Berita Eropa

Menyoal Jengahnya Hugo Lloris Atas Nirgelar yang Dialami Tottenham Hotspur

Kapten sekaligus kiper utama Tottenham Hotspur, Hugo Lloris, mengaku jengah dengan situasi terkini dari klub yang dibelanya. Lloris beranggapan ada sebuah permasalahan besar terkait mental tim, dan kini mereka sedang berada dalam situasi sulit. Secara eksplisit Lloris tidak puas dengan pencapaian timnya yang lagi-lagi tidak mendapatkan gelar musim ini.

Seperti yang dilansir Telegraph, Lloris beranggapan bahwa sebenarnya semua tim mengalami kesulitan yang sama. Kiper timnas Prancis ini beranggapan bahwa masalah mental adalah alasan utama yang membuat Tottenham kini berada di situasi sulit. Lloris merujuk laga melawan West Brom sebagai salah satu contoh besar bagaimana ada persoalan di tubuh timnya. Seperti yang diketahui dalam laga tersebut Lloris dan kawan-kawan takluk dengan skor tipis 1-0, melalui gol di menit akhir yang dicetak oleh mantan pemain Tottenham sendiri, Jake Livermore.

“Saat ini kami ada dalam periode di mana kami tidak punya kebugaran yang kami miliki pada September, Oktober, atau November. Tetapi sama saja, semua tim pun situasinya seperti ini. Memang merupakan hal yang sulit sekali untuk bermain di semua pertandingan dengan intensitas yang sama,” ungkap Lloris.

“Namun, kami perlu bertanya kepada diri kami sendiri dan menyadari bahwa dua laga berikutnya akan menjadi sangat penting bagi masa depan klub dan masa depan semua pemain di ruang ganti.”

“Sekarang yang penting adalah soal mental. Ini bukan soal kebugaran atau kondisi fisik. Ini adalah soal mental dan di laga melawan West Brom kami gagal menunjukkan agresivitas itu di momen-momen krusial. Ini sangat mengecewakan karena kami seharusnya bisa mengakhiri musim dengan lebih baik.”

Begitu tersirat bagaimana Lloris begitu tidak puas dengan pencapaian timnya yang lagi-lagi gagal meraih trofi musim ini. Menjadi wajar karena Lloris datang dari Olympique Lyon, yang ketika Lloris masih bermain di sana, begitu dominan di sepak bola Prancis. Saat itu Lloris selalu memilki kemungkinan besar untuk meraih trofi dalam setiap musimnya.

Seperti yang diketahui, ketika mendarat di Tottenham pada tahun 2012, Lloris menolak banyak tawaran dari tim-tim besar seperti Real Madrid dan Manchester United. Maka wajar ketika kini Tottenham tidak kunjung meraih gelar, Lloris kemudian jengah. Sebuah situasi yang memang bisa dipahami.

Tetapi Lloris juga mungkin memang harus terus bersabar (lagi) karena Tottenham sebenarnya sedang berevolusi untuk menjadi tim besar. Dan mereka berada di jalur yang benar, setidaknya melihat pencapaian mereka selama dua musim terakhir. Kata-kata Lloris memang ada benarnya, yang saat ini tidak dimiliki oleh Tottenham adalah mental juara, sesuatu yang bisa terbentuk karena pengalaman. Mungkin tidak dalam waktu dekat, tetapi sepertinya dalam beberapa tahun, ke depan Tottenham akan segera meraih gelar juara seperti yang diimpi-impikan oleh Hugo Lloris.