Berita Eropa

Harry Kane yang Terus Berseteru dengan Warganet Inggris

Perang pendapat di media sosial antara Harry Kane dengan warganet Inggris terus berlanjut. Situasi ini bahkan sampai membuat Kane gerah, dan mengatakan bahwa warganet Inggris bermasalah dengan mentalitas mereka. Itu diucapkan Kane menyoal sindiran yang dilontarkan warganet Inggris tentang peluang timnas di Piala Dunia.

“Ini aneh, dan menurutku karena permasalahan mentalitas. Di zaman sekarang sangat mudah meledek pemain Inggris atau mengumbar segala kesalahan pemain timnas Inggris. Jika kami (pemain timnas) kembali gagal di Piala Dunia, mereka akan bilang ‘Oh, sudah kuduga’

“Mungkin (itu terjadi) karena mentalitas yang lemah, tapi inilah kehidupan. Sebagai pemain, kami terus berupaya memberikan yang terbaik. Kami harus memiliki keyakinan bahwa kami bisa menang dan kami akan melakukannya. Tak terkecuali di Piala Dunia,” ujar Kane, dikutip dari talkSPORT.

Tanggapan Kane ini bisa dibilang merupakan akumulasi kekesalan akibat dirinya yang terus-menerus mendapat cercaan usai meminta golnya disahkan saat melawan Stoke City. Di laga yang dimenangkan Spurs dengan skor 2-1 itu, awalnya gol tercatat atas nama Christian Eriksen, tapi Kane mengajukan banding untuk mengklaim gol, dengan alasan bola mengenai bahunya.

Setelahnya, Kane mendapati dirinya banyak dikomentari para warganet Inggris, yang mayoritas berisi nada sumbang. Bahkan akun Twitter resmi FA sempat mencuitkan tweet bernada ejekan pada Kane, ketika Tottenham Hotspur disingkirkan Manchester United di semifinal Piala FA. Namun tak lama kemudian twit tersebut dihapus.

Mengenai hal ini, Kane memiliki pendapat tersendiri, Menurutnya, di media sosial orang-orang bebas berkomentar tanpa perlu melakukan tatap mata, dan itu bisa memengaruhi penggunanya untuk beropini terlalu jauh, tanpa memahami betul peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Sepak bola Inggris memang dikenal dengan beban tinggi dan sorotan tajam untuk pemain lokalnya. Selain Harry Kane, sebelumnya Dele Alli dan Raheem Sterling juga sempat mendapat perlakuan serupa, bahkan David Beckham juga sempat dicap biang kegagalan Inggris di Piala Dunia 1998 akibat kartu merah di babak 16 besar lawan Argentina.