Turun Minum Serba-Serbi

Para Pemain yang (Seharusnya) Gigit Jari Melihat Kiprah Mantan Klub Mereka di Eropa Musim Ini

Liga Champions dan Liga Europa sudah memasuki tahap-tahap akhir. Terdapat beberapa pemain yang mungkin merasakan sedikit penyesalan mengapa harus pindah dari klub lama mereka, terutama ketika para mantan klub mereka berprestasi bagus.

Berikut ini beberapa pemain tersebut:

Philippe Coutinho (Liverpool ke Barcelona)

Pindah ke Barcelona dengan biaya transfer fantastis, pemain asal Brasil ini rela mengorbankan perjalanannya di Liga Champions selama setengah musim bersama Liverpool. Padahal, ia tak akan bisa bermain di sisa kompetisi tersebut bersama Barcelona karena sudah terdaftar di klub sebelumnya. Alhasil ketika Barcelona gugur di perempat-final dan Liverpool sukses ke semifinal Liga Champions, seluruh dunia menertawakan Coutinho.

Antonio Rüdiger (AS Roma ke Chelsea)

Bek asal Jerman ini meninggalkan AS Roma untuk bergabung dengan juara Liga Primer Inggris, Chelsea. Memang bukan keputusan buruk jika melihat kesejahteraan finansial yang ditawarkan kepadanya di Inggris. Namun, melihat Roma sukses mencapai semifinal Liga Champions, Rüdiger mungkin sedikit menyesal. Terutama jika melihat pencapaian menyedihkan Chelsea di musim ini.

Neymar (Barcelona ke Paris Saint-Germain)

Lagi-lagi jika dilihat dari sisi keuntungan finansial, semua pihak yang terlibat pasti berbahagia dengan rekor dunia yang pecah berkat transfer Neymar. Namun, sang pemain sendiri pasti mengevaluasi kepindahannya itu, terutama karena Paris Saint-Germain lagi-lagi terhenti di babak 16 besar Liga Champions. Meski sebenarnya klub lamanya, Barcelona, tidak sukses-sukses amat, Neymar terbilang sial karena terkena cedera parah dan terancam tak berangkat ke Piala Dunia 2018.

Alexis Sanchez (Arsenal ke Manchester United)

Kepindahan Alexis ke Manchester United patut disyukuri semua pihak, karena sang pemain sudah terlihat tak bersemangat di hari-hari terakhirnya bersama Arsenal. Namun setelah gugurnya tim Setan Merah di tangan Sevilla di babak 16 besar Liga Champions, mungkin ia sedikit menyesal. Dua langkah lagi, Arsenal bisa memenangkan trofi Eropa pertama mereka dalam tiga dekade terakhir dan kepindahannya membuat Danny Welbeck mendadak menjadi pemain yang tajam dan klinis. Luar biasa!

Olivier Giroud (Arsenal ke Chelsea)

Mirip dengan Alexis, Giroud sebenarnya bisa terus berjuang bersama Arsenal untuk meraih trofi Liga Europa. Namun, ia memilih untuk menyeberang ke Chelsea, klub yang gugur secara menyedihkan di 16 besar Liga Champions dan terancam tak lolos ke Liga Champions musim 2018/2019 mendatang.

Keita Balde (Lazio ke AS Monaco)

Pemain Senegal yang lahir di Spanyol ini mungkin agak menyesal meninggalkan Lazio di saat klub lamanya itu sedang dalam performa bagus. Meski akhirnya secara mengejutkan tersingkir dari perempat-final Liga Europa di tangan RB Salzburg, besar kemungkinan Lazio akan lolos ke Liga Champions musim 2018/2019. Perjalanan klub Italia ini lebih baik daripada klub baru Keita, AS Monaco, yang jadi juru kunci grup di Liga Champions.

Lucas Biglia (Lazio ke AC Milan)

Juga pindah dari Lazio demi bergabung dengan proyek ala Galacticos AC Milan, pemain Argentina ini malah mengalami musim yang cukup mengecewakan. Milan tersingkir di babak 32 besar Liga Europa dan terseok-seok di Serie A. Padahal seperti yang kita bahas sebelumnya, Lazio sedang menjalani musim sensasional dengan menembus papan atas Serie A dan melaju jauh di Liga Europa.

Konrad Laimer (RB Salzburg ke RB Leipzig)

Nama yang satu ini memang masih asing di telinga. Anak muda Austria ini memilih menyeberang dari klub lamanya, RB Salzburg, ke klub milik Red Bull lain, yaitu RB Leipzig. Di malam yang sama ketika Leipzig tersingkir secara dramatis di perempat-final Liga Europa dari Marseille, Salzburg justru membuat sejarah dengan lolos ke semifinal kompetisi tersebut.