Beberapa waktu yang lalu, Bayern München sudah mengumumkan kepada publik bahwa pembesut Eintracht Frankfurt asal Kroasia, Niko Kovac, akan menjadi pelatih anyar mereka per musim 2018/2019 nanti. Oleh manajemen Die Bayern, Kovac diberi kontrak kerja dengan durasi tiga musim.
Fakta ini sendiri memunculkan pertanyaan mengenai siapa yang bakal bertugas sebagai suksesor Kovac di Stadion Commerzbank-Arena di musim yang akan datang.
Tugas manajemen Frankfurt jelas tidak ringan sebab performa Die Adler selama ditukangi oleh Kovac sungguh mengagumkan. Setiap musim, mereka berhasil meningkatkan performa dan finis di posisi yang lebih tinggi dari musim sebelumnya. Terbaru, Frankfurt kembali sukses dibawa Kovac melaju ke final Piala Jerman 2017/2018 guna berduel dengan Bayern.
Catatan-catatan positif itu sendiri membuat suporter setia Die Adler menginginkan sosok yang punya kemampuan taktikal dan manajerial brilian untuk menduduki jabatan pelatih baru di tim kesayangannya.
Dilansir oleh FourFourTwo edisi Jerman, salah satu nama yang tengah mengemuka jadi incaran utama mereka untuk mengasuh Prince-Boateng dan kolega adalah bekas pelatih Red Bull Salzburg dan Bayer Leverkusen yang saat ini mengadu nasib di Liga Super Cina bareng Beijing Guoan, Roger Schmidt.
Ketika membesut Salzburg di Austria, Schmidt sukses mengukir double winners pada musim 2013/2014 setelah memenangi Bundesliga Austria dan Piala Austria. Pada momen itu pula dirinya ikut mengorbitkan nama-nama seperti Kevin Kampl (sekarang di RB Leipzig), Sadio Mane (Liverpool), dan Jonathan Soriano (Beijing Guoan).
Kendati saat menukangi Leverkusen ia gagal menorehkan prestasi gemilang, tapi Schmidt menjadi sosok yang memperoleh atensi lebih karena sistem permainan yang ia kembangkan di tubuh Die Werkself sungguh memikat mata.
Ia membuat klub yang berkandang di Stadion BayArena tersebut rajin menghuni papan atas sehingga beroleh tiket lolos ke turnamen antarklub Eropa sembari meroketkan figur-figur semacam Julian Brandt dan Son Heung-min.
Jika benar-benar meminati Schmidt untuk dijadikan nakhoda anyar, pekerjaan Die Adler tentu tidak mudah. Pasalnya, pria berumur 51 tahun itu masih terikat kontrak selama dua setengah musim dengan Guoan. Artinya, ada kompensasi yang wajib dibayarkan oleh Frankfurt supaya dapat membawa Schmidt kembali ke tanah Jerman.