Kolom

Cinta Michael Essien terhadap Indonesia dan Nasi Goreng: Wawancara Eksklusif Football Tribe

Sepanjang sejarah, Michael Essien barangkali adalah pesepak bola paling populer yang pernah bermain di kompetisi sepak bola di Indonesia. Ia memang hanya setahun bermain di Liga Indonesia, dan waktunya bersama Persib Bandung terbilang tak memuaskan. Meskipun begitu, berkat dirinya, Liga Indonesia mampu mendapatkan perhatian di mata dunia, walaupun kebanyakan perhatian negatif datang lebih sering.

Bisa dibilang, waktu Essien di Indonesia tak terlalu menyenangkan. Namun, dalam wawancara eksklusif yang dilakukan oleh Football Tribe terhadap mantan penggawa timnas Ghana ini, ia menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki tempat yang spesial di hatinya. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan statusnya saat ini bersama Persib serta kecintaannya terhadap……nasi goreng!

Essien memaparkan bahwa bermain sepak bola di Indonesia adalah pengalaman yang sangat berbeda baginya. Mantan pemain Real Madrid ini mengatakan bahwa atmosfer sepak bola di Indonesia begitu luar biasa, dan supporter di Indonesia begitu gila, dalam makna positif.

“Saya sangat mencintai Indonesia. Sepak bola sangat di sini (Indonesia) sangat berbeda dengan sepak bola di Eropa bahkan di Afrika. Saya tak pernah naik tank militer menuju stadion, namun saya melakukan itu di Indonesia. Saya senang bermain bersama Persib. Oh ya, dan saya benar-benar menyukai nasi goreng!”

Membicarakan perihal Persib, Essien juga menyatakan bahwa saat ini ia masih berkontak dengan eks klubnya tersebut. Situasinya memang sulit, dan ia tak bisa berkata lebih lanjut tentang apa yang terjadi. Ia juga mengatakan bahwa berkecimpung dalam rivalitas antara Persib dan Persija Jakarta adalah pengalaman tergila yang pernah ia jalani.

“Saya masih berbicara dengan Persib. Tentu saja situasinya sulit dan saya rasa orang Indonesia memiliki caranya tersendiri untuk menyelesaikan masalah. Namun, saya adalah pemain profesional, dan saya masih mencari solusinya.”

Tak hanya berbicara mengenai waktunya di Indonesia, Essien juga mengenang masa jayanya ketika masih bermain di Eropa. Ia mengaku bahwa ia hampir bergabung bersama Manchester United sebelum akhirnya merapat ke Chelsea, dan ia juga menyatakan bahwa Jose Mourinho adalah manajer terbaik yang pernah bekerja bersamanya.

“Saya hampir bergabung bersama MU di awal karier saya, namun saya terhalang masalah perizinan. Apabila saya mampu, saya tentunya akan dengan senang hati bermain untuk MU saat ini. Saya akan ikut kemana pun Jose Mourinho pergi. Ia yang meyakinkan saya untuk bergabung dengan Chelsea.”

Saat ini, status Essien masih terombang-ambing. Namun, pria berusia 35 tahun ini menjelaskan bahwa ia masih ingin bermain sepak bola, dan sudah mendapatkan tawaran dari beberapa klub di Asia Tenggara.

Essien terkenal sebagai gelandang bertahan yang garang di masa jayanya, namun di luar lapangan, ia sungguh adalah seseorang yang menyenangkan dan rendah hati. Menarik tentunya untuk menunggu klub manakah yang akan beruntung mendapatkannya.