Niko Kovac jelas melakukan pekerjaan yang luar biasa di Eintracht Frankfurt. Dari tim yang nyaris terlempar dari kompetisi level teratas sepak bola Jerman, kini menjelma menjadi tim kuat. Ditunjuk sebagai pelatih baru Bayern München jelas merupakan hadiah dari pekerjaan luar biasa yang dilakukan Kovac. Tetapi kisah luar biasa tersebut bukan hanya milik sang pelatih.
Bukan Kevin-Prince Boateng, Marco Fabian, atau wakil kapten tim, Makoto Hasebe, yang disulap oleh Kovac menjadi bek tengah, yang merupakan pemain kunci dari tim berjuluk Die Adler musim ini. Sosok itu adalah gelandang muda serbabisa, Marius Wolf.
Yang menarik dari pemuda 22 tahun kelahiran Coburg ini bukan saja soal keahliannya bermain di berbagai posisi. Sepanjang musim ini, Kovac sudah memainkan Wolf di lima posisi berbeda. Mulai dari gelandang tengah, gelandang serang, gelandang kanan, sayap kanan, bahkan Wolf sempat bermain sebagai gelandang bertahan di skema 3-4-2-1 yang diusung oleh Kovac.
Pencapaian yang dilakukan oleh Wolf adalah sesuatu yang luar biasa, karena 18 bulan sebelumnya, ia adalah pemain cadangan di Hannover, bahkan sempat memiliki pikiran untuk berhenti dari sepak bola sebab ia urung mendapatkan kesempatan. Wolf sempat berada di jurang keputusasaan sampai akhirnya nasibnya kemudian berubah. Sebuah kisah Cinderella yang semakin sering terjadi terutama setelah kasus Jamie Vardy di Liga Primer Inggris.
Direktur Olahraga Eintracht, Fredi Bobic, terkenal dengan mata tajamnya terkait bakat-bakat potensial. Permainan determinan Wolf justru dilihat adalah sesuatu yang menarik oleh Bobic. Gaya bermain Wolf ini memang unik. Ia seakan seperti dinamo yang bukan saja kencang, tetapi juga bertenaga. Hal ini yang kemudian memungkinkan Wolf ditempatkan di berbagai posisi. Ia juga sangat tajam ketika tim sedang melakukan serangan. Sejauh musim ini, Wolf sudah mencetak empat gol dan delapan asis di Bundesliga.
Wolf boleh dibilang merupakan Kevin-Prince Boateng versi modern. Gelandang serang dengan teknik tinggi tetapi juga ditunjang oleh fisik yang juga tangguh. Kelebihan Wolf ketimbang seniornya tersebut adalah visi. Wolf bisa mengalirkan bola, melakukan pergerakan yang membuka ruang bagi pemain lain, dan berperan atas terciptanya gol. Menurut Prince pribadi, saat ini, juniornya tersebut tidak terhentikan. Menurut bintang asal Ghana tersebut, tidak ada bakat muda lain yang tampil sebaik Wolf di Bundesliga.
Apa yang terjadi saat ini jelas di luar bayangan Wolf sebelumnya. Dari pemain amatir yang sempat ingin berhenti, 18 bulan kemudian nasibnya berubah. Ia kini bisa mengantarkan timnya ke final DFB-Pokal sekaligus membawa tim tersebut bisa saja tampil di Liga Champions musim mendatang. Kovac sudah pasti pergi ke FC Bayern musim mendatang, apakah ia akan membawa Wolf turut serta?