Nasional Bola

Anniversary Cup adalah Momen Berharga untuk Wasit asal Indonesia

Semakin dekatnya sepak mula PSSI Anniversary Cup 2018 yang diselenggarakan oleh asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI) pada 27 April hingga 5 Mei buat merayakan hari jadi mereka yang ke-88, berbagai macam persiapan pun terus dikebut. Satu di antaranya adalah tenaga wasit yang dipergunakan pada ajang tersebut.

Berdasarkan rilis resmi dari pihak PSSI, setidaknya ada empat orang wasit yang akan ditugaskan untuk memimpin jalannya enam laga di Anniversary Cup. Mereka adalah Mustapha Umarella dan Yudi Nurcahya dari Indonesia serta Khuon Virak (Kamboja) dan Luk Kin Sun (Hongkong).

Keempat nama di atas bakal dibantu oleh lima orang asisten wasit yaitu Agus Mulyadi, Agus Prima Aspa dan Dedek Duha (Indonesia) plus Fok Pong Shing dan Wong Ping Chung (Hongkong).

Dilansir dari situsweb resmi PSSI, Direktur Teknik Wasit PSSI yang berpaspor Jepang yaitu Toshiyuki Nagi menyatakan bahwa Fok Pong Shing, Khuon Virak, Luk Kin Sun, dan Wong Ping Chun sudah berada di Jakarta sejak Rabu (25/4) kemarin dan akan berlatih sembari uji lapangan pada hari Kamis (26/4) ini.

Lebih hebatnya lagi, wasit-wasit yang ditunjuk oleh PSSI adalah sosok-sosok yang mengantongi lisensi FIFA. Artinya, mereka punya kapabilitas dan kualitas apik buat memimpin jalannya pertandingan-pertandingan di level internasional.

Teruntuk korps baju hitam asal Indonesia, baik wasit maupun asistennya, kesempatan untuk menengahi jalannya pertandingan di Anniversary Cup merupakan sebuah momen yang sangat berharga.

Pasalnya, lewat ajang ini mereka dapat membuktikan kepada penikmat sepak bola Indonesia serta Asia perihal kemampuan yang mereka miliki. Lebih jauh, mereka pun dapat mempergunakan Anniversary Cup sebagai tempat untuk menimba pengalaman di kancah internasional walau turnamen ini tidak masuk ke dalam kalender FIFA.

Bila performa yang mereka pertontonkan selama pagelaran Anniversary Cup yang dimainkan di Stadion Pakansari benar-benar memuaskan, tidak menutup kemungkinan buat mereka untuk beroleh kesempatan yang lebih besar dengan memimpin jalannya suatu pertandingan pada kancah internasional, utamanya yang melibatkan negara-negara di kawasan Asia.