Turun Minum Serba-Serbi

Deretan Legenda yang Mempunyai Akhir Mengecewakan di Kariernya

Tidak setiap cerita di dalam dongeng atau di dalam kehidupan sehari-hari berakhir dengan happy ending atau sesuai dengan apa yang kita inginkan, begitupun di dalam sepak bola. Akhir karier seorang pemain terkadang jauh dari harapan atau bahkan bisa sangat menyakitkan.

Yang terbaru, tengah pekan kemarin, kejadian ini dialami Gianluigi Buffon. Kekalahan menyakitkan dari Real Madrid selain mengubur mimpi meraih trofi Liga Champions, juga merupakan akhir yang tragis karena dia diusir wasit keluar lapangan akibat protes berlebihan. Musim ini banyak disebut berbagai media sebagai musim terakhir Gigi Buffon bermain di kasta tertinggi Eropa.

Rasa sakit dan mengecewakan di akhir karier tidak hanya dirasakan oleh Buffon. Tercatat ada beberapa legenda dengan nama besar di sepak bola yang juga punya akhir menyedihkan di pengujung kariernya:

Zinedine Zidane

Siapa tidak mengenal sosok Zinedine Zidane yang saat ini tengah menikmati masa-masa kejayaan bersama Real Madrid sebagai pelatih. Akhir karier sebagai pemain pria berkepala plontos ini terasa sangat menyakitkan. Tahun 2006 silam Zidane sudah memutuskan bahwa selepas gelaran Piala Dunia di tahun itu, ia akan memutuskan pensiun dari dunia sepak bola. Secara mengejutkan, timnas Prancis kala itu tampil luar biasa dan mampu menembus final, dan Zidane berpeluang menutup karier dengan satu lagi tambahan trofi Piala Dunia.

Namun alih-alih berakhir dengan trofi, Zidane justru tidak bisa berjuang hingga menit akhir karena kartu merah yang diterimanya akibat menanduk dada Marco Materazzi di menit 110, yang menurut banyak laporan, menyampaikan hinaan langsung kepada Zidane. Diusirnya Zidane berpengaruh terhadap kepercayaan diri Prancis di babak adu penalti, dan harus merelakan gelar Piala Dunia jatuh ke Gli Azzurri.

Paolo Maldini

Sosok seperti Paolo Maldini sulit ditemukan di sepak bola modern seperti saat ini. One-man club dengan banyak reputasi serta gelimang trofi, membuat Maldini menjadi salah satu pemain paling dicintai oleh suporter klub AC Milan hingga saat ini. Namun siapa sangka, laga terakhirnya di San Siro bersama Milan tidak berakhir dengan manis. Milan harus takluk di kandang dari musuh bebuyutan AS Roma dengan skor 2–3. Walaupun berakhir dengan kekalahan, suporter di satu stadion saat itu memberi tepuk tangan  penghormatan untuk Maldini secara khusus untuk menutup pengabdian sang pemain selama 25 tahun bersama klub.

Rio Ferdinand

Bek yang lama menghabiskan karier bemain bersama Manchester United ini juga mempunyai kisah di akhir kariernya yang tidak begitu bagus. Setelah menjuarai Liga Inggris bersama MU di musim 2012/2013, Rio memutuskan untuk pindah ke Queens Park Rangers dya musim setelahnya atau saat musim 2014/2105. SIal bagi Rio, di musim tersebut dirinya lebih sering bergulat dengan cedera dan tercatat hanya bermain sebanyak 12 laga di semua kompetisi. Di akhir musim, penderitaan Rio kembali bertambah setelah QPR terdegradasi dan dirinya dilepas oleh klub di musim panas 2015. Tapi tidak lama setelah pengumuman tersebut, Rio memutuskan pensiun sebagai pemain profesional. Saat ini wajah Rio banyak menghiasi televisi sebagai komentator sepak bola.

Steven Gerrard

Berbeda dengan ketiga pemain sebelumnya, Steven Gerrard mempunyai kisah pahit di akhir masa baktinya untuk Liverpool di musim 2014/2015 sebelum ia pinda ke LA Galaxy di musim berikutnya. Saat itu di pekan terakhir Liga Primer Inggris, The Reds harus takluk secara memalukan di kandang Stoke dengan skor 6-1. Gerrard saat itu menjadi penyumbang gol satu-satunya Liverpool. Tidak hanya itu, di musim terakhirnya itupun, Stevie G gagal membawa Liverpool finis di zona Liga Champions.  Satu musim sebelumnya pun Gerrard harus menanggung malu ketika terpeleset saat berhadapan dengan Chelsea yang membuat harapan Liverpool membawa pulang gelar juara liga pertama mereka sejak berpindah ke sistem Premier League kandas begitu saja.

Gary Lineker

Legenda Inggris ini mempunyai kisah pahit di akhir kariernya bersama timnas Inggris. Tepatnya di gelaran Piala Eropa 1992, Lineker bersama Inggris menjalani salah satu penampilan Inggris terburuk di ajang internasional. Saat itu, Inggris gagal lolos dari fase grup Piala Eropa 1992 dengan status juru kunci tanpa sekalipun kemenangan bahkan hanya mencetak satu gol. Lineker di ajang tersebut juga gagal mencetak satupun gol dan memutuskan pensiun bersama timnas di akhir turnamen. Padahal, pemain kelahiran kota Leicester ini hanya kurang satu gol saja dari rekor gol timnas milik Sir Bobby Charlton. Gol Lineker bersama timnas Inggris dari tahun 1984 hingga 1992 berjumlah 48 gol.