Dari kaya raya menjadi resmi turun kasta, jalan hidup Malaga boleh dibilang sangat mengenaskan. Dari yang awalnya digadang-gadang akan jadi kekuatan baru di La Liga berkat guyuran dana Sheikh Abdullah bin Nasser Al-Thani, Malaga kini mendekam di dasar klasemen dan nyaris tak ada yang peduli lagi dengan kiprahnya.
Sangat disayangkan sebenarnya, karena dulu Malaga pernah menjadi tim bertabur bintang dan calon bintang. Bahkan yang dikoleksi Malaga dulu bukan bintang biasa, karena beberapa diantaranya berstatus legenda lapangan hijau, dan wonderkids yang kelak memanen sukses di klubnya masing-masing.
Ruud van Nistelrooy
Salah satu mantan pemain bintang Malaga yang turut andil dalam masa kejayaan klub tersebut. van Nistelrooy didatangkan Malaga pada awal musim 2011/2012, setelah Sheikh Al-Thani menyuntikkan dana besar pada Manuel Pellegrini untuk membangun skuat mewah. Meski tak terlalu produktif karena hanya mencetak 5 gol, Ruudtje turut membantu Malaga finis di peringkat 4 La Liga, sebelum memutuskan gantung sepatu.
Santi Cazorla
Datang bersamaan dengan gerbong skuat mewah Malaga pada awal musim 2011/2012, harga Santi Cazorla saat itu sangat mahal, tak kurang dari 23 juta euro. Cazorla saat itu memang sedang dalam puncak performa, tapi karena setahun kemudian Malaga mengalami krisis finansial, ia dilego ke Arsenal seharga 19 juta euro.
Enzo Maresca
Termasuk dalam generasi awal proyek besar Malaga. Enzo Maresca saat itu dipungut Malaga secara gratis karena berstatus tanpa klub usai dilepas Olympiakos, tapi menjelma sebagai salah satu pemain kunci Boquerones. 43 penampilan ia catatkan bersama Malaga, sebelum hengkang ke Sampdoria pada Agustus 2012.
Isco Alarcon
Selain bertabur bintang, Malaga musim 2011/2012 juga memiliki wonderkid. Isco yang masih berusia 19 tahun didatangkan dari Valencia B seharga 6 juta euro, dan langsung menjelma sebagai salah satu pemain muda berbakat di Spanyol. Namun, krisis finansial membuat Malaga tak kuasa menahan kepergiannya ke Real Madrid pada Juli 2013.
Nacho Monreal
Monreal patut berterima kasih pada Malaga, karena klub itu berjasa besar menaikkan kariernya. Diboyong dari Osasuna seharga 6 juta euro, Monreal menjadi tulang punggung Malaga di sektor bek kiri dengan sumbangan 9 asis dari 55 laga. Namun pada akhirnya ia dijual juga, karena persoalan keuangan yang menerpa Malaga.
Martin Demichelis
Setelah bergelimang trofi di Bayern München, Demichelis dengan berani menerima tawaran Malaga dan berkumpul dengan skuat mewah bentukan Manuel Pellegrini. Keputusannya terbukti tepat, ia menjadi andalan di lini belakang Malaga selama 2 musim dengan sumbangan 10 gol, sebelum hijrah ke Atletico Madrid pada Juli 2013.
Julio Baptista
Diboyong dari AS Roma pada Januari 2011, Baptista turut membantu Malaga meraih tiket Liga Champions dengan finis di peringkat 4 La Liga 2011/2012, dan tampil di Liga Europa 2013/2014. Pada Juli 2013, ia ikut serta dalam gerbong eksodus masif mantan pemain bintang Malaga, karena klub terlilit masalah keuangan.
Carlos Kameni
Tak hanya pemain outfield, Malaga juga pernah memiliki kiper berkualitas. Carlos Kameni yang dipinang dari Espanyol ecara gratis pada Januari 2012 langsung menjadi bagian penting di skuat mewah Malaga saat itu. Ia bertahan cukup lama, hingga akhirnya pada Juli 2017 lalu menerima tawaran Fenerbahce.
Jeremy Toulalan
Pada masa jayanya ia dikenal sebagai gelandang bertahan jempolan, dan yang mengejutkan, Malaga adalah klub pertama dan terakhirnya di luar Prancis, walau sangat sering dikaitkan dengan klub besar Eropa lainnya. Akan tetapi, lagi-lagi krisis finansial menjadi penyebab perpisahan Malaga dengan Toulalan, yang terjadi pada Juli 2013.
Javier Saviola
Penyerang mungil nan lincah ini sempat bermain semusim di Malaga pada 2012/2013, tapi performanya tidak cukup mengesankan. Hanya 9 gol yang dicetaknya dari 35 penampilan, dari Saviola yang saat itu berusia 31 tahun.
Joaquin Sanchez
Tak hanya hobi mengoleksi pemain asing, Malaga juga pernah diperkuat pemain lokal yang sangat populer di La Liga, salah satunya Joaquin Sanchez. Ia cukup sukses di Malaga dengan sumbangan 10 gol dan 13 asis dari 71 pertandingan, tapi jalan hidupnya sama dengan mantan bintang lainnya. Datang di tahun 2011, hengkang di tahun 2013.
Salomon Rondon
Pemain andalan Malaga sebelum belasan pemain bintang nan mahal datang bersamaan. Rondon merupakan rekrutan Malaga dari Las Palmas pada Juli 2010, dan menorehkan 27 gol dari 72 penampilan. Pada Agustus 2012 ia sempat ditawar beberapa klub Liga Primer Inggris, tapi memutuskan mengadu nasib di Rusia bersama Rubin Kazan.
Roque Santa Cruz
Salah satu yang masih bertahan di tengah krisis keuangan Malaga. Santa Cruz awalnya adalah pemain pinjaman dari Manchester City pada 2012/2013, dan musim depannya langsung dipermanenkan. Ia baru hengkang dari Malaga pada Januari 2015, tepatnya ke Cruz Azul, usai membukukan 26 gol bagi Malaga.