real Betis

Banyak kening yang mengernyit ketika Marc Bartra memutuskan untuk pindah ke Real Betis pada awal tahun 2018 lalu. Padahal, selama ini mantan pemain Barcelona tersebut terlihat masih menjadi bagian skuat utama Borussia Dortmund. Ternyata, keputusan bek berusia 27 tahun ini tepat. Ia menjadi bagian penting meroketnya penampilan Betis di putaran kedua La Liga 2017/2018.

Sampai pekan ke-32, Los Verdiblancos duduk nyaman di posisi lima klasemen sementara. Pasukan Enrique Setien ini sekarang berada di posisi paling menguntungkan untuk lolos ke Liga Europa 2017/2018. Padahal ketika putaran pertama berakhir, Real Betis masih terseok-seok di peringkat 10 klasemen.

Sejak melatih Las Palmas, Setien memang membangun reputasi sebagai salah satu pelatih penganut sepak bola menyerang yang atraktif. Namun, ia belajar dari kesalahannya di putaran pertama. Bayangkan, meski telah memasukkan lebih dari 30 gol, klub Andalusia ini malah sudah menderita kebobolan lebih dari 40 gol! Maka, Setien pun memutuskan untuk mendatangkan Bartra yang mulai sering diabaikan pelatih Peter Stöger di Borussia Dortmund.

Sebagai bagian tim Barcelona yang menjuarai Liga Champions 2010/2011 dan 2014/2015, nama Bartra memang cukup terkenal di kalangan penggemar sepak bola dunia. Ia juga telah mengantongi beberapa penampilan di tim nasional Spanyol dan masuk ke dalam tim yang berlaga di Piala Eropa 2016. Meski demikian, banyak yang menganggap performa pria berparas tampan ini masih naik-turun.

Bartra tampil sangat solid di musim 2016/2017, ketika Dortmund finis di posisi tiga Bundesliga dan menjuarai DFB-Pokal (Piala Jerman). Namun, beberapa kali cedera membuat penampilannya terbatas di musim 2017/2018. Juga terbersit kabar bahwa secara psikologis, pemain ini belum pulih akibat trauma bom yang menyerang bus pemain Dormund pada bulan April 2017 lalu.

Maka, kedatangan Bartra dengan status permanen ke Betis pada bulan Januari 2018 sempat dianggap awal kemunduran karier jebolan Barcelona B ini. Dilihat dari segi reputasi, tentu saja klub ini berada di bawah Dortmund, apalagi Barcelona. Bahkan, di kota mereka sendiri pun, Betis masih dianggap klub kelas dua setelah Sevilla.

Tanpa banyak bicara, Bartra membuktikan dengan kinerja dan membalas kepercayaan Setien. Sedikit demi sedikit, lini belakang Betis tak lagi sering bocor setelah kehadiran pemain yang diberi nomor punggung 15 ini. Sejak kedatangannya, Betis hanya menderita kebobolan sembilan gol dalam tiga belas pertandingan. Lini menyerang Los Verdiblancos yang dimotori Joaquin Sanchez dan Fabian Ruiz pun jadi bisa lebih berkonsentrasi memburu gol.

Hingga pekan ke-32, poin yang dikumpulkan Betis sejak awal putaran kedua pun menjadi torehan tertinggi ketiga setelah Barcelona dan Valencia. Lima kemenangan beruntun sejak pekan ke-28 membawa mereka ke posisi lima, melewati sang rival Sevilla.

“Saya datang ke Betis untuk mencari stabilitas,” tutur Bartra pada hari perkenalannya bersama skuat Betis, akhir Januari 2018 lalu. “Kepindahan saya ini merupakan langkah besar, sebab Betis adalah sebuah klub bersejarah.”

Di setiap laga kandang Betis di Stadion Benito Villamarin, setiap penyebutan nama Bartra akan mengundang tepuk tangan panjang. Para Beticos mulai membuat nyanyian khusus untuknya, sehingga pemain yang lahir di wilayah Catalonia ini selalu terlihat tersenyum lebar di saat berlaga. Kabarnya, tim nasional Spanyol mulai kembali melirik Bartra untuk Piala Dunia 2018.