Tanpa disangka-sangka, asosiasi sepak bola Jepang (JFA) memilih untuk mendepak pria asal Bosnia-Herzegovina, Vahid Halilhodzic, dari jabatan pelatih tim nasional Jepang hanya dua bulan sebelum Piala Dunia 2018 bergulir. Keputusan itu jelas mengejutkan khalayak penikmat sepak bola.
Kendati demikian, JFA tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan pengganti bekas juru taktik Lille, Paris Saint-Germain hingga timnas Aljazair tersebut. Adalah Akira Nishino, mantan direktur teknik JFA, yang kini menempati kursi pelatih timnas Jepang saat bertempur di Rusia mendatang.
Kemarin (12/4), Nishino pun diperkenalkan secara resmi kepada publik sebagai pelatih anyar bagi Makoto Hasebe dan kawan-kawan. Dalam konferensi pers yang diselenggarakan JFA itu, Nishino pun mengungkapkan ambisi besarnya bareng tim Samurai Biru.
“Kami akan tampil di sebuah kejuaraan akbar bernama Piala Dunia 2018. Maka saya pun menginginkan hasil terbaik bagi tim ini. Apabila para pemain dapat menampilkan performa terbaik mereka sebagai satu unit yang utuh, kami pasti bisa melakukan sesuatu yang eksepsional. Secara pribadi, saya ingin kami menembus fase gugur”, terang Nishino seperti dilansir japantimes.
Lebih jauh, Nishino menyatakan bahwa pengaruh positif selama Halilhodzic menangani tim ini tidak akan diabaikannya begitu saja sebab menurutnya, hal itu tetap bisa memberi atmosfer bagus untuk skuat. Terlebih, ia pun merasa bahwa Halilhodzic punya andil atas meningkatnya kemampuan individu para pemain.
Menyiapkan skuat terbaik di timnas Jepang guna turun di Piala Dunia 2018 dalam kurun dua bulan jelas bukan perkara sepele bagi Nishino, apalagi dirinya cuma mempunyai satu kesempatan beruji tanding yaitu lawan timnas Ghana di Yokohama pada 30 Mei nanti. Artinya, kesempatan pria berumur 63 tahun ini untuk mengevaluasi kemampuan para pemain secara langsung amat terbatas.
Pada babak penyisihan Piala Dunia 2018 mendatang, tim Samurai Biru tergabung di Grup H bersama Kolombia, Polandia, dan Senegal yang kekuatannya tak bisa dipandang remeh.
Jika Nishino benar-benar berambisi membawa Jepang melaju lebih jauh di kejuaraan sepak bola antarnegara paling populer sedunia itu, maka beroleh hasil positif dari ketiga tim tersebut adalah keharusan yang tak bisa ditawar-tawar lagi.