Masing-masing kompetisi sepak bola profesional teratas di Benua Eropa selalu memiliki sebuah pertandingan yang mempertemukan antara kampiun liga dan pemenang turnamen piala dengan tajuk Piala Super. Sebagai contoh, Italia punya Piala Super Italia sedangkan Spanyol dengan Piala Super Spanyol-nya.
Hal serupa juga dimiliki oleh kompetisi Ligue 1 Prancis yang saban musim selalu mempertemukan raja di ajang liga dengan jawara Piala Prancis dalam laga bertajuk Trophee des Champions.
Uniknya, sejak tahun 2010 lalu, Trophee des Champions rutin diselenggarakan di luar Prancis. Beberapa negara yang pernah menjadi tuan rumah laga ini adalah Amerika Serikat, Austria, Cina, Gabon, Kanada, Maroko, sampai Tunisia.
Tradisi ini sendiri bakal berlanjut setidaknya untuk enam tahun ke depan karena seperti dilansir oleh chinadaily, otoritas Liga Prancis telah menandatangani kesepakatan dengan sebuah entitas ternama yang bergerak di bidang olahraga asal Cina yaitu Kaisa Cultur Sports & Tourism Group.
Kesepakatan itu sendiri menyatakan bahwa Trophee des Champions 2018 dan 2019 akan diselenggarakan di Shenzhen, sebuah kota yang terletak di Cina bagian selatan. Untuk tahun 2018, laga Trophee des Champions akan dimainkan pada 4 Agustus 2018.
“Sepak bola memainkan peran penting dalam hubungan di antara Cina dan Prancis. Tatkala Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengunjungi Negeri Tirai Bambu beberapa waktu lalu, perwakilan kedua negara sepakat jika olahraga bisa menjadi salah satu alat untuk mempererat hubungan bilateral. Penyelenggaraan Trophee des Champions di Shenzhen sendiri bisa menjadi langkah awal untuk memenuhi keinginan tersebut”, ungkap Philippe Vinogradoff, duta besar Prancis untuk Cina di bidang olahraga.
Kepastian dari hal ini sendiri amat membahagiakan penggemar sepak bola di Cina. Pasalnya, mereka memiliki kesempatan untuk menyaksikan aksi-aksi dari pemain kelas dunia semisal Dani Alves, Edinson Cavani, Neymar, dan Marco Verratti secara langsung (dengan asumsi Paris Saint-Germain (PSG) yang saat ini sudah unggul jauh di klasemen sementara Ligue 1 Prancis sukses mencomot titel kampiun musim 2017/2018).
Lebih jauh, Cina sendiri punya pengaruh yang lumayan signifikan di tubuh salah satu klub papan atas Negeri Anggur, Olympique Lyonnais. Pasalnya, IDG Capital Partners yang merupakan pemegang saham minoritas (berjumlah 20 persen) di tubuh Lyon, memiliki investor dari Cina.
Tidak berhenti sampai di situ karena OGC Nice, salah satu rival PSG dan Lyon di Ligue 1, juga telah diakuisisi oleh gabungan investor dari Amerika Serikat dan Cina yang dipimpin oleh Chien Lee serta Alex Zheng sebesar 80 persen.