Cerita

Akhir Karier Xabi Prieto, Sang Raja Penalti Pengabdi Setia Real Sociedad

Kita mengenal beberapa one-man club yang dihormati di sepak bola dunia. Francesco Totti, Paolo Maldini, dan Carles Puyol adalah beberapa di antaranya. Namun, tak banyak yang mengenal legenda Real Sociedad bernama Xabi Prieto.

Andai sepuluh tahun lalu ia memutuskan untuk mengembangkan sayap ke klub lain atau bahkan negara lain, Prieto mungkin saja lebih terkenal dari reputasinya saat ini. Namun, ia telanjur menambatkan hatinya kepada Real Sociedad, klub yang menggemblengnya sejak usia remaja.

Kapten yang menjadi pelayan setia Los Txuri-Urdin ini baru saja membuat pernyataan resmi akan segera gantung sepatu pada akhir musim 2017/2018 ini. Setelah lebih dari 14 tahun di skuat utama klub wilayah Basque ini, Prieto yang sekarang sudah berusia 34 tahun memutuskan sudah saatnya ia memberi tongkat estafet kepemimpinan kepada para koleganya yang lebih muda.

Sang playmaker yang sudah diakui luas kegeniusannya ini berada di urutan kelima dalam daftar penampilan terbanyak sepanjang masa Real Sociedad. Dengan torehan lebih dari 500 pertandingan berseragam klub kota San Sebastián ini, ia hanya kalah dari Alberto Górriz (599), Juan Antonio Larrañaga (589), Jesús María Zamora (588), dan Luis Miguel Arconada (551).

“Kualitasnya di dalam dan di luar lapangan akan terukir selamanya dalam memori keluarga besar Real Sociedad,” demikian situs resmi klub tersebut dalam sebuah pernyataan resmi. “Terima kasih, Xabi!”

Tak pernah tergiur tawaran klub lain

Selain menjadi otak serangan Sociedad selama lebih dari satu dekade, Prieto juga mencatatkan suatu rekor mengesankan. Sepanjang kariernya, ia hanya pernah sekali gagal mengeksekusi tendangan penalti. Selama hampir lima belas tahun, ia selalu berhasil mengonversi penalti menjadi gol bagi Sociedad. Rekor itu menyamai torehan legenda Hungaria, László Kubala, yang pernah bermain untuk Barcelona dan Espanyol pada tahun 1950-an dan 1960-an.

Prieto tak hanya mengawal klub berseragam strip biru-putih ini di La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa. Ia tetap setia meskipun Sociedad harus berlaga di Segunda División (kasta kedua) selama tiga musim akibat terkena degradasi pada akhir musim 2006/2007. Di saat para penggawa terbaik Sociedad seperti Xabi Alonso, Antoine Griezmann, dan Inigo Martinez hengkang ke klub lain demi karier yang lebih baik, Prieto memilih tetap membela panji Txuri-Urdin.

Bukan berarti kiprahnya tak pernah memikat klub-klub lain. Beberapa kali tawaran dari Inggris datang menggoda, tapi pria kelahiran 29 Agustus 1983 ini tak pernah tertarik. Ia memilih berkembang dan merasakan suka duka bersama Sociedad. Beberapa posisi sudah pernah dijajalnya, dari bek sayap, penyerang sayap hingga penyerang lubang pernah dicobanya, sebelum mantap menjadi playmaker.

Dengan pensiunnya Prieto di akhir musim 2017/2018, sepak bola Spanyol akan merindukan semangat juang dan kepemimpinan pria karismatik yang sayangnya tak pernah sekalipun membela tim nasional Spanyol ini.