Berita Eropa

Tribe Rating: Ketangguhan Samir Handanovic Segel Kemenangan Bagi Inter

Bertandang ke Stadion Marc’Antonio Bentegodi kepunyaan Chievo Verona, Internazionale Milano memasang target angka penuh buat menjaga persaingan dengan AS Roma dan Lazio demi tiket lolos ke Liga Champions musim depan.

Hanya satu perubahan yang diperbuat Luciano Spalletti dari starting eleven yang ia turunkan. Roberto Gagliardini yang cedera disubstitusi oleh Borja Valero.

Inter beruntung dapat menyegel kemenangan tipis 2-1 dari partai ini setelah Samir Handanovic tampil brilian mementahkan peluang-peluang emas kubu tuan rumah. Secara keseluruhan, I Nerazzurri begitu kerepotan meladeni aksi Roberto Inglese dan kawan-kawan.

Berikut adalah rating para penggawa Inter:

Samir Handanovic (7,5)

Mempertontonkan kelasnya sebagai salah satu kiper terbaik di Serie A dengan membuat penyelamatan-penyelamatan krusial (sekurangnya lima kali) bagi Inter, utamanya di babak pertama. Tetap bekerja keras di babak kedua sebab tekanan kubu tuan rumah tidak juga berkurang. Tanpanya, I Nerazzurri sudah pasti pulang dengan kekalahan dari laga ini. Man of the Match.

Joao Cancelo (5,5)

Mengokupansi area sayap kanan Inter dengan cukup prima, baik saat menyerang ataupun bertahan. Walau cukup meyakinkan, Cancelo kudu memperbaiki kualitas dan efektivitas umpan silang yang sering ia kirimkan ke kotak penalti lawan dalam fase menyerang I Nerazzurri sehingga tak ada tenaga yang terbuang sia-sia.

Milan Skriniar (5,5)

Keberhasilan Inter beroleh angka penuh di pertandingan melawan Chievo lebih dikarenakan aksi gemilang Samir Handanovic. Sementara tandem Skriniar dan Joao Miranda sebagai bek tengah, justru dibuat kerepotan oleh Roberto Inglese dan Emanuele Giaccherini. Meski demikian, pemain asal Slovakia ini masih menunjukkan beberapa intersep ataupun tekel penting yang membuat serangan I Gialloblu mentok.

Joao Miranda (5)

Sama seperti Milan Skriniar, Miranda bermain cukup baik sehingga Inter dapat memenangi laga ini. Akan tetapi, hal itu tidak didapat dengan mudah karena dirinya harus bekerja ekstra keras membendung pergerakan para penyerang Chievo yang liat. Termasuk saat kecolongan gol Mariusz Stepinski. Kudu bermain lebih ciamik saat melawan Juventus di giornata mendatang untuk menjamin keamanan gawang Samir Handanovic.

Danilo D’Ambrosio (6,5)

Penampilannya amat stabil dalam fase menyerang atau bertahan yang dilakukan Inter. Bahkan ketika Luciano Spalletti mengubah skema permainan menjadi tiga bek, D’Ambrosio tetap memperlihatkan aksi yang menawan walau amat tertekan di akhir pertandingan. Berhasil membuat satu asis di laga ini untuk gol pembuka yang dicetak oleh Mauro Icardi pada awal babak kedua.

Borja Valero (5,5)

Menjadi tandem Marcelo Brozovic sebagai duo pivot Inter, Valero menunjukkan kelasnya sebagai gelandang yang piawai mengatur ritme permainan sekaligus mendistribusikan bola. Sayang, presensinya agak sedikit berdampak pada mudahnya para penggawa I Gialloblu menerobos lini tengah dan mengekspos jantung pertahanan I Nerazzurri. Ditarik pada menit ke-75 buat digantikan Matias Vecino.

Marcelo Brozovic (6)

Bermain dengan Borja Valero, membuat Brozovic butuh sedikit penyesuaian karena terbiasa berduet dengan Roberto Gagliardini. Dengan gaya permainan yang nyaris serupa, baik Brozovic dan Valero silih berganti mengatur tempo dari sektor tengah I Nerazzurri. Kendati tampil cukup bagus, staminya terlihat sangat kedodoran begitu laga memasuki menit-menit akhir.

Yann Karamoh (5)

Mendapat kepercayaan sekali lagi untuk tampil sedari menit pertama tapi sialnya, aksi-aksinya tidak begitu banyak menghadirkan daya ledak untuk sektor depan I Nerazzurri kecuali umpan yang mengawali gol Ivan Perisic. Masih harus berlatih dan menimba ilmu lebih banyak, utamanya agar saat ia menguasai bola, lawan tidak dapat merebutnya secara gampang.

Rafinha (6,5)

Otak permainan Inter di setiap fase menyerang, khususnya saat bola sudah berada di area pertahanan tim tuan rumah. Berkali-kali menciptakan peluang yang nahasnya, tidak dapat dimaksimalkan olehnya sendiri ataupun rekan setim. Membukukan satu asis untuk gol kedua Inter yang dicetak oleh Ivan Perisic. Menunjukkan grafik yang semakin baik usai merumput selama 90 menit secara beruntun.

Ivan Perisic (7)

Pergerakannya begitu lincah dalam mengoyak lini pertahanan Chievo, khususnya dari area sayap kiri. Kecepatan lari dan kontrol bola Perisic benar-benar menyulitkan para penggawa tuan rumah. Ia pun cukup terlibat dalam fase bertahan Inter. Dari sekian kesempatan mencetak gol, ia sukses mengonversi sodoran lezat Rafinha pada menit ke-60.

Mauro Icardi (6)

Di babak pertama, tidak begitu banyak aksi yang ditunjukkan Icardi buat meneror jala Stefano Sorrentino. Namun hal sebaliknya terjadi di babak kedua. Pergerakan tanpa bolanya bikin lini pertahanan Chievo ketar-ketir sampai akhirnya benar-benar membukukan gol pembuka kemenangan Inter kendati harus dibantu VAR.

Davide Santon (5)

Masuk menggantikan Yann Karamoh, Santon diinstruksikan untuk mengisi pos wingback kiri lantaran skema permainan Inter diubah oleh Luciano Spalletti. Sempat melakukan tusukan-tusukan yang menjanjikan kendati tidak membuat lini pertahanan I Gialloblu merasa benar-benar terancam.

Matias Vecino (5)

Akhirnya mendapatkan kesempatan merumput usai menepi selama beberapa pekan lantaran cedera. Kehadirannya memberi tenaga baru untuk lini tengah Inter yang mulai kepayahan di menit-menit akhir pertandingan. Sempat melakukan penetrasi yang bisa membuahkan peluang emas tapi sayang, umpannya justru tidak akurat.

Antonio Candreva (n/a)

Baru bermain di menit ke-88 setelah menggantikan Ivan Perisic, tidak banyak hal yang mampu Candreva suguhkan. I Nerazzurri bisa saja menambah pundi-pundi golnya di laga ini jikalau Candreva tidak egois buat menggiring bola ke kotak penalti karena di momen yang sama, Icardi berdiri bebas tanpa kawalan.