Berita Dunia

Tunggak Gaji, FAM akan Beri Sanksi kepada KSDBKL

Banyaknya pemain sepak bola asal Indonesia yang melanjutkan karier di Liga Malaysia membuat penggemar bal-balan di Tanah Air semakin akrab dengan kompetisi yang ada di Negeri Jiran. Tak sekadar mengikuti perkembangan para pesepak bola Indonesia, atensi fans juga dicuri oleh seluruh peristiwa yang ada di Liga Malaysia (berbagai kasta). Khususnya, untuk dibandingkan dengan kompetisi di Indonesia.

Terbaru, sebuah kabar buruk datang lagi dari Liga Malaysia, tepatnya kasta ketiga atau biasa disebut dengan Piala FAM atau Liga FAM (berdasarkan nama asosiasi sepak bola Malaysia). Salah satu kesebelasan yang bermain di ajang itu yakni Kelab Sukan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur atau biasa disingkat KSDBKL saat ini tengah mendapat ancaman tegas dari FAM.

Pasalnya, kesebelasan yang bermarkas di Stadion UM Arena tersebut sedang dilanda problem keuangan sehingga menunggak gaji para pemainnya. Tercatat, ada sepuluh orang pemain KSDBKL yang haknya belum dipenuhi oleh pihak manajemen dengan besaran masing-masing sekitar 15 ribu ringgit Malaysia.

Pihak FAM sendiri telah menyatakan bahwa mereka tidak akan ragu buat menjatuhkan sanksi kepada KSDBKL jikalau tim yang berdiri pada 27 Oktober 1952 itu gagal melunasi tunggakannya dalam tempo satu bulan.

Maraknya kasus tunggakan gaji di kompetisi sepak bola Malaysia belakangan ini bikin FAM bekerja keras. Tak sekadar memberi peringatan atau sanksi kepada klub-klub yang terlilit masalah tersebut tapi juga membantu mereka untuk mengatasi masalah itu agar eksistensi klub (termasuk para pemain, pelatih hingga ofisial dari kesebelasan yang dilanda masalah) di rimba sepak bola Negeri Jiran tetap terjaga.

Berkaca dari bagaimana FAM mengurus dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut, wajar bila penggemar sepak bola Indonesia berharap kalau asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI) dapat menunjukkan sikap yang sama sehingga kasus-kasus penunggakan gaji yang acapkali menyeruak dalam sepak bola nasional dapat diminimalisasi sekaligus diselesaikan supaya tidak terus menerus berulang.